L - elaki itu mengangkat tangannya ke udara, reflek membuat semua orang disana menatap ke arahnya.
Bu Lola sang guru Indonesia itu ikut menoleh menatap Ayka.
Bu Lola : Iya, kenapa?
Ayka : Mo curhat bu!
Ayka Pratama Fauzi, ia kembali menurunkan tangannya, semua orang langsung memasang telingannya baik-baik. Bahkan Bu Lola juga ikut-ikutan fokus mendengarkan.
Ayka membuka mulutnya, semua langsung memasang telinganya tajam, mendengarkan.
Beberapa menit berlalu, Ayka masih diposisinya, belum terdengar suara berbicaranya. Mulutnya pun masih terbuka seperti tadi, namun belum mengucapkan sepatah kata pun.
Mulutnya yang terbuka kini sudah berganti menjadi senyuman devil.
Ayka : Nungguin ya?
Ayka terkekeh, Bu Lola menghembuskan napas kasar. Pusing dengan kelakuan muridnya yang absurd itu.
Ayka : Kalem-kalem, gini bu saya tuh mo curhat! Cuman gak tau mau curhat ke siapa, nah untungnya ada ibu. Saya curhat ke ibu boleh?
Tanyanya, dibalas anggukan kepala dari Bu Lola.
Ayka : Jadi gini, orang tua saya yang terdiri dari ayah, dan ibu. Sepasang suami istri, atau seorang wanita dan lelak--
Semua : INTINYAAAA!!!!!!
Ayka terkekeh.
Ayka : Orang tua saya kan nikah tuh, tapi kok saya gak diundang sih bu? Padahal kan saya anaknya sendiri loh bu!
Ayka : Disitu terkadang saya merasa tak dianggap sebagai anak, bu :'(
OOO
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU MOLOR
Random"Tidur mungkin bukan kebiasaan yang bagus, tapi itu lebih baik daripada mengusik kehidupan orang lain" -Kate Pratiwi- OOO -Informasi- -Banyak typo yang bertebaran -Tidak terlalu bagus seperti cerita-cerita yang lain -Baca kalau suka, gak usah baca k...