Twenty

398 45 0
                                    

Cameback nya kecepetan.. Uwwuu

Special ultah tetet nih jadi aku up nya cepet deh..

Gak bisa dedikasiin apa-apa.. Just story.. Mau edit2 video jg gak sempet.. Mau edit foto ucapan juga gak sempet..  Uhuuuhuu so sad..

Jadii.... Aku berharap kalian baca cerita ini pas di ultah tetet yaa.. Si ahjusi cute nya sejeong.. Wkwkwk

Skuylah aku gak mau bacod terus.. So, checkitout!!!!

.
.
.
.

"Apa ini mimpi?". Batin Taehyung

"Tidak Pak, istri anda memang sedang mengandung. Dan saat ini usia kehamilan nya sudah masuk dua minggu. Saya sarankan agar istri anda lebih banyak beristirahat".

Iya, begitulah yang Taehyung dengar sejam yang lalu saat diri nya berada di dokter kandungan. Taehyung memutuskan segera membawa Sejeong ke ahli kandungan sesaat setelah dokter yang datang kerumah nya pergi.

"Jadi, apa Oppa tidak senang mendengar kabar ini?". Sejeong yang tengah duduk di sofa menautkan wajah sedih dengan air mata yang tertahan. Taehyung menatap Sejeong pelan, mata nya mengisyaratkan kebingungan yang mendalam.

"Oppa..... ".

"Oppa lupa? Apa karena Oppa terlalu lama koma, jadi sedikitpun Oppa tak bisa mengingat nya?". Air mata itu kini lolos dari pelupuk mata Sejeong. Entah apa paling utama yang akan mewakili perasaan nya. Sebuah kebahagiaan atau kesedihan yang teramat. Taehyung menunduk, sebagai laki-laki tentu menyakitkan bagi nya melihat wanita yang di cintai menangis.

"Mungkin kau benar, Oppa melupakan nya karena koma, maafkan Oppa". Secara spontan tubuh itu perlahan mendekati wanita di hadapan nya. Wanita yang terpuruk karena merasa beban dalam pikiran nya kian menjulang. Taehyung paham. Dengan berlutut di hadapan Sejeong, Taehyung berusaha menenangkan. Sedikit memberikan pelukan hangat yang walaupun kondisi itu sangat amat membingungkan.

"Maaf, karena Oppa membuatmu menangis. Maaf, seharus nya ini menjadi satu kebahagiaan kita". Tangan kekar itu mengusap lembut air mata pada pipi menggemaskan itu. Dengan senyum yang tertaut yang sedikit terlihat memaksa. Sejeong hanya diam. Tidak ingin berdebat dalam suasana runyam atau keadaan nya akan semakin kacau.

........

Langit gelap dengan bintang bertebaran terlihat tidak menarik lagi. Indah nya terhapus karena suasana hati yang pilu. Walau malam ini lebih hangat setelah hujan tadi sore, ia yakin di kejauhan ada pelangi yang terbentuk.
Mungkin seperti itu pula kisah nya, hujan yang membawa kesedihan terlintas pelangi yang tertutup kegelapan. Hingga tak satupun yang dapat melihat keindahan gradasi warna dari arah manapun.

Taehyung menutup jendela kamar setelah sekitar dua puluh menit merenung. Sejeong sudah terlebih dulu tidur. Bahkan Taehyung sempat menghubungi orangtua nya dan orang tua Sejeong untuk memberitahu kabar Sejeong hamil. Tentu saja tanggapan disana sangat bahagia dan penuh rasa haru.

Taehyung bukan tidak percaya dengan kenyataan. Hanya saja, ia tidak bisa mengingat kapan ia melakukan itu dengan sang istri. Mengingat banyak hal aneh yang terjadi saat dirinya hendak menyentuh Sejeong. Bagaimana bisa ia percaya bahwa ia telah dengan berani melewati batas wajar nya?

BOUND (TERIKAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang