CL•2 | Berupaya Membenci

10.6K 774 44
                                    

Selamat datang di chapter 2❤️

Selamat membaca(◕ᴗ◕✿)

_____

Anna menatap pantulan dirinya di cermin. Ia baru selesai menaburkan bedak tipis di wajahnya, tak lupa memoleskan lip balm agar bibirnya tidak kering.

Gadis itu tersenyum. "Ah! Kau memang sangat cantik Anna. Tunggu saja jodohmu akan segera datang" Ujarnya berbicara pada dirinya sendiri.

Dengan cepat gadis itu mengambil ponselnya dan segera keluar dari rumah sederhananya. Ini rumah peninggalan ibunya yang meninggal beberapa tahun yang lalu, saat usianya baru menginjak 10 tahun.

Anna tersenyum menyemangati dirinya sendiri. Saat di halte, gadis itu mengernyit heran saat melihat tidak ada orang di sana. Biasanya kan jam segini akan ramai.

Anna menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. "Ini baru jam setengah 7, Kenapa sudah sepi?"

Anna mengedarkan pandangannya ke sekitar jalanan yang nampak ramai. Kemudian tatapannya mengarah ke atas. Matahari sudah terlihat lumayan tinggi, padahal ini terbilang masih sangat pagi, pikir Anna.

Saat sibuk mempertanyakan keberadaan orang-orang yang biasanya menunggu bis di halte. Tiba-tiba ia teringat sesuatu.

"ASTAGA KENAPA BISA LUPA?! JAM KU TELAT SATU JAM!!" Pekik Anna yang langsung berlari tanpa pikir panjang. Mengingat jika jamnya yang telat sejam, dan di jamnya pukul 06.30. itu tandanya Anna suda telat 30 menit.

Anna semakin mempercepat larinya, hingga tiba-tiba ia berhenti. "Bodoh! Sekencang apapun aku lari. Aku tidak akan sampai cepat." Gerutu Anna menghentikan langkahnya.

Gadis itu melihat taksi dari kejauhan dengan nafas yang terengah-engah.

'Tidak apa-apa hari ini naik taksi dulu. Daripada dipecat Mr. Daniel' Pekik Anna dalam hati.

Saat taksi yang dilihatnya sudah mendekat. Cepat-cepat hadis itu melambaikan tangannya agar taksi tersebut berhenti.

Dan seperti yang ia pikirkan, taksi tersebut berhenti. Dengan cepat gadis itu masuk ke dalam dan menyebutkan alamat yang ia tuju.

"Restoran RND. Cepat Pak. Saya udah telat" Desak Anna dengan nafas terengah.

"Iya nona sabar!" Balas supir taksi itu segera melajukan mobilnya menuju tempat yang baru saja penumpangnya katakan.

Drtt..

Ponsel Anna bergetar, sebuah pesan masuk mengejutkannya. Pesan itu dari Pristin, teman barunya.

Pristin
Kau di mana An? Mr. Daniel bahkan sudah datang dari tadi. Bisa-bisanya kau telat dihari pertama Mr. Daniel kembali masuk

Anna cemberut menatap pesan dari Pristin. Gadis itu kembali menatap pria paruh baya yang menjadi supir taksi.

"Saya sudah sangat terlambat pak" Adu Anna dengan suara sedihnya, membuat pak supir itu iba.

"Iya Nona, saya sudah berusaha lebih cepat"

"M-makasih loh pak"

Sementara itu di tempat lain, Daniel terkejut saat tiba-tiba sebuah portal berwarna hitam terbuka di depan mejanya. Danzel muncul dengan ekspresi datarnya.

"Ada apa?" Tanya Daniel bingung.

Danzel menggeleng. Pria itu langsung duduk di kursi sofa yang tak jauh darinya dengan santai. Pria itu mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan adiknya itu. Ini adalah kali pertama Danzel datang kemari.

CURSED LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang