2. 5. 5 Prince Charming

43 4 0
                                    

WRITTEN BY ReztElliot
FROM GENRE FANTASY



"Pernah mendengar tentang penyihir api?"

"Penyihir api? Tidak pernah rasanya, legenda apa itu?"

"Hahaha. Sebagian orang dari kerajaan Perro mempercayai tentangnya, bahkan para keluarga Yang Mulia Ratu."


Perro, 1627

"Bakar!"
"Bakar!"
"Wanita sial ini adalah sumber gagal panen kita! Dia ini penyihir!"
"Bakar! Wanita ini adalah penyebab segala penyakit yang terjadi pada kita!"

Teriakan, cacian, makian saling berlomba, beradu untuk didengar lebih dulu. Orang-orang berkumpul dengan macam-macam alat yang mereka bawa, entah itu potongan kayu, pemecah batu, pemotong kayu atau bahkan sekedar pengusir lalat. Tidak ada yang tidak membawa sesuatu pada tangan-tangan mereka, tangan-tangan kotor yang menyeret paksa seorang gadis.

Mempermalukannya, menyiksa hingga mengikatnya di tengah tanah lapang. Mereka meneriaki gadis ini wanita sial, wanita busuk, pembawa masalah dan panggilan buruk lainnya. Mereka sebenarnya takut, benar-benar takut, hanya saja mereka tutupi dengan amarah, mereka tahan dengan ejekan. Mereka sebenarnya takut pada gadis yang dikenal sebagai penyihir ini.

"Aku tidak pernah melakukan satu pun hal-hal yang kalian sebutkan, kalian menyebutku pembawa sial? Kalian yang tidak becus bekerja, kenapa menyalahkan orang lain?" Gadis ini tersenyum, bahkan hampir tertawa kalau saja bibirnya tidak terluka dan berdarah. Ia tidak pernah mengira jika garis takdir akan membawanya sampai seperti ini.

Gadis ini berpikir, apa yang pernah ia lakukan semasa hidupnya? Apa dosa yang pernah ia buat?

Kerajaan ini aneh, negeri ini aneh.

Pintar adalah salah bagi seorang wanita, pengetahuan adalah salah bagi seorang wanita. Wanita hanya boleh mengetahui perbedaan jenis roti dan kain, jangan berharap untuk belajar hukum. Membaca saja dilarang.

"Diam!"

Plak-

Sakit, saat telapak tangan kasar seorang pria paruh baya mendarat pada wajahnya. Sepasang netra hitam si gadis mengarah pelan pada pria yang baru saja memukulnya. Penuh amarah, penuh benci dan jika dilihat lebih jauh ada rasa takut yang tersimpan.

"Kami semua melihat bagaimana kau melakukan sihir! Kami semua melihat bagaimana kau mengorbankan anak laki-laki tidak berdosa itu untuk membuatmu awet muda, 'kan!? Penyihir sialan!"

"Sudah, sudah. Jangan termakan ucapan wanita busuk ini, lebih baik kita biarkan dulu dia hari ini. Besok setelah kita kumpulkan kayu bakar yang cukup, kita akan segera bakar dia." Pria yang lebih muda sedikit itu menarik mundur pria paruh baya di hadapannya, sedikit menatap pada si gadis dengan tatapan jijik lalu teralih karena takut.

"Tunggulah kematianmu penyihir!"
"Kau akan dibakar besok!"
"Hahahaha!"

Orang-orang itu berbalik, berjalan meninggalkan gadis yang baru saja mereka hina. Tidak ada ejekan, tidak ada hinaan yang mengena di hati si gadis kecuali kata-kata tentang anak laki-laki yang pria paruh baya itu katakan.

Helaian rambut kelamnya jatuh perlahan, menutup wajah cantiknya yang sudah penuh dengan lebam dan darah kering. Matanya berat, ingin tertutup namun pikirannya melayang, mengingat tentang anak laki-laki yang ditemuinya setengah tahun atau setahun lalu.

Ia pejamkan mata, tidur dan mengingat hal yang baik beberapa saat sebelum mati tidak buruk pikirnya.


Perro, 1626

monthly eventTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang