Twenty one

409 46 0
                                    

"Oppa.. Apa yang terjadi?".

"Hari ini kau milikku".

"Oppa.. Apa yang ingin kau lakukan?".

"Aku ingin tubuh mu. Tubuh ini milikku. Hanya milikku".

"Oppa gwenchana?".

"Kau hanya perlu menikmati nya".

"Opppaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

.
.
.
.

Gemercik air jatuh dari celah shower membasahi tubuh Taehyung. Ketika tiada lagi yang bisa ia ungkapkan untuk saat ini. Mimpi semalam membuat nya sedikit shock. Ketika mimpi ia rasakan seperti nyata, dan sebalik nya kenyataan yang ada seakan seperti sebuah mimpi belaka.


Taehyung mengangkat sedikit kepala nya, ia biarkan air langsung menerobos wajah indah nya. Sekedar mengusap mungkin bagi nya tak cukup untuk mengurangi beban. Awalnya ia pikir semua sudah berlalu begitu saja. Namun kenyataan nya jauh dari apa yang ia pikirkan.

Sore ini masih pukul 4pm KST.
Sejak ia pulang dari kantor menuju apartement, Sejeong masih tertidur pulas hingga ia selesai membersihkan diri. Asistent yang ia sewa sejak pagi cukup membuat nya lega dan tenang. Setidak nya ada yang menjaga Sejeong hingga ia kembali ke apartement.

"Oppa.. Kau sudah pulang?".
Taehyung menoleh ketika mendapati Sejeong telah bangun. Lalu segera berjalan mendekat dan duduk di sisi kasur dekat Sejeong.

"Iya, bagaimana keadaan mu?".

"Aku sudah lebih baik Oppa, asistent yang kau sewa sangat telaten". Senyum Sejeong sambil memeluk Taehyung.

"Syukurlah. Oppa senang mendengar nya".

Sedetik setelah nya, seketika senyum Sejeong memudar. "Oppa, apa kau percaya dengan ucapan ku?"

Taehyung menoleh sejenak ke arah Sejeong yang masih memeluk nya erat. Dengan wajah bingung Taehyung mencoba bertanya. "Tentang?".

Sejeong melepas pelukan nya dan duduk bersandar pada punggung kasur. Sampai disini Taehyung belum paham. Jika bisa mengutuk diri sendiri mungkin Taehyung sudah melakukan nya. Dan detik itu Sejeong hanya terdiam, Taehyung tentu masih menunggu.

Seketika tatapan Sejeong terlihat pilu. Mata itu tak lagi menampakkan kebahagiaan yang tersirat di dalam nya. Oke, Taehyung sedikit mencoba untuk tenang dan menarik nafas sejenak. Sekedar untuk menghilangkan rasa ragu dan bimbang.

"Sayang, ada apa? Katakan saja apa yang kau rasakan. Oppa tidak senang melihat mu seperti ini".
Taehyung merubah posisi duduk nya agar lebih dekat dan berhadapan dengan Sejeong. Nada lembut nya dengan suara khas nya sebenar nya salah satu ketenangan dalam diri Sejeong. Dan itu tidak bisa di pungkiri.

"Aku... Aku hanya takut Oppa meragukan nya. Aku.. Aku Berani bersumpah, kalau aku hanya melakukan nya dengan Oppa".

Jleb!!
Saat itu juga jantung Taehyung terasa berat. Sudah berapa kali saat awal mendengar berita ini, Taehyung bukan tidak mempercayai nya. Taehyung selalu mencoba mengingat nya. Sungguh.

BOUND (TERIKAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang