Two#

624 60 3
                                    

Taehyung memutar gelas di tangan nya menimbang sesuatu. Bukan tentang rencana proyek baru di perusahaan yang ia pegang. Melainkan masa depan nya nanti.

Iya, Taehyung adalah pimpinan perusahaan yang baru di angkat Ayah nya setahun belakangan.

Taehyung di kenal sebagai pribadi yang pendiam namun tegas. Selama setahun ia menjadi pimpinan, ia berhasil menaikkan saham perusahaan.

Namun,  dirinya sedikit dingin dengan urusan percintaan. Bahkan selama ia hidup 30 tahun, ia bahkan sama sekali belum pernah berkencan.
Jadi bisa di bilang, ia sangat awam soal cinta, seks dan wanita.

Contoh nya, saat di Airport, ia sedang mengisi formulir. Di formulir itu dituliskan sex(gen), tapi ia malah menulis "aku belum pernah melakukan nya".

Itu membuat pekerja di Airport tidak bisa menahan tawa nya pada Taehyung. Konyol sekali memang.

Taehyung mengingat kejadian itu sedikit malu dengan diri nya sendiri. Ia bahkan pintar dalam segala hal, pintar berbahasa asing, seperti inggris dan jepang.

Lucu nya hal semacam itu tidak ia ketahui.

"Haaah memalukan sekali". Gumam nya.

"Permisi Tuan, ada yang ingin bertemu". Ujar sekretaris nya.

"Oh.. Suruh saja masuk". Jawab Taehyung.

Seorang ahjusi masuk dengan pakaian jas kantor tersenyum menatap Taehyung.

Taehyung membalas senyumnya lalu mempersilahkan duduk.

Mereka sama terdiam dan melempar senyuman sebelum akhir nya ahjusi itu memulai percakapan.

"Tuan Kim, hah nama kita sama, begitu juga dengan Ayah anda". Ahjusi itu sedikit tertawa kecil.

"Hanya marga nya". Ucap Taehyung ramah.

"Anda benar". Ahjusi itu membenarkan.

Taehyung tau Ahjusi ini adalah relasi kerja Ayah nya. Dan Taehyung berpikir Ahjusi ini datang untuk membahas proyek baru mereka di Jepang.

"Jadi, apa ada rencana baru untuk proyek kita Pak?". Tanya Taehyung.

Ahjusi itu hanya tersenyum. Taehyung pasti salah duga maksud kedatangan nya.

"Pak.. ". Panggil Taehyung memastikan.
"Apa Bapak, baik-baik saja?".

"Begini Tuan Kim, saya datang kesini bukan membahas soal proyek. Tapi, hal lain".

Taehyung seketika diam. Ada hal lain? Apa sesuatu yang buruk terjadi kah? Kerjasama antara kedua perusahaan mereka selalu berhasil dan berakhir baik, namun apa kali ini gagal? Atau ahjusi ini membatalkan proyek nya sepihak. Pikir Taehyung.

"Emm.. Jika terjadi hal buruk, kurasa kita perlu membicarakan nya dengan Ayah saya juga. Mungkin Ayah saya bisa memberikan jalan keluar. Mengingat banyak proyek yang berhasil di tangan beliau". Ujar Taehyung dengan wajah sedikit cemas.

"Ahh tidak. Maksud ku, bukan itu hal yang ingin saya bicarakan". Jawab Ahjusi itu.

Ahjusi itu memang ramah. Taehyung melihat ahjusi itu selalu tersenyum saat bertemu. Namun kali ini Taehyung sedikit curiga dengan senyuman Ahjusi itu.

"Ohh saya salah ternyata, maksud saya tebakan saya tentang maksud kedatangan Bapak kesini". Ujar Taehyung.

Taehyung membenarkan kembali jas nya yang sebenar nya tidak apa-apa.

"Tuan Kim Taehyung, saya kesini atas permintaan Ayah Tuan".

Taehyung menelan saliva nya pelan. Wow, permintaan Ayah nya. Batin nya mulai gelisah. Walaupun ia belum paham betul apa maksud Ahjusi ini.

"Ahh saya hampir lupa, sebaik nya di minum dulu kopi nya Pak". Tawar Taehyung mempersilahkan.

"Nee terimakasih". Ahjusi itu meneguk sedikit kopi panas di hadapan nya.
"Jadi, bisa saya lanjutkan?".

Taehyung mempersilahkan dengan gaya bahasa tangan nya sambil mengangguk pelan.

"Begini, saya sudah membicarakan hal ini dengan Ayah Tuan. Mungkin beliau belum sempat membicarakan nya lagi". Ujar Ahjusi itu yang masih tersenyum.

Taehyung meniup kopi di tangan nya yang perlahan ingin ia teguk.

"Saya dan Ayah anda sepakat untuk menikahkan anda dengan putri saya".

Seketika kopi yang Taehyung teguk, ia muncratkan secara tak sengaja. Taehyung bahkan terkejut dengan apa yang di katakan ahjusi itu.

"Tuan Kim, anda baik-baik saja? Maaf, jika saya membuat anda terkejut". Ahjusi itu memasang wajah khawatir nya.

"Ah tidak apa-apa, kopi nya panas". Ujar Taehyung pura-pura.

"Oh begitu.. Sebaik nya di tiup dulu sebelum di minum Tuan".

"Ah benar, sudah saya tiup. Mungkin kurang lama". Jawab Taehyung gugup.

Taehyung menahan wajah terkejut nya dengan senyum yang notabene seperti memaksakan. Khawatir merasa Ahjusi itu berpikir ia marah.

Taehyung beberapa kali mengusap tengkuk kepala nya. Menggigit bibir nya.
Oh sungguh, ia perlu menanyakan pada Ayah nya saat pulang dari kantor nanti.

Sedangkan Ahjusi itu mendadak khawatir, karena takut Taehyung menolak pernikahan itu.
.
.
.
.

"Berita yang terlampau mengejutkan, bahkan lebih mengejutkan dari proyek yang gagal".
Batin Taehyung.


BOUND (TERIKAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang