CL•8 | Bertemu Vampire lagi

6.3K 576 113
                                    

___


Tidak ada yang spesial di hari-hari yang Danzel lalui sejak usia nya telah menginjak usia dewasa. Hanya berlatih, melatih dan jangan lupakan melawan rasa sakit saat kutukannya aktif.

Saat ia telah resmi diangkat menjadi seorang Lord, penerus Kenzie. Ia hanya menghabiskan hari-harinya mengurus semua hal yang berkaitan dengan Istana.

Mungkin, kehidupan Danzel bisa dikatakan sangat membosankan. Ya, itu benar. Tapi Danzel menikmati kebiasaannya itu, meskipun sedari dulu ia terus menunggu kemunculan belahan jiwanya di dunia Ophelix.

Saat ini Danzel tengah berbicara empat mata dengan salah satu petinggi yang merupakan salah satu kandidat calon panglima kerajaan, Lathan.

"Salah satu penjaga di ruang bawah tanah menghilang, Lord."

Lathan bisa melihat tidak ada emosi yang terpancar dari ekspresi wajah Danzel. "Sejak kapan?"

Lathan menghembuskan napasnya pelan. "Maaf My Lord, kami masih belum mengetahuinya. Tapi sepertinya penjaga itu menghilang beberapa hari yang lalu dan kami baru menyadarinya sekarang" Tutur Lathan dengan kepala yang menunduk.

Danzel menatap Lathan tajam. "Aku tidak suka kelalaian. Selidiki kasus ini secepatnya. Atau nyawa kalian sebagai taruhannya!"

Tubuh Lathan mematung saat mendengar amarah Danzel. Ia hanya mampu menatap punggung kokoh pria muda itu yang perlahan menjauh dengan pandangan kosong.

Lathan memijit pelipisnya merasa sedikit pening memikirkan kejadian-kejadian mencurigakan akhir-akhir ini.

Sebenarnya bukan hanya 1 orang penjaga yang menghilang, melainkan lebih dari 5 orang. Tapi Lathan mengurungkan niatnya untuk memberitahu Danzel mengenai fakta itu.

Mendengar 1 orang saja yang menghilang ia sudah diberikan ancaman mengerikan seperti ini. Entah bagaimana nasibnya jika ia memberitahu kebenaran lainnya. Mungkin saja Lathan akan menjadi sasaran empuk Danzel sebagai pelampiasan emosinya.

Lathan harus menyelediki semua ini secepat mugkin sebelum Danzel yang mengetahui sendiri bahwa ada beberapa bawahannya yang menghilang.

Lathan memejamkan matanya sejenak sebelum kembali membukanya. Ia berniat menghubungi rekannya melalui telepati.

"Kita harus menyelesaikan masalah ini secepatnya. Atau nyawa kita sebagai taruhannya"

Lathan kembali menghembuskan nafasnya kala mendengar rekannya itu mengumpat. Dia adalah Charles.

Lathan, Charles dan juga Harold adalah tiga orang yang mungkin akan menjadi tiga panglima penerus dan menggantikan tiga panglima sebelumnya. Hanya saja, mereka masih belum resmi diangkat sebagai panglima tetap kerajaan.

Lathan berjalan meninggalkan tempat yang menjadi tempatnya dan Danzel bertemu tadi. Tempat yang merupakan sebuah lorong yang jika terus dimasuki, kalian hanya akan menemukan tembok yang kosong.

Sesaat setelah kepergian Lathan, seseorang yang sedari tadi mendengar percakapannya bersama Danzel, juga membalikkan tubuhnya meninggalkan tempat tersebut. Sosok itu berseringai tipis.

Sementara itu, Danzel saat ini tengah berada di sebuah ruangan yang sangat gelap. Tidak ada yang mengetahui tempat itu, bahkan Kenzie dan Jesslyn sekalipun.

CURSED LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang