Malemmmmm...
Selamat bermalam kamis 😅 apasihh..Oke lah.. Lgsg aja..
Checkitout!!
👇👇👇👇👇.
.
.Ruangan itu begitu sunyi. Hanya terdengar suara dari mesin monitor di samping ranjang tempat tidur pasien. Ventilator yang terpasang di hidung Taehyung menandakan bahwa paru-paru nya sedang tidak baik-baik saja.
Lilitan perban di dahi tertempel akibat benturan keras pada jok depan mobil saat kecelakaan itu. Taehyung koma sejak semalam.
Dari balik pintu beberapa orang melihat dengan tangis yang tiada henti. Tidak ada Sejeong disana. Iya, Sejeong mengalami trauma akibat darah yang ia lihat pada tubuh Taehyung. Dan kini masih belum sadarkan diri di ruangan yang berbeda.
Sejeong di temani ibu nya sejak semalam. Tangisan nya sudah mereda, berbeda saat pertama kali mendengar kabar buruk itu.
Tangan nya tiba-tiba bergerak pelan dan refleks memegang kepala nya yang terasa berat. Mata nya perlahan terbuka, selang infus di tangan nya sedikit nyeri.
"Sejeong". Suara lirih namun sedikit berat itu adalah milik ibu nya.
Mata nya lebam seperti habis menangis, mungkin pikir nya. Sejeong masih belum sepenuh nya ingat dan sadar. Ia melihat sekeliling, itu bukan apartement Taehyung.
Apa? Taehyung? Sebentar.
Kerja otak nya mulai berjalan lagi, mengingat bagaimana Taehyung terpental dan darah di sekujur tubuh. Terakhir semua terlihat gelap."Oppa? Dimana Oppa? Dimana dia? Dia terluka!!!"
Sejeong tak dapat mengendalikan diri nya. Ia berteriak sejadi nya ketika mengingat Taehyung.Tangisan nya mulai pecah. Rasa sesak di dada itu seakan membuat jantung nya terasa berat. Taehyung nya sedang tidak baik-baik saja.
"Tenanglah nak, kontrol dirimu.. Kita akan menemui nya nanti. Tapi kau perlu istirahat sejenak". Ibu nya memegang anak nya yang meronta. Air mata yang mengalir bersamaan membuat nya tak tega melihat Sejeong seperti ini. Sangat kacau.
"Ibu, antar aku ke tempat dimana Oppa, aku mohon ibu.. Aku ingin melihat nya.. ".
"Iya nak.. Ibu akan mengantar mu, tapi sabar yaa, ibu mohon.. Kau juga sedang tidak baik-baik saja. Jadi bersabarlah".
"Tidak bu, aku harus menemui Oppa sekarang".
Sejeong tidak bodoh untuk melepas infus di tangan nya. Ia beranjak mendorong besi infus keluar dari kamar. Keseimbangan nya memang belum sepenuh nya pulih. Tapi, bagaimanapun juga ia ingin menemui Taehyung. Ibu nya sudah berusaha menahan nya, tapi tenaga Sejeong bahkan mendadak sangat kuat.Ia berjalan melewati lorong demi lorong rumah sakit. Dan kemudian menemukan Ayah Ibu mertua nya yang duduk di deretan kursi.
"Ayah Ibu, dimana Oppa? Aky ingin melihat nya".
Kedua orangtua Taehyung kaget saat melihat Sejeong datang.
"Sejeong"."Ayah ibu, apa Oppa di dalam? Aku ingin menemui nya".
Ibunda Taehyung mengangguk pelan, lalu menuntun Sejeong masuk ke dalam ruangan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOUND (TERIKAT)
Ficción históricaMenceritakan seorang Pria berusia 30 tahun yang menikahi gadis berusia 17 tahun. Keterikatan pada leluhur yang turun temurun antara dua keluarga yang harus menikah. Akankah mereka menikah? Sedangkan gadis tersebut tidak pernah menerima pernikahan...