Sebelas

141 21 0
                                    

Pemilihan ketua OSIS SMAN 18. Ken menjadi salah satu siswa yang mendaftarkan dirinya menjadi calon ketua OSIS. Dengan penuh kepercayaan dirinya ia percaya dapat memenangkan pemilihan ketua OSIS. Padahal buatku hanya siswa yang kurang keimanan yang mau milih Ken.

Apa bagusnya Ken coba? Ya, kecuali ketampanan dia yang sering membuat cewek-cewek SMAN 18 merasa melting. Mungkin hanya fans-fans dia yang akan memberikan suara padanya di pemilihan ketua OSIS kali ini.

"Lihat, itu tim sukses gue," ucap Ken saat aku dan dia sedang makan es krim di depan kelasku. Di tempat yang tak jauh dari tempat kami berada, ada segerombolan cewek-cewek yang membawa papan bertuliskan KENAN DIRGANTARA.

"Mereka semua musyrik," kataku.

Ken membulatkan mata. "Kok musyrik?"

"Karena mereka percaya sama lo!" jawabku.

Ken bergumam. "Mereka itu percaya dengan orang yang tepat. Gue yakin bisa membangun SMA ini menjadi SMA terbaik di Bandar Lampung."

"Lo pikir lo kepala sekolah?"

"Gue yakin gue bakal menang."

"Gue nggak akan pilih lo."

"Lo pasti nyesel."

"Gue bakal menyalahkan diri gue seandainya gue milih lo dan lo menang."

"Lo lebih nyesel kalo lo nggak milih gue dan gue menang. Lo bakal merasa nggak ada di balik kesuskesan gue sebagai ketua OSIS."

Di belakang kami cewek-cewek yang kebanyakan dari adik tingkat masih mengangkat papan nama Ken dan bersorak mendukung Ken. Demi ya ini norak banget. Baru kali ini aku melihat ada pemilihan ketua OSIS sampai segitunya.

Aku berdiri dan mendekati cewek-cewek itu.

"Kalian jangan milih Ken!"

Cewek berambut sebahu yang kutahu bernama Angel memandangku. "Kenapa, Kak?"

"Kalian suka kan sama Ken?" tanyaku.

Mereka saling pandang. Nggak mungkin mereka akan mengaku. "Kalian belum pernah denger kasus-kasus cewek-cewek yang suka sama Ken?" tanyaku.

Kali ini Ema, anak 11 IPA1 yang menjawab. "Pernah. Mereka semua patah hati."

"Nah itu! Gue nggak mau aja kalian mengalami hal yang sama kayak mereka."

"Tapi kan ada Kak Amanda!" jawab Angel.

Aku menautkan alis. "Kok gue?"

"Bukannya Kak Amanda Ken's Mother Fairy yang akan melindungi cewek-cewek dari kebiasaan Kak Ken bikin patah hati?" tanyanya.

Aku tersenyum. Kaku. "Gitu ya?"

"Jadi gini Kak, kan kami semua bertujuh," kata Angel. "Kami bakal bersaing secara sehat, kami udah sepakat bikin jadwal buat deketin Kak Ken. Nanti Kak Amanda tinggal menjadi pendukung kami..."

Aku melongo mendengarnya. Mendukung mereka mendekati Ken? Dan apa itu giliran deketin Ken?

Aku tersenyum lebih lebar. "Ide kalian unik banget."

"Kak Amanda mau bantu kami kan?" tanya Angel kembali.

Aku masih tertawa-tawa nggak jelas dan perlahan meninggalkan mereka. Kembali ke tempat dimana Ken berada. Ken yang berada di sana senyum-senyum melihatku.

"Fans lo emang gila, Ken!"

Ken tertawa. "Lo diapain?" tanyanya.

"Mereka udah bikin jadwal buat deketin lo dan mereka mau gue dukung mereka," jawabku.

Hei Ken! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang