CL•20 | Tempat Rahasia

6.8K 578 115
                                    


Adakah yang merindukan cerita ini????!!!

ADAKAH YANG MERINDUKAN DIRIKU?!!

HAHAHA AWAS KALO GAK ADA, GAK BAKAL AKU UP LAGI!!
*pemaksaan

_____

"Apa dia Mate-mu?"

"Apa maksudmu Kenzie?" Sahut Jesslyn yang sebenarnya cukup terkejut mendengar pertanyaaan suaminya itu.

Jesslyn memang sudah mengetahui jika putranya telah menemukan Mate-nya yang seorang manusia. Dan saat itu Danzel menolak dengan keras untuk menerima gadis yang merupakan takdirnya.

Kenzie menghela nafas pelan. Sebelum menjawab pertanyaan istrinya, ia terlebih dahulu mengecup pipi wanita itu sekilas.

"Putramu membawa seorang manusia kemari" ujar Kenzie seraya menatap Danzel tajam. "Dan kau tau aku tidak menyukai seorang manusia. Bukan hanya aku, tapi akan ada banyak yang memberontak nanti" lanjutnya.

Danzel hanya diam dengan wajah datar dan tatapan tajamnya. Ia sama sekali tidak berniat membalas seluruh perkataan ayahnya yang membahas mengenai gadis itu.

Jesslyn mengerjapkan matanya sejenak, sebelum menatap putranya, "Lalu? Apa yang akan kau lakukan selanjutnya, Danzel?" Tanya Jesslyn dengan serius.

Danzel memejamkan matanya sejenak. Ia sangat tidak bisa mengabaikan Ibunya. Sekeras apapun usahanya untuk membantah, hati dan pikirannya tetap akan selalu di bawah kendali jika menyangkut tentang sang Ibu.

"Dia akan tetap di sini!"

Kenzie tersenyum miring. "Kalau begitu, bawa dia temui aku"

Alis Danzel sontak menukik tajam. "Tidak!"

"Ada apa denganmu Danzel? Bawa saja gadis itu menemui kami. Dengan begitu, kita bisa melindunginya dari beberapa petinggi yang pasti tidak menyukainya." Ujar Jesslyn tersenyum lembut khasnya. Membuat Kenzie berdecak pelan. Istrinya itu terlalu memanjakan putra-putrinya.

Danzel langsung berdiri dari posisinya yang semula duduk di hadapan ayah dan ibunya. Pria itu membuang tatapannya ke arah lain, asal jangan bertatap muka dengan sang Ibu. Jika tidak, ia akan kembali luluh pada wanita cantik itu.

"Aku tidak akan pernah memperkenalkannya"--setidaknya untuk sekarang--Ujar Danzel sebelum meninggalkan kedua orang tuanya yang memandangnya jengah.

Danzel terus berjalan meninggalkan kedua orang tuanya. Ia tidak mau disidang terlalu lama oleh ayahnya. Ditambah ibunya yang pasti akan selalu mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaannya untuk Danzel. Dan dapat dipastikan, ibunya tidak akan berhenti sebelum puas bertanya mengenai gadis itu.

Dan Danzel tidak mau itu sampai terjadi. Yah atau lebih tepatnya, belum mau itu terjadi.

***

"Kau mau ke mana lagi?" Anna menatap Chris dengan raut wajahnya yang sangat terlihat jika ia tengah berpikir.

Beberapa saat yang lalu Chris memang datang menghampiri Anna di kamar yang baru Anna tempati. Ia tau jika itu kamar Anna setelah dari kamar Danzel dan di sana kosong. Oh lagipula, aura manusia nya Anna sangat terasa. Jadi Chris mudah menemukan nya. Kemudian Bocah itu langsung menarik Anna agar keluar dari kamar.

CURSED LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang