-22 Oktober 2019-
S - MA GYS beserta sekolah-sekolah lainnya mengadakan acara Hari Santri Nasional. Dengan memakai pakaian muslim bebas di hari ini.
Tak tanggung-tanggung dibebaskan memakai baju apapun asal muslim, seluruh umat di SMA GYS alias para ciwi-ciwi dandan dengan bedak dan lipstick 5 centi.
Namun Kate lain, ia hanya memakai baju putih polos, dengan pita sedang di pinggir, bajunya langsung menyatu menjadi rok selutut, dan memakai celana hitam panjang.
Dengan hanya polasan bedak bayi tipis, tidak memakai lipstick atau apapun itu. Karna itu, sungguh merepotkan.
Dikelas B3 atau lebih tepatnya seluruh murid di SMA GYS memakai pakaian muslim yang harusnya menjadi santri, kini berubah menjadi gaya-gayaan para muridnya.
Kelas X11 B3 sudah menjalankan aktifitasnya masing-masing dikelas, dengan guru yang tidak ada satupun di kantor. Membuat kelas ini paling ribut diantara kelas lainnya.
Ujung kanan para cowok sibuk bernyanyi, diiringi Ayka yang memainkan gitarnya. Dengan di belakangnya para cowok sebagiannya bermain free fire.
Belakang, para ciwi-ciwi alay berbaris, dengan satu orang yang terpaksa harus memotret mereka yang sudah lebih dari 100 foto ataupun bomerang.
Dan bahkan ada yang membuka salon di pojok.
Sementara di ujung kiri tepatnya meja paling depan dekat pintu dan meja belakangnya memperhatikan teman sekelasnya yang gesrek semua.
Kate : Kayaknya, disini cuma gue yang normal
Sontak membuat Putri, Arin, dan Siti menoleh ke arahnya dengan tatapan tajamnya.
Arin : Emak lo, normal?!
Arin geleng-geleng kepala.
Bertepatan setelah Arin selesai menggeleng, pintu yang awalnya tertutup langsung terbuka.
Sontak semua langsung duduk manis di kursinya masing-masing, menatap pintu yang terbuka dengan jantung yang berdebar-debar.
Eh ternyata.
Abel Resmala.
Cewek yang jarang bicara, bahkan tidak pernah bicara dari kelas 7 SMP sampai 12 SMA itu masuk ke kelas dengan wajah polosnya.
Semua orang disana mengumpat.
Setelah Mala duduk di kursinya, belakang Putri. Semua orang disana kembali sibuk ke aktifitas sebelumnya.
Putri dan Arin yang duduk di meja kedua berbalik, sementara Kate berjalan malas dan langsung duduk di sebelah Mala.
Baru membuka bicara, pintu terbuka lagi. Membuat semua was-was dan langsung gesit kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Ternyata Abdul.
Abdul : Kenapa?
Tanyanya polos, membuat semua yang disana langsung memaki-makinya.
Abdul menganga, dengan kedua tangan yang ditempelkan di dada bidangnya dengan dramatis.
Kembali ke aktifitasnya masing-masing, Abdul kembali berucap.
Abdul : Baru sembuh, udah langsung sakit lagi aja
Sontak semua menatap tajam ke arah Abdul.
Baru mereka mau mengeluarkan umpatan untuk Abdul. Dengan gercep Mala berucap, membuat semua yang disana mengalihkan pandangan menatap Mala.
Mala : Sakit mulu, kapan matinya?
OOO
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU MOLOR
Random"Tidur mungkin bukan kebiasaan yang bagus, tapi itu lebih baik daripada mengusik kehidupan orang lain" -Kate Pratiwi- OOO -Informasi- -Banyak typo yang bertebaran -Tidak terlalu bagus seperti cerita-cerita yang lain -Baca kalau suka, gak usah baca k...