Chapter 19

61 4 0
                                    

Heechul menatap kedua wanita yang duduk di hadapannya secara bergantian. Tangannya menggenggam tangan kekasihnya, Gyuri dengan erat. Sudah lima belas menit mereka duduk bersama di ruang tamu, tetapi tidak ada satupun dari mereka memulai percakapan.

"Oppa, apa sebaiknya aku pulang saja? Ibumu pasti ingin membicarakan sesuatu," bisik Gyuri.

"Tetaplah di sini dan jangan pergi," balas Heechul.

"Hem!" Heechul dan Gyuri sontak menatap Ibu Heechul. "Sudah bisik-bisiknya?" Keduanya hanya terdiam.

"Apa yang mau ibu lakukan di sini?" tanya Heechul.

"Ibu hanya ingin menjengukmu. Apa itu salah?"

"Menjengukku?" Heechul tersenyum pahit. "Untuk apa Ibu menjengukku setelah lima tahun aku pergi dari rumah? Apa Ibu akan memaksaku untuk menikah dengan gadis pilihan Ibu? Jika iya, aku akan pergi lebih jauh lagi dimana Ibu tidak bisa menemukanku."

"Kau sudah ditinggal oleh Sohee yang jelas-jelas tidak mencintaimu. Jika Ia benar-benar mencintaimu, dia tidak akan meninggalkanmu," ucap Ibu Heechul.

"Dia tidak meninggalkanku. Dia selalu bersamaku," tutur Heechul.

Ibu Heechul berdecih. "Aigoo, kau masih belum sadar? Tidak akan ada gadis yang mau hidup bersamamu, Heechul. Kau tahu, kau banyak berbuat salah pada Sohee dan membuatnya bunuh diri."

"Sohee tidak bunuh diri!" Heechul berteriak dan membuatnya berdiri. Dadanya naik turun memendam rasa marah.

"Oppa." Gyuri sedikit terkejut melihat Heechul seperti itu. Baru pertama kali ia melihat Heechul marah pada orang lain selain pada pegawai kantor.

"Kau tidak boleh membentak ibumu seperti itu, Oppa!" ucap Seolhye sedikit keras.

"Kau! Kau pasti yang membuat wanita ini datang ke sini!" Heechul kembali menaikkan suaranya. Tangannya menunjuk Seolhye.

"Oppa! Dia ibumu! Jangan seperti itu!" Heechul menoleh dan melihat Gyuri memarahinya. Heechul menghela nafas panjang lalu kembali duduk.

"Kau menurut padanya tetapi tidak menurut pada ibumu sendiri?"

"Aku tidak mau membuat keributan. Sebaiknya kalian pergi dari sini," ujar Heechul. Pria itu benar-benar lelah jika harus memarahi kedua wanita di hadapannya lagi.

"Baik, kami akan pergi. Kau harus tahu, bahwa Ibu hanya ingin kau menikah dengan Seolhye, bukan dengan gadis lain." Mata Ibu Heechul menatap tajam Gyuri. "Permisi!"

"Ha! Benar-benar yeoja gila! Seenaknya saja membawa ibuku ke sini!" Heechul kembali berteriak. Gyuri hanya terdiam. Melihat tatapan ibunya heechul, ia merasa bahwa wanita itu tidak suka melihatnya dengan Heechul, apalagi menjalani hubungan. "Gyuri?"

"Ya, Oppa."

"Maaf." Gyuri menatap Heechul. "Maaf perlakuan ibuku tadi. Aku benar-benar tidak tahu jika ia datang ke sini."

Gyuri tersenyum tipis. "Ah, tidak apa-apa Oppa. Aku bisa mengerti."

"Sepertinya aku lelah. Aku akan beristirahat sekarang."

"Baiklah, kau beristirahatlah. Aku akan pulang." Heechul menarik Gyuri dalam pelukannya saat gadis itu hendak mengambil tas. "Oppa?"

"Baik, aku akan mengantarmu pulang."

"Tapi..."

"Tidak ada bantahan, Gyuri. Aku akan mengantarmu pulang." Heechul melepas pelukannya dan mengambil kunci mobil.

Gyuri tampak termenung di taman kantor agensi. Sendiri tanpa ditemani kekasih. Heechul sedang menghadiri rapat penting bersama Leeteuk di ruang pertemuan agensi. Ia pun memanfaatkan waktu untuk menyendiri. Seminggu sudah berlalu semenjak pertemuannya dengan Ibunya Heechul. Ia masih memikirkan ucapan wanita itu. Apa wanita itu tidak akan menyetujuinya untuk menjalin hubungan dengan Heechul? Ingin rasanya Ia membuang semua pikiran itu, namun tetap saja tidak bisa. Gyuri kembali meneguk americano yang sudah mendingin. Puk! Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya. Ia menoleh dan melihat orang itu tersenyum padanya lalu duduk di sampingnya.

NarcissusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang