Sembilan

145 21 0
                                    

Ken jatuh cinta padaku! Sejak mendengar pengakuannya siang itu, aku tidak bisa tidur malam harinya. Wajahnya membayangi ujung mataku, baik saat aku membuka mata ataupun saat aku memejamkan mata. Dia yang tersenyum, dia yang tertawa, dia yang sedang menatapku dan dia yang menciumku siang itu. Aku mencoba menutup mataku berkali-kali, baik dengan tangan, dengan selimut, sampai dengan bantal, tapi tetap saja ada Ken di ujung pandanganku.

Sampai akhirnya keesokan harinya aku memberanikan diri membuka pembicaraan dengan Mita dan Tiara.

"Kalian pernah ciuman nggak?" tanyaku dengan hati-hati.

Mita dan Tiara langsung memandangku.

"Tumben lo ngomongin ginian," sahut Mita.

Namun Tiara langsung menyahut. "Gue belum pernah dan gue penasaran banget gimana rasanya," jawabnya. "Kayaknya romantis banget kayak yang gue liat di drama Korea."

Mita mendekatkan wajahnya ke arahku. Memperhatikan hampir seluruh kompenan yang ada pada wajahku.

"Lo kenapa sih, Mit?" tanyaku dengan tidak nyaman.

"Virza nyium lo?" tanyanya tiba-tiba.

Aku membelalakan mata. "Nggaklah!" timpalku.

"Kalo gitu Ken!" cetus Tiara.

Entah kenapa aku merasakan pipiku memanas! Aku memandang mereka berdua dengan bingung. Gimana cara gue menyembunyikannya?

"Ken nyium lo, Man?" tanya Mita. Tiara ikut menatapku dengan tajam, menunggu jawabanku.

Aku tersenyum. Kaku. "Ngaco kalian!"

"Jawabannya iya!" kata Mita. "Gue pernah ciuman. Sama pacar pertama gue. Rasanya sama kayak apa yang lo rasain sekarang, Man. Terbayang-bayang dia. Nggak bisa tidur. Nggak nafsu makan. Menurut artikel yang gue baca itu dikarenakan tubuh melepaskan hormon saat kita ciuman dan jatuh cinta, makanya insomnia dan kehilangan nafsu makan," lanjut Mita.

Aku menelan ludah. Kalau aku mendukung perkataan Mita sama saja aku membenarkan ucapan Mita perihal aku yang dicium Ken. Aku memandangnya dengan bingung.

"Udah. Gue tahu kok. Kayak sama siapa aja pake rahasia-rahasiaan," tambah Mita. "Tapi menurut gue kalau Ken sampai nyium lo itu artinya dia juga cinta sama lo," ucapnya.

Aku menggigit bibirku. "Dia udah bilang sih."

Begitu mendengar ucapanku, mata mereka seketika membulat.

"Ken bilang?" tanya mereka bersamaan.

Aku mengangguk dengan malu-malu.

"Dia suka sama lo?" tanya mereka lagi.

Aku kembali mengangguk.

Setelahnya mereka menghela napas lega. Aku memandang mereka dengan heran.

"Ternyata cinta lo nggak bertepuk sebelah tangan!"

Aku tersenyum tipis. "Tapi gue ngerasa aneh. Ya lo tau kan gue sama Ken udah temenan sejak SMP. Udah 4 tahun. Gue ngerasa mengkhianati persahabatan kami selama ini."

Tiara berdecak. "Mana ada persahabatan antara cewek dan cowok tanpa ada perasaan saling suka setelahnya!" sahut Tiara.

"Kisah persahabatan yang berakhir dengan jatuh cinta itu kisah paling klise di muka bumi, Man. Nggak mungkin loh kita bakal jatuh cinta sama orang lain kalau setiap hari ada seseorang yang selalu ada dan nemenin kita," tambah Mita.

Aku memandang mereka berdua. "Gitu ya?"

Mereka mengangguk bersamaan.

"Kalian jadian aja!" kata Mita.

Hei Ken! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang