9. Otak Korslet

1.7K 304 29
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

  Sejujurnya bagi Mark, cinta itu sedikit sulit.

  Sulit dimengerti. Sulit dipahami. Membuat Mark bingung dan kelimpungan. Membutakan penglihatan dan pikirannya. Membuatnya seperti orang bodoh. Apalagi Mark Lee memang sudah bodoh sedari awal.

  Batin Mark bertanya-tanya, cinta itu apa?

  Mark berdebar ketika melihat Micha, seperti jantungnya ingin melompat keluar dari sangkarnya. Mark bahagia melihat Micha tertawa karena dirinya, karena kebodohannya. Mark rela terlihat berkali-kali lipat lebih konyol di hadapan Micha, hanya agar Micha tersenyum.

  Apakah itu yang namanya cinta?

  Kalau Lucas, Hendery, dan Xiaojun tahu, bisa-bisa Mark diledek habis-habisan sampai Mark ingin pergi dari bumi.

  Kalau kata Lucas sih, "BUCIN KAMU MARK!"

  Peduli amat, pikir Mark. Yang penting dia bahagia.

  Siang itu, Mark dan ketiga temannya berkumpul di bawah pohon di depan kampus, tempat favorit mereka. Terlindung dari panas matahari karena pohon itu berdaun lebat.

  "Tidak dapat kupercaya, Mark sudah membawa seorang gadis ke tempat kita ini," kata Xiaojun.

  "Dasar kamu, Mark Lee!" Hendery menimpali. "Kamu sudah mengkhianati perjanjian kita untuk tetap jomblo sampai lulus."

  Mark tertawa. "Maafkan aku, teman-teman," katanya. "Tapi kita kan hanya bercanda saja waktu itu. Mana mungkin kita bisa terus jomblo sampai lulus."

  "Teman kita ini kan sedang mendekati seseorang," kata Lucas.

  "Aku sudah tahu," sahut Xiaojun. "Pasti Park Micha, kan? Gelagatmu ketahuan, Mark."

  Mark mengusap tengkuknya yang tak gatal. Dia bertingkah kikuk lagi. "Memangnya sejelas itu, ya?"

  Hendery menyemburkan tawanya. "Baguslah kalau sekarang sudah sadar."

  "Tapi Mark, sepertinya kamu harus berusaha keras," kata Lucas. "Kudengar dari Aera, Micha itu banyak yang suka. Terlambat sedikit, habis kamu, Mark."

  Raut wajah Mark berubah menjadi ketakutan. Xiaojun bahkan harus menahan tawa melihatnya. Mark Lee ini benar-benar lucu.

  Baru dibicarakan, sosok gadis cantik itu muncul dalam pandang. Rambutnya terkibar oleh angin. Sinar matahari membuat wajahnya ikut bersinar.

  "Mark!" panggilnya.

  Lucas cekikikan melihat Mark yang tiba-tiba kikuk. Siapapun setuju bahwa Micha adalah gadis yang cantik. Hati Mark pasti kelimpungan. Apalagi, Mark memang payah dalam urusan percintaan.

  "Ada apa, Micha?" tanya Mark, berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

  "Aku hanya ingin memberitahu kalau besok kita harus sudah mengerjakan tugas Profesor Jung," jawab Micha. "Apa kamu bisa?"

  "Tentu," sahut Mark. "Besok aku libur bekerja. Di mana kita mengerjakannya?"

  "Aera ingin mengerjakannya di flatku," kata Micha. "Kamu keberatan?"

  Otak Mark mendadak blank.

  "Flatmu?" ulang Mark.

  Micha mengangguk. "Kamu keberatan, ya? Nanti aku akan mengusulkan tempat lain kepada Aera dan Yohan."

  Mark menggeleng ribut. "Tidak, tidak. Aku bisa, kok."

  Micha tersenyum. "Baiklah, kutunggu kamu di sana," katanya. "Aku pergi dulu, ya? Dadah, kalian berempat!"

  "Dah, Micha!" balas Hendery dengan riang.

  Mark memandang figur Micha yang semakin lama semakin menjauh. Kemudian, pemuda itu terkapar di rumput.

  "A-aku akan ke flatnya ... " gumam Mark.

  Ketiga temannya memandang Mark prihatin. Pasti pemuda itu syok sekali. Lucas menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa lucu karena tingkah Mark.

  "Aku akan ke flat milik Micha," kata Mark lagi. Otak Mark sepertinya sedang korslet.

  "Micha menungguku di flatnya ... "

  Lalu, Mark tak bergerak lagi. Menatap dedaunan di atas sana sambil tersenyum.

  "Dia kenapa?" tanya Xiaojun yang merasa ngeri akan sikap Mark.

  "Dia bermeditasi," sahut Hendery.

  "Dia pingsan," sahut Lucas.

  "Tidak, aku mati, teman-teman," kata Mark.

  Lupakanlah dulu pemuda bodoh itu. Biarkan dia memulihkan otaknya yang korslet akibat ulah Micha.

•••

maaf pendek ya. btw sejauh ini gimana? kasih tau dong :(

The Love We Had ▪ Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang