Epilog

5K 362 71
                                    

  Di bawah sinar bulan malam itu, Mark berjalan sendirian. Langkahnya tidak terlalu besar. Mark merapatkan jaketnya, merasakan angin malam menusuk tubuhnya.

  Sudah setahun berlalu. Kejadian itu bagaikan pukulan telak bagi Mark. Kejadian itu membuat Mark sadar bahwa dia tidak boleh menyia-nyiakan orang lain. Apalagi jika seseorang tersebut mencintainya tanpa syarat.

  Ah, Mark jadi merindukan Micha.

  Kejadian itu jugalah yang membuka mata dan hati Mark. Sebenarnya, Mark tidak pernah benar-benar berhenti mencintai Micha. Lagipula, mana mungkin perasaan bisa hilang secepat itu. Tuhan tahu, Mark benar-benar mencintai Micha.

  Hanya saja, Mark terlalu larut dalam kejenuhan. Hingga dia terlambat menyadari bahwa dia menyakiti gadis itu. Mark memang bodoh, dia mengakuinya sendiri. Mark salah mengartikan perasaan jenuhnya.

  Dan Mark bersumpah dia akan menebus kesalahannya.

  Pemuda itu tiba di flatnya. Dia masuk dengan pelan sambil membawa kantung plastik di tangannya. Kemudian, dia kunci pintunya. Dia letakkan kantung plastik tadi di meja ruang tamu.

  Mark sudah bilang kan bahwa dia merindukan Micha? Terpisah semenit saja dari gadis itu, Mark sudah rindu.

  Maka dari itu, Mark masuk ke dalam kamarnya. Dia mendapati seorang gadis tidur meringkuk di kasurnya. Pelan-pelan, Mark mendekati gadis cantik itu.

  Mark mengernyitkan keningnya ketika melihat gadis itu bergerak-gerak tak nyaman dalam tidurnya. Keringat membasahi wajah gadis itu. Mark duduk di samping gadis itu, lalu menyentuh lengannya.

  "Hey, Micha," panggil Mark dengan lembut.

  Gadis itu masih bergerak tidak nyaman. Sepertinya, dia bermimpi buruk. Mark mengelus rambut gadis itu.

  Tepat di hari ke-20 Micha dirawat di rumah sakit, gadis itu berhasil bangun dari komanya. Mark ingat sekali betapa bahagianya dia di hari itu. Mark menangis terisak, meminta maaf atas segalanya pada Micha.

  Awalnya, Micha merasa marah karena dirinya selamat. Namun, Mark berhasil meyakinkan Micha agar tetap menjalani hidupnya. Mark mengatakan bahwa sebenarnya pemuda itu tidak pernah berhenti mencintai Micha. Dia hanya dibuat bingung oleh perasaan jenuhnya.

  Mark tidak mengasihani Micha dengan mengatakan bahwa dia masih mencintai Micha. Karena memang begitulah adanya. Perasaan Mark tidak pernah menghilang. Mark saja yang bodoh untuk menyadarinya.

  Mark mengajak Micha untuk menjalani hidup bersama-sama. Kali ini, Mark tidak bercanda. Dia bersumpah akan menjaga Micha sekuat tenaga. Takkan dia biarkan Micha terlepas lagi dari genggamannya. Mark membantu Micha untuk keluar dari masa-masa kelamnya.

  "Micha," panggil Mark lagi.

  Micha tersentak bangun. Gadis itu ngos-ngosan. Dia segera mendudukkan dirinya sambil memegangi dadanya.

  "Mimpi buruk lagi?" tanya Mark dengan lembut.

  Micha hanya mengangguk. Melihat bahwa Micha akan menangis, pemuda itu menarik tubuh Micha dan memeluknya.

  "Sst, tidak apa-apa, Sayang," bisik Mark. "Tidak perlu takut dengan mimpimu. Aku ada di sini."

  Micha membalas pelukan Mark dengan erat, berusaha menenangkan dirinya. Micha meyakinkan diri sendiri, bahwa mimpi buruk tadi tidak akan menjadi kenyataan.

  Dan yang terpenting, Mark ada di sini untuk menenangkannya.

  Mark mengelus kepala Micha dengan penuh sayang, sampai gadis itu berhenti ketakutan. Kemudian, dia menarik kepala Micha dari lehernya untuk menatap gadis itu.

  Mark mengusap air mata Micha dengan lembut, seakan takut jika Mark akan menghancurkan gadis itu. Micha menatapnya dengan mata sayu.

  "Jangan tinggalkan aku lagi," kata Micha dengan pelan.

  Mark tersenyum. "Aku tidak akan meninggalkanmu. Kali ini, kamu bisa memegang perkataanku."

  Mark kemudian mengecup dahi Micha, sementara Micha menutup matanya.

  Takkan Mark biarkan Micha terlepas darinya. Mark akan memberikan Micha kebahagiaan, seperti yang seharusnya. Mark akan memberikan segalanya, asal Micha bisa bersamanya.

  "Jangan takut, Micha. Aku mencintaimu."

  The love we had will always be there. It never dissapears.

THE LOVE WE HAD: COMPLETED

•••

akhirnya selesai jg huhu :")
maaf ya sempet bikin kalian kesel hehe. yuk kasih tau aku gimana tanggapan kalian selama baca cerita ini?

kasih pendapat kalian dong tentang cerita ini. comment ya.

terima kasih buat kalian yang udah baca sampai akhir. maaf banget kalo ceritanya kurang memuaskan. setidaknya happy ending hehe.

sampai ketemu di ceritaku selanjutnya ya!

The Love We Had ▪ Mark Lee✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang