Donghae sesekali menengok gadis di sebelahnya. Tersenyum menatap kecantikan gadis itu. Rambutnya seolah menyambut sapaan angin sore di tepi sungai Han. Sejak tiga jam setelah makan siang, Donghae mengajak Gyuri berjalan-jalan. Ia merasa gadis itu sedang banyak pikiran sehingga berinisiatif untuk mencari ketenangan bersamanya.
"Sejuk ya di sini," ucap Gyuri. "Terasa tenang."
"Aku selalu ke sini setiap ada masalah. Mencari ketenangan agar hatiku terasa hangat. Apa kamu merasakan itu juga?" Gyuri mengangguk. "Jangan merasa sedih lagi." Donghae menarik bahu Gyuri sehingga keduanya saling berhadapan. "Aku tidak mau melihat wajah cantik ini murung seperti seminggu lalu."
"Kau memperhatikannya?"
"Aku selalu memperhatikanmu, Gyuri. Selalu."
Brak! Kyuhyun tampak terkejut mendengar pintu kamarnya terbuka keras. Dilihatnya sang kakak, Heechul datang dan langsung menempatkan dirinya di atas kasur. Kyuhyun hanya menggelengkan kepala dan berinisiatif untuk membuat minuman hangat untuknya.
"Sekarang apa lagi masalahnya?" tanya Kyuhyun. Ia menyodorkan secangkir teh hijau hangat.
Heechul meneguk minuman itu. "Biarkan aku tinggal di sini untuk malam ini saja."
"Aish! Kau selalu saja seperti ini jika ada masalah," gerutu Kyuhyun. "Selesaikan masalahmu. Jangan kabur seperti ini. Tidak ada gunanya."
"Wanita gila itu benar-benar membuatku gila!" Heechul bangun dan duduk di tepi tempat tidur.
"Siapa? Seolhye? Ada apa dengannya?"
"Ibuku datang ke apartemen bersamanya. Dan ibuku bilang ingin menikahkanku dengannya," ujar Heechul. "Aish! Benar-benar tidak habis pikir!"
"Menikahlah jika itu mau ibumu." Heechul membulatkan matanya. Ia tidak percaya Kyuhyun akan mengatakan itu.
"Kau gila? Aku? Menikah dengan Seolhye? Ya! Di mana pikiranmu Cho Kyuhyun? Kau menyetujui permintaan ibuku?!"
"Lalu apa yang mau kau lakukan Kim Heechul?!" Heechul terdiam. "Kau juga seperti ini saat ibumu memintamu untuk menikah dengan Sohee. Lari ke apartemenku dan tidak melakukan apa-apa."
"Hyung..." Kyuhyun duduk di samping Heechul. "Apa kau berkencan dengan Gyuri?" Heechul sedikit terkejut. "Kau tampak terkejut. Padahal aku hanya menebaknya."
"Kau benar-benar cerdas, Kyu," ucap Heechul. "Ya, kau benar. Aku berkencan dengan Gyuri. Dan aku tidak akan mempublikasikan ini."
"Aku paham maksudmu. Aku akan membantumu untuk menyembunyikannya sampai kau siap untuk dipublikasikan," kata Kyuhyun. "Aku tahu kau sedang bingung dalam menyikapinya, tetapi aku yakin kau pasti bisa menemukan solusinya. Sekarang beristirahatlah. Aku akan menghangatkan makanan untukmu."
Brak! Pintu ruangan Leeteuk dan Heechul terbuka dengan keras. Sang maknae, Kyuhyun masuk terburu-buru dengan menggenggam sebuah majalah yang baru ia dapatkan dari seorang pegawai.
"Ya! KimKyu! Ada apa?! Mengapa kau buka pintu keras seperti itu?!" ucap Heechul kesal.
"Baca ini!" Kyuhyun melempar majalah itu ke meja kerja Heechul.
KIM HEE CHUL SUPER JUNIOR AKAN MENIKAH DENGAN AKTRIS AHN SEOL HYE
Heechul membulatkan matanya. Leeteuk yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya ikut bergabung dan melihat majalah itu.
"Heechul! Kau..."
"Tidak! Ini bohong! Berita ini bohong!" Heechul melempar majalah itu menyentuh pintu ruangannya.
Klek! Pintu itu terbuka kembali. Gyuri masuk dengan wajah bingung dan memperhatikan sebuah majalah di bawah kakinya. Ia pun mengambilnya dan membaca headline. Ia membulatkan matanya dan melihat Heechul.
"Apa ini?" tanya Gyuri. Ia menaruh majalah itu di meja Heechul.
"Gyuri, ini bukan seperti yang kamu pikirkan," ucap Heechul. "Berita ini bohong dan kamu tidak boleh mempercayainya." Gyuri hanya terdiam.
"Aku akan cari siapa yang menulis artikel itu, hyung," ucap Kyuhyun. Ia pun keluar dari ruangan itu.
"Gyuri, kau harus dengarkan Heechul," ucap Leeteuk.
"Apa aku harus percaya atau tidak percaya?" Heechul dan Leeteuk saling berpandangan. "Baiklah, tidak masalah. Itu hanya berita, bukan? Dan itu belum tentu benar?" Keduanya mengangguk pelan. "Anggap saja aku tidak mengetahui berita itu dan tetap bersikap seolah tidak ada yang terjadi. Aku permisi."
"Gyuri!" Leeteuk dengan sigap menahan Heechul saat ingin mengejar Gyuri. "Teuk!"
"Biarkan Gyuri tenang dulu, Chul! Dia syok! Kau harus mengerti itu," ujar Leeteuk. Heechul menghela nafas panjang.
"Hiks... Hiks..." Donghae melirik seseorang yang sedang menangis di taman. Kebetulan ia melewati tempat itu dan segera menghampiri orang itu.
"Gyuri?" Gyuri menoleh. Ia langsung mengusap air matanya. "Ada apa? Mengapa menangis? Siapa yang membuatmu menangis?"
"Aku tidak apa-apa, sunbaenim," jawab Gyuri.
"Gyuri..."
"Sungguh, aku tidak apa-apa."
"Tidak apa-apa bagimu, tapi, itu akan jadi apa-apa bagiku dan bagi orang lain yang melihatmu seperti ini," ucap Donghae. "Jadi, apa yang membuatmu menangis?"
"Heechul sunbaenim..."
"Ah, kau sudah mendengar kabar itu?" Gyuri mengangguk. "Ya, aku mengerti. Kamu pasti shock mendengarnya, tapi mengapa kamu harus menangis?"
"Aku menangis bukan karena berita itu, sunbaenim," ucap Gyuri. "Aku hanya lelah saja. Jadi, aku menangis sendirian di sini."
"Benarkah?" Gyuri kembali mengangguk. "Kau yakin?"
"Kau terlihat mengkhawatirkanku."
"Aku khawatir karena aku sayang padamu." Gyuri menatap Donghae. "Maksudku, aku sayang padamu karena kamu adalah juniorku di sini, kita sudah mengenal lama, wajar jika aku menyayangimu." Donghae sedikit salah tingkah. "Jika kau lelah, bersandarlah pada orang yang menyayangimu. Mereka akan membantumu bahkan menemanimu sampai lelah itu hilang."
Gyuri tersenyum. "Baik, sunbaenim. Terima kasih atas sarannya. Aku mau ke ruangan Heechul sunbaenim dulu." Donghae mengangguk. "Permisi."
"Ini bayaran untukmu." Seorang pria membberikan sebuah amplop cokelat. "Jika berita ini naik, para penggemar itu pasti akan berdemo di depan kantor itu."
"Baik pak."
"Pastikan itu terjadi. Seenaknya saja ia memecatku. Untung saja aku bertemu dengan gadis itu dan ia setuju dibuatkan berita seperti itu. Hasilnya menyenangkan untuk dirinya."
Gyuri tampak duduk tenang dengan earphone terpasang pada kedua telinganya. Hanya seorang diri untuk menikmati senja. Pikirannya melayang memikirkan yang sedang terjadi saat ini. Tak menyadari kalau tepat di sampingnya ada seseorang yang memperhatikan dirinya. Heechul, pria itu mencari gadisnya sejak sebelum jam kerja selesai. Beruntungnya salah seorang pegawai memberitahunya bahwa Gyuri sedang berada di taman kantor seorang diri. Entah apa yang dilakukan gadisnya, membuat Heechul tergerak mendekatinya. Gyuri melepas earphone yang ia gunakan lalu menghela nafas panjang. Tiba-tiba ia merasakan tangannya digenggam oleh seseorang.
"Ayo pulang." Heechul menatap Gyuri dan mengajaknya pulang bersama.
"Aku akan pulang sendiri, sunbaenim."
Dahi Heechul mengernyit. "Sunbaenim?" Gyuri mengangguk. "Bukankah sudah kuingatkan untuk memanggilku 'Oppa'?"
"Maaf."
"Apa kamu percaya berita itu?" Gyuri menunduk. "Tatap aku, Gyuri." Gyuri mengangkat kepalanya dan menatap Heechul. "Dengarkan aku. Berita yang tadi kau lihat, itu semua tidak benar. Aku akan cari tahu siapa yang menyebarkan berita itu." Gyuri hanya mengangguk. Heechul tersenyum. "Ayo pulang."
.
.
.
.
.
Ini chapter dengan words terdikit dibanding chapter yang lain. Susah sekali mencari ide untuk saat ini dan semoga kalian masih suka dengan cerita yang kubuat. Jangan lupa voment ya setelah membaca cerita ini! See you next chapter!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Narcissus
FanfictionMemiliki kehidupan sebagai selebritis tak ayal banyak sekali orang yang ingin tahu kehidupannya. Jung Eunyoung adalah artis yang sangat percaya diri. Tampil di berbagai acara televisi membuatnya dikenal banyak orang. Namun, tahukah kamu dibalik kehi...