2. 5. 6 Hilang Rasa

23 3 1
                                    

WRITTEN BY SiThaTa
FROM GENRE FANTASY



Jatuh cinta pasti akan dialami oleh semua insan di dunia ketika kita jatuh cinta pada seseorang bukan berarti dialah yang akan menjadi jodoh kita dan akan hidup bersama selamanya. Jodoh yang ditentukan Tuhan itu adalah seseorang yang tepat menurut-Nya, percayakan saja pada-Nya.

Apa jadinya jika kamu memaksakan keinginanmu?

Apalagi itu tentang seorang jodoh. Jika, ambisimu sudah membara untuk memiliki dia seutuhnya sudah tidak ada lagi akal sehat.

“Berani lo deketi dia lagi, mati lo,” ucap Gea, Gadis 21 tahun itu sedang mengancam teman perempuannya di sebuah ruangan yang tertutup.

Gea keluar dari ruangan itu meninggalkan temannya yang masih belum percaya akan apa yang dilakukan Gea, pasalnya Gea bukanlah anak yang kasar apalagi sampai melakukan pengancaman yang mengerikan. Gea sebelum ini adalah Gea yang baik dan ramah tidak pilih-pilih teman namun sedikit tertutup akan perasaannya ataupun kehidupan pribadinya, dia selalu ceria bagai tak ada masalah dalam hidupnya.

Sudah 1 tahun ini Gea menyukai seseorang dan akan marah jika ada gadis lain yang sok akrab pada lelaki yang ia sukai, mungkin itu yang dinamakan cemburu. Namun, Gea sendiri hanya bisa memandang orang yang ia sukai dari kejauhan, Gea terlalu malu untuk sekedar menyapa apalagi harus mengungkapkan perasaannya. Gea sebenarnya ingin melupakan perasaannya tapi percuma, ia tidak bisa. Pikirannya saja tidak bisa beralih apalagi hatinya, Gea sangat bahagia walau sekedar akrab dan bergandengan tangan dalam mimpi karna itu Gea sangat suka memandang lelaki yang ia sukai walau dari jauh karna semakin sering Gea melihatnya semakin besar kemungkinan Gea untuk memimpikannya.

Seusai mata kuliah berakhir lelaki itu pasti akan ke perpustakaan, Gea tahu persis itu. Setahun belakangan Gea hanya memandangnya dari balik buku tapi hari ini ia memantapkan dirinya untuk mengungkapkan perasaannya. Gea menulis satu kalimat di atas kertas yang baru ia robek dari bukunya dan berjalan menuju lelaki yang ia suka berjarak dua meja darinya. Gea duduk tepat di depan orang yang ia tuju dan menyodorkan kertas yang ia bawa.

‘Aku menyukaimu Gio'

Lelaki itu mengerutkan keningnya setelah tahu bahwa yang tertulis di kertas itu adalah namanya.

“Apa ini?” tanya Gio.

“Kau menyukaiku? Sejak kapan?” tanyanya lagi.

“Sudah 1 tahun,” jawab Gea.

“Apa? Kau bercanda?”

“Tidak.”

Gio berdiri dan memegang tangan Gea untuk membawanya keluar dari perpustakaan.

“Kau jangan bercanda, itu tidak lucu,” ucap Gio setelah keluar dan menjauh dari perpustakaan.

“Aku tidak bercanda,” Sahut Gea.

Gio melihat Gea heran. “Aku bahkan tidak mengenalmu dan tiba-tiba saja kau mengatakan itu?” Gio menggelengkan kepalanya, “menjauh dariku karna aku tidak menyukaimu dan satu lagi... aku sudah mempunyai gadis yang aku suka,” sambungnya.

Perkataan Gio terlalu menyayat hati terdengar oleh Gea, ia mencoba mengatur nafasnya yang sesak dan menahan air matanya agar tidak mengalir bebas di pipinya. Gea berdiri tapi matanya masih tetap menatap wajah yang ia sukai, wajah yang terlewat sempurna. Walaupun hati Gea sakit tapi ia tidak bisa berhenti menyukai bahkan mencintai lelaki yang ada di hadapannya ini.

“Bagimu perkataan itu biasa, tapi bagiku tidak begitu. Maafkan aku yang menyukaimu dan maafkan aku untuk hal yang tidak kamu sukai ini,” ucap Gea dan berlalu pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

monthly eventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang