O.2 Timephone; Love ads

60 12 7
                                    

Monthly event completed!
Written by kookiesluty

ㅡ Timephone; Love ads ㅡ
Note : mohon mode baca dirubah menjadi warna putih.

Aku menatap lurus ke arah layar televisi di sudut kafe yang menampilkan sebuah acara survival show yang tengah ditayangkan di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menatap lurus ke arah layar televisi di sudut kafe yang menampilkan sebuah acara survival show yang tengah ditayangkan di sana. Hampir seluruh orang di kafe ini menyukai acara itu. Namun, aku tak begitu menyukainya.

Beberapa kali aku mendengar bisik-bisik orang di kafe yang sibuk membicarakan visual maupun bakat―atau apalah―orang-orang yang ada di sana. Dan, selalu saja satu nama yang terus kudengar, Kim Yohan.

Sejujurnya, aku mengenal Kim Yohan secara personal. Ia temanku. Teman masa kecilku yang berharga. Tapi sudah hampir 1 tahun kami tak lagi mengobrol bahkan bicara satu sama lain, dan tahu-tahu saja dia sudah mengikuti ajang survival di TV dan namanya melejit menjadi sorotan orang-orang.

Tentu, terkadang aku rindu ingin mengajaknya mengobrol seperti dulu, menanyakan kabarnya dan orangtuanya semenjak bulan oktober tahun lalu kami mulai tak lagi saling bicara. Terkadang aku menyesali hal itu. Kalau saja sejak saat itu aku tak memikirkan diriku sendiri, pasti saat ini hubungan pertemanan kami akan baik-baik saja seperti sebelumnya.

Hah, tapi sayangnya itu hanya angan.

***

Di hari libur, biasanya apartemenku tak akan sesepi ini. Kakakku―Jungkook―beserta teman-temannya akan mampir untuk bermain game di ruang tamu, dan karena teman-temannya membawa pacar masing-masing biasanya aku mengobrol bersama pacar mereka seharian penuh membahas kekurangan pacar mereka. Konyol ya, padahal aku tak memiliki pacar tapi aku bergabung dalam obrolan mereka. Tapi ya, karena suatu hal, akhirnya apartemenku sepi meskipun ini hari libur.

Aku akhirnya memilih duduk di atas sofa kesayanganku, mulai membuka portal internet lewat browser dan lagi-lagi hanya menemukan nama Yohan di sana. Lagi dan lagi. Yohan. Acap kali aku membaca namanya, saat itu juga kenangan soal dirinya mengalir mulus di otakku. Kenangannya terlalu banyak menumpuk di dalam kepala ini sampai-sampai aku tak lagi heran kalau tiba-tiba aku meneteskan air mata.

 Kenangannya terlalu banyak menumpuk di dalam kepala ini sampai-sampai aku tak lagi heran kalau tiba-tiba aku meneteskan air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
monthly eventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang