22

13.9K 1.9K 220
                                    

-New Version

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-New Version

Vote + Coment kalian menetukan kecepatan update ❣️










Kaki kecilnya beranjak dari sana, memilih untuk menjauhi keramaian ketika para tamu undangan mulai menghampiri kedua mempelai hanya untuk memberikan ucapan selamat atas pernikahan mereka.

Pergerakannya tidak lepas dari mata bulat nan jernih yang terus mengawasinya sejak tadi, ketika dia pergi maka bocah itupun ikut pergi dengan mengikutinya dari belakang.

Memang pada dasarnya Yoonji itu anaknya pecicilan, jadi ketika berusaha mengikuti orang secara diam- diam dirinya malah membuat kegaduhan.

Duk!

"Ups, aku tidak sengaja."

Yoonji sontak menutup mulut'nya dengan mata yang kian membulat lucu. Niat hati ingin bersembunyi, dirinya malah tidak sengaja menyeggol sebuah frame foto milik Taehyung dan Jungkook hingga tergeletak di atas lantai.

Dan ukuran frame tersebut lumayan besar, hingga menimbulkan suara yang besar juga.

Ia menelisik lingkungan sekitarnya;

Dan Yoonji bersyukur ketika di area sekitar sini sepi, karena mungkin semuanya pada sibuk didalam gedung, jadi ia bisa merapikannya kembali tanpa sepengetahuan siapun. Termasuk ibunya, jika dia tau maka tamat sudah riwayatnya.

Bocah imut itu sedikit merendahkan tubuhnya, lalu berusaha mengangkat frame tersebut dengan kedua tangannya sendiri.

"Ini frame atau dosa Arion sih! Kenapa berat sekali."

Yoonji menggerutu sendiri karena demi apapun benda itu sangat berat, dirinya belum berhasil meletakkannya kembali seperti semula- hingga pada akhirnya bocah pemilik mata sipit itupun menyerah.

"Sebaiknya aku pura- pura tidak tau saja!" Ucapnya sambil menghentak- hentakkan kedua kakinya kesal.

Hendak pergi dari sana, namun sebuah suara dingin lebih dulu mengintrupsi.

"Letakkan kembali foto orang tuaku anak nakal."

Yoonji berbalik, matanya yang sudah besar tambah membesar.

"A-arion?"

"Kenapa?" Ucap bocah itu tegas, kedua tangan miliknya mersedekap di depan dada dengan alis tebal yang ia naikan angkuh. Seolah tengah menantang lawan bicaranya.

Baby Breath│Kth.JjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang