Chapter 10

61 3 0
                                    

Malam ini begitu sunyi di sebuah ruangan dalam apartemen. Gyuri dan Heechul masih terdiam. Sudah dua jam berlalu namun keduanya masih tak berbicara. Leeteuk masih bersama mereka sedangkan Donghae dan Kyuhyun sudah pulang karena disuruh oleh kakak tertua? Ahn Seol Hye? Gadis itu juga sudah meninggalkan tempat itu berkat Cho Kyuhyun yang menariknya pergi.

"Sampai kapan kalian akan terus berdiam seperti ini?" Leeteuk membuka pembicaraan. Heechul dan Gyuri saling menatap kemudian terdiam lagi. Leeteuk menghela nafas. "Apa aku harus pulang dulu agar kalian bisa berbicara berdua saja?"

"Kenapa tidak pulang dari tadi saja?" tutur Heechul.

"Ck! Aku khawatir dengan kau, Kim Heechul. Aish! Apa kau ini tidak mengerti?" ucap Leeteuk sedikit kesal.

"Kau tidak perlu khawatirkan aku, Leeteuk," ucap Heechul. Ia bangkit lalu pergi menatap langit malam melalui jendela. "Memang, aku akui kalau aku merasakan sakit hati yang sama dengan kejadian dua tahun yang lalu." Ia pun mengalihkan pandangannya menatap Gyuri. "Kau tenang saja, Leeteuk. Ada Gyuri di sini. Dia bisa menemaniku."

"Menemanimu?"

Heechul mengangguk. "Gyuri." Gyuri menoleh. "Menginaplah di rumahku malam ini saja."

"Tidak Heechul! Kau tidak boleh!" larang Leeteuk. "Apa yang akan kau katakan pada media jika kau ketahuan bersama dengan Gyuri?"

"Aku tidak peduli Teukkie. Aku sungguh tidak peduli."

"Baiklah." Leeteuk menghela nafas. "Kau boleh mengajak Gyuri menginap dengan satu syarat. Kalian tidur di kamar yang berbeda dan harus di kunci sampai matahari terbit. Aku akan menginap di sini juga. Menemani kalian berdua."

"Kau harus pulang Teukkie. Sora pasti khawatir denganmu," ucap Heechul.

"Baiklah! Baik! Aku akan pulang. Tapi ingat dengan pesanku tadi. Aku pulang dulu. Esok pagi aku akan kembali." Heechul mengangguk, begitupun Gyuri.

"Akhirnya pulang juga dia," gumam Heechul. Pria itu kembali menatap Gyuri. "Gyuri." Gadis itu menoleh. "Maaf atas kejadian hari ini."

"Mengapa harus minta maaf? Tidak ada yang harus dimaafkan. Lagipula Sunbaenim tidak membuat suatu kesalahan," ujar Gyuri. "Sunbaenim." Heechul menoleh. "Beristirahatlah hari ini. Kau mau susu hangat? Itu bisa membuatmu tidur dengan nyenyak." Heechul terdiam sejenak lalu mengangguk. "Baiklah, aku akan membuatkannya."

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun Gyuri belum bisa menutup matanya. Ia sudah minum segelas susu hangat bersama Heechul, tetapi tidak mempan baginya. Ia terus bergusik dengan selimut. Sesekali ia memainkan ponselnya dan sesekali ia menatap langit-langit kamar. Sebelumnya, ia sudah mengganti pakaiannya. Ya, dia memakai baju tidur milik Sohee, meskipun ia sudah menolaknya, Heechul tetap memintanya untuk berganti pakaian.

"Aku tidak nyaman melihat kau tidur dengan pakaian kerja." Begitu ucapnya. Mau tak mau Gyuri harus menerimanya dan menurutnya ucapan Heechul tidak salah. Baginya juga tak nyaman tidur dengan pakaian yang biasa ia pakai untuk bekerja. Jika ia pulang ke rumah hanya untuk mengambil pakaian ganti, sudah dipastikan ia tidak bisa kembali ke rumah sang Space Big Star karena Jungkook pasti melarangnya. Tok! Tok! Tok! Suara pintu diketuk terdengar dari luar. Seolah ada sesuatu, Gyuri menutupi wajahnya dengan selimut. Gadis itu tidak berani membukanya mengingat Leeteuk berpesan untuk mengunci pintu kamarnya. Tok! Tok! Tok! Suara itu terdengar lagi. Gyuri masih terdiam di tempat tidurnya lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi Heechul, meskipun kamar keduanya bersebelahan.

"Gyuri." Nama gadis itu dipanggil oleh seseorang dari luar kamar. "Apa kau sudah tidur?" Gyuri terdiam. Ya, itu suara Heechul. Ternyata pria itu juga belum bisa memejamkan matanya. "Pasti kau sudah tidur ya." Gyuri pun bangkit lalu berdiri di depan pintu. "Aku sempat tidur sebentar tadi, tetapi tiba-tiba aku terbangun. Entah mengapa aku bisa seperti itu. Apa karena kejadian tadi siang? Kuakui, gadis bernama Ahn Seol Hye itu bagaimanapun pernah mengisi hatiku sebelum Sohee. Aku ingat bagaimana aku memintanya untuk menjadi kekasihku di depan teman-temanku. Aku ingat ekspresinya saat menerimaku sebagai kekasihnya. Ah, itu tidak akan terlupakan bagiku. Gyuri? Aku yakin kau dengar ceritaku meskipun kau sedang tidur. Baik, aku lanjutkan ya. Saat itu, aku dan Seolhye sering berkencan. Pergi ke tempat-tempat romantis, pergi nonton film di bioskop dan masih banyak lagi hingga sampai saatnya aku kebanjiran job dan mengacuhkan Seolhye untuk sementara waktu. Aku sering menolak ajakannya untuk pergi berkencan alasannya karena aku sibuk. Sibuk syuting, sibuk produksi lagu, dan sibuk dengan kegiatan lainnya. Aku tahu, seharusnya aku tidak boleh seperti itu. Kukira semuanya akan berjalan dengan sempurna, bahkan aku pernah membuat sebuah rencana untuk mengadakan pernikahan di waktu yang sama dengan pernikahan Leeteuk dan Sora. Namun, semua itu kandas. Seolhye memilih pria lain sebagai tambatan hatinya dan meninggalkan aku yang menurutnya aku egois. Aku sangat frustasi dan depresi sampai-sampai Leeteuk, Donghae, dan Kyuhyun rela menginap di sini untuk menemaniku. Aku menutup pintu kamar dan tidak membiarkan mereka masuk. Aku sempat ingin bunuh diri. Aku mengunci pintu kamar mandi, mengisi bathroomku dengan air lalu aku berendam di dalamnya sampai air itu menutupi semua tubuhku. Itu adalah hal yang paling gila yang pernah kulakukan. Sejak itu, aku mulai selektif dalam memilih pasangan sampai akhirnya aku bertemu Park Sohee, gadis yang lebih muda lima tahun dariku, seumuran dengan Kyuhyun. Ia adalah teman baik Kyuhyun yang berasal dari Tiongkok. Aku pun meminta Kyuhyun untuk mengenalkan padaku. Aku mulai mendekatinya, lalu menjadikan dia kekasihku lalu menikah dan..." Heechul terdiam sejenak. "Sampai akhirnya aku ditinggal kembali oleh orang aku sayangi." Gyuri mendebgar tangisan Heechul. Pria itu menangis. "Maaf jika kau terbangun Gyuri karena ceritaku. Tapi, kurasa aku memang harus cerita denganmu, setidaknya agar bebanku sedikit berkurang. Aku memang bodoh. Bodoh sekali. Tidak bisa menjaga orang yang aku sayangi. Mereka dengan mudah meninggalkan aku seperti ini. Meskipun aku memiliki banyak pekerjaan, memiliki banyak penghasilan, namun jika aku ditinggal oleh orang seperti mereka, aku tidak akan bahagia." Krek! Gyuri membuka pintu kamarnya. Dilihatnya Heechul berdiri di hadapannya dengan kepala menunduk. Punggung pria itu bergetar menandakan tangisnya belum reda. Heechul pun mengangkat kepalanya dan melihat Gyuri. "Gyuri? Kau..."

NarcissusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang