Special Chapter | Before the Cherry Blossoms Bloom

391 33 48
                                    

Until the Cherry Blossoms Bloom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Until the Cherry Blossoms Bloom

Special Chapter : Before the Cherry Blossoms Bloom

Selamat Membaca

***

Pagi hari ini, di tengah tidurnya yang sangat nyaman. Seorang pria perlahan membuka kelopak matanya ketika tangannya tak merasakan keberadaan sosok yang ia cintai di samping.

"Yohan-ah," panggil pria itu dengan suara beratnya.

Tubuhnya yang tak memakai apapun, perlahan mengambil kembali piyama yang tergeletak di lantai, kemudian memakainya kembali.

Usai kembali berpakaian, pria itu berjalan keluar kamar, menuju ruang yang ia duga menjadi tempat istrinya saat ini berada.

Benar saja ! pria itu mendapati wanita-nya tengah berkutat bersama peralatan masak.

Sadar dengan kehadiran prianya, wanita yang tak lain adalah Kim Yohan itu pun tersenyum dan menoleh ke arah tangga.

"Selamat pagi, Junho-ya," ucap Yohan dengan senyum manisnya.

Junho, pria itu, berjalan menuju wanitanya, kemudian melingkarkan tangannya pada pinggang istrinya tersebut.

"Jangan ganggu, kamu duduk saja," ucap Yohan tanpa menatap wajah suaminya yang tengah cemberut.

Saat hendak menuangkan garam, Yohan teringat akan sesuatu.

"Junho-ya," panggil Yohan.

"Hm ? aku masih mau memelukmu," balas suaminya.

Yohan menggelengkan kepalanya. Dengan cepat ia berbalik, lalu menatap wajah suaminya.

"Woojin sudah bangun belum ?"

Pertanyaan yang lolos dari bibir Yohan itu membuat senyum tampan di wajah Junho mengembang. Dengan gemas, ia kecup bibir 'miliknya' itu lalu menatap wanitanya penuh cinta.

"Woojin masih tidur nyenyak. Sepertinya dia tidak terganggu dengan 'aktifitas' kita semalam," goda Junho dengan senyum jahilnya.

Wanita Kim itu mengarahkan spatulla ke arah Junho, membuat pemuda itu sontak mundur selangkah.

"Iya, iya, maaf," ucap Junho saat mendapat wajah sebal istrinya.

"Kamu ini harusnya mikir. Apa enggak bisa kamu tahan dulu ? untung saja Woojin enggak bangun. Bisa-bisa tidak suci lagi pendengaran putraku itu," ucap Yohan lalu kembali fokus dengan masakannya.

Junho terkekeh lalu menggaruk lehernya yang tak gatal. Habis mau bagaimana lagi ? sudah seminggu Yohan tak memberinya jatah, membuatnya uring-uringan selama bekerja.

Akhirnya malam tadi dia dapat melampiaskan semua 'dendam'nya.

Oke, kita lupakan obrolan kotor ini.

Until the Cherry Blossoms BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang