2.5.1 Prince Sangue Nero

31 4 3
                                    

Written by TeriAlmagreza
From Genre Fantasy

°°°

Pangeran, siapa yang tidak kenal dengan nama ini? Dia laki-laki yang gagah berani, gans, dan dewasa. Sering muncul dibuku-buku cerita fantasy saat kita masih kecil. Pangeran bukanlah karakter yang ku sukai karena mereka muncul dengan wajah ganteng dan selalu melakukan segala hal bodoh hanya untuk satu orang perempuan yang dia sukai.

Tapi, disatu sisi aku mengkagumi-nya. Salah satu sifat yang aku kagumi adalah dia selalu membuat bahagia orang lain disekitarnya dan tidak pernah menyerah dengan satu tujuannya. Apa aku bisa sepertinya? Apa aku bisa menjadi pangeran yang aku kagumi nanti? Itulah yang ku impikan saat berumur sembilan tahun.

Disaat aku berumur 16 tahun aku berhasil mengubah sifat kepribadian ku agar bisa disukai semua orang, disanalah aku mulai menyukai perempuan. Satu perempuan yang membuat hatiku tertarik padanya, perempuan itu bernama Niatara Putri sifatnya asik dan mudah akrab dengan teman kelasnya.

Niatara Putri ini memenuhi kriteria yang aku sukai, setelah diamati yang kusuka darinya adalah sifat dia tidak pernah memandang rendah orang lain. Lalu apakah aku bisa dekat dengannya? hampir seminggu aku menghabiskan waktu agar bisa dekat dengannya, membuat perasaanku memuncak dan aku memutuskan.

"Dua hari yang akan datang aku akan tembak hatinya disore hari." kataku sambil memainkan lonceng kecil berwarna kuning dikamar.

Namaku Romi (Romi Irwansah) dari nama itu kalian pasti sudah tau kalo aku ini laki-laki, lalu apa kalian tau bagaimana perasan laki-laki saat ingin nembak hati perempuan? Berawal dari detak jantung yang kecepatannya bertambah 47%, memikirkan lagi kata-kata yang akan diungkapkan (takutnya ada salah kata), memilih moment yang tepat (kalau bisa tidak ada yang tau), lalu kata awal sebelum nembak itu seperti apa? Jujur, inilah yang membuat laki-laki terkena serangan jantung dan bahkan mengakibatkan kematian. END.

Tidak, ini belum berakhir. Ini adalah satu hari sebelum rencana ku dimulai. Keberuntungan yang sangat mengejutkan, aku bisa saling berbertemu dilorong dekat tangga sekolah sangat tepat dengan suasana yang sepi dan sunyi, harus aku tembak sekarang? Tapi rencanaku sudah dirakit untuk besok.

"Nia, besok pulang sekolah elu sibuk?" kata awal untuk memastikan.

"Tidak, besok gua tidak ada kegiatan jadi langsung pulang" balasnya dengan bola mata kesamping seolah dia mikir apa yang akan dilakukan.

"Oke, besok pulang sekolah gua tunggu dilantai 3 dekat lab komputer. Ada yang mau gua kasih tau." kata akhir yang aku ucapkan untuk penantian dan lari meninggalkan tempat.

"Tu-Tunggu, Besok? Rom!?" Nia membalas dengan wajah penuh pertanyaan.

Setelah itu aku tidak berbicara lagi dengan Nia dikelas, menunggu hingga hari yang disiapkan tiba. Tiba!! Rencana yang sudah ku siapkan selama dua hari akhirnya tiba, sekarang adalah hari kedua penuh impian dan juga harapan.

Roti selai coklat yang biasanya aku makan dipagi hari tertinggal, aku lupa masalah perut dan melupakan segalanya demi satu tujuan, semua langkah kaki ku menuju sekolah melambangkan bahwa penantian yang selama ini kutunggu akan terwujud sebuah kebahagiaan yang tidak akan ternilai.

Tapi pada akhirnya semua itu hanya khayalan belakang setelah ku tau dihari ini Nia tidak masuk sekolah. Guru perempuan, wali kelas ku memasuki pintu kelas dan berdiri dihadapan para murid. Suasana kelas menjadi hening seolah ada kejutan untuk orang yang berulang tahun. Ibu guru mulai membuka mulutnya seperti ada informasi yang susah di ungkapan, kata itu adalah…

monthly eventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang