30 | Struggle

159 26 26
                                    

Until the Cherry Blossoms Bloom

 ~ Chapter 30 : Struggle ~



Selamat Membaca




***

Pukul 07:15, Wooseok telah sampai di kantor tempatnya bekerja. Gadis Kim itu memutuskan datang 45 menit lebih awal, tentu saja untuk menghindari bertemu 'seseorang' di jalan.

Saat langkahnya sampai di depan pintu lift, Wooseok menekan tombol lalu menunggu pintu tersebut terbuka. Setelah terbuka, segera ia masuk lalu berdiri di pojokan.

"Tunggu dulu !"

Wooseok membulatkan mata saat pintu lift yang hendak tertutup, di tahan oleh sebuah tangan. Pintu itupun otomatis terbuka, menampak seorang laki-laki jangkung yang segera masuk ke dalam lift.

"Selamat pagi, Wooseok-ah," sapa laki-laki itu seraya tersenyum lebar.

Wooseok terdiam, hingga tak lama wajah cantiknya menampakan senyuman.

"Hyuk, kamu lihat pakaian kamu enggak sih ? acak-acakan tahu," ucap Wooseok lalu menggerakan tangannya untuk merapihkan kerah jas serta dasi lelaki itu.

Jinhyuk terdiam, tentu saja. Siapa yang tidak terkejut jika melihat gadis yang kamu sukai, tengah merapihkan pakaianmu secara langsung.

"Sudah, kalau beginikan enak dilihat," ucap Wooseok seusai membantu Jinhyuk.

Gadis Kim itu pun kembali berdiri tegap dan menghadap kedepan. Mengabaikan Jinhyuk yang tengah mendamaikan hatinya yang berdebar-debar.

Setelah menunggu lama, pintu lift pun terbuka. Kedua manusia berbeda gender itu, berjalan keluar bersama.

"Kamu kok datang jam segini ? apa enggak kepagian ?" tanya Jinhyuk di sela perjalanan mereka.

Wooseok tersenyum tipis, senyum palsu yang menyembunyikan kesedihan. "Aku hanya ingin datang pagi saja," dustanya.

Tentu saja alasan Wooseok yang sebenarnya itu menghindari Seungwoo. Jika ia datang di jam yang biasa, kemungkinan besar akan bertemu dengan Seungwoo di loby.

Dan dirinya sedang tidak dalam keadaan baik untuk menghadapi lelaki yang menyakitinya itu.

Kedua manusia itu berpisah, karena meja kerja Jinhyuk lebih dulu mereka lewati. Alhasil, Wooseok melanjutkan jalannya sendirian menuju meja kerjanya yang tidak begitu jauh.

Sesampainya disana, Wooseok segera menududukan tubuhnya di atas kursi putar lalu menghela nafas.

Gadis Kim itu meregangkan jari-jarinya sejenak, lalu menyalakan komputer dan siap bekerja lebih awal.

Seiring waktu berlalu, para pekerja lain mulai berdatangan. Sampai di pukul 07:50, seorang laki-laki berparas tampan yang sangat dikenal Wooseok, berjalan menuju meja kerjanya.

Karena meja kerjanya melewati meja kerja Wooseok, laki-laki yang tidak lain adalah Han Seungwoo itu, berhenti di dekat meja sahabatnya.

"Pagi, cantik."

Jari-jari lentik yang tengah menari di atas keyboard, terhenti ketika mendengar suara yang sangat di kenal sang empunya. Wooseok mendongak, menatap Seungwoo dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Bagaimana pameran kemarin ? apa mengasyikan ?" tanya Seungwoo dengan nada santainya. Ia tidak tahu, jika saja pertanyaan itu kembali menyakiti perasaan gadis di hadapannya saat ini.

Until the Cherry Blossoms BloomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang