"Aku tidak akan bisa menjadi dewasa, jika kalian masih mengatur segala urusan pribadi ku!!!! ".
Sejeong berlari ke kamar nya dan menutup pintu kamar nya keras.
Hal yang paling ia benci dalam hidup nya, kini terjadi.
"Lelucon macam apa ini?".Sejeong mengusap wajah nya frustasi.
Apa orangtua nya tidak pernah berpikir sebelum mengambil tindakan? Hanya karena suatu perjanjian yang sudah bertahun-tahun lamanya, mereka sampai rela mengorbankan masa depan anak nya sendiri?Begitulah yang ada di benak Sejeong.
Heechan, kekasih Sejeong yang sudah di pacari nya selama setahun pasti akan shock mendengar berita ini.
Bisa saja kekasih nya menyudahi hubungan nya secara sepihak.
Sejeong tidak tau harus bagaimana sekarang.
***********
"Sejeong, makanlah makanan mu dengan benar". Ujar Ibu nya.
Sejeong hanya mengaduk sarapan pagi nya tanpa memasukkan ke mulut. Nafsu makan nya hilang.
"Jadi, bagaimana dengan...... ".
"Aku akan berangkat lebih awal hari ini"
Sejeong memotong pembicaraan Ayah nya lalu berdiri dari duduk nya dan pergi. Ibu nya hanya dapat menghela nafas lalu tersenyum.
"Sudahlah, dia butuh waktu untuk itu". Ibu Kim berusaha membuat suami nya tenang.
*********
"Selamat pagi chagi".
Heechan, kekasih Sejeong menyapa nya di kelas. Sejeong hanya tersenyum sekilas lalu melanjutkan membaca komik di hadapan nya.
"Whats wrong? Are u oke?".
"Heechan, aku sedang malas di ganggu. Kembalilah ke tempat duduk mu".
Sejeong melipat kedua tangan nya dan menyandarkan kepala nya di atas tangan.
Heechan tanpa basa basi memilih untuk pergi ke bangku nya.Heechan melihat Sejeong dari belakang. Ia bingung apa yang terjadi dengan Sejeong hari ini. Apa siklus menstruasi nya baru saja datang?
Heechan hanya menaikkan kedua bahu seolah membenarkan pemikiran nya.
Dua jam pelajaran selesai. Sejeong memilih duduk di bangku lapangan basket. Pikiran nya masih melayang.
Biasa nya jika jam istirahat, ia akan menghampiri Heechan dan mengajak nya makan di kantin.
Tapi kali ini nafsu makan nya benar-benar hilang. Bahkan bicara pun malas.
Tiba-tiba Heechan menyodorkan minuman botol untuk Sejeong.
"Ini tidak dingin, wanita yang sedang datang bulan tidak di anjurkan meminum minuman dingin". Ujar Sejeong.
Sejeong masih diam tanpa menghiraukan Heechan. Saat Heechan ingin duduk di sebelah nya, Sejeong malah pergi.
Heechan nampak kebingungan.
"Hey, gadis itu kenapa? Tidak biasa nya ia mengabaikan ku seperti ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
BOUND (TERIKAT)
Historical FictionMenceritakan seorang Pria berusia 30 tahun yang menikahi gadis berusia 17 tahun. Keterikatan pada leluhur yang turun temurun antara dua keluarga yang harus menikah. Akankah mereka menikah? Sedangkan gadis tersebut tidak pernah menerima pernikahan...