CL•15 | Chris

7.4K 646 167
                                    

.

_____

Satu minggu telah berlalu sejak kejadian hari itu. Masih terekam jelas diingatan Anna saat-saat ia bersama Danzel.

Bagaimana sikap cuek namun terkadang lembut pria itu. Hingga kontak fisik yang mereka lakukan, tidak akan pernah Anna lupakan.

Anna meringis saat ingatannya mengingat bagaimana marahnya Pristin saat ia datang kembali ke Restoran tempat ia bekerja minggu lalu. Dia terus disidang oleh Pristin dengan berbagai macam pertanyaan serta omelan gadis itu. Untunglah setiap giliran Anna yang harus menjawab, pembicaraan mereka tidak pernah jadi.

Entah kenapa setiap Prsitin menanyakan keberadaan Anna selama beberapa hari terakhir, selalu saja ada halangan. Entah itu karena urusan pribadi, pekerjaan atau tiba-tiba mereka harus bertugas untuk pelanggan. Tapi Anna bersyukur, ia merasa tertolong agar tidak menceritakan mengenai dunia Ophelix pada Pristin.

Mungkin kalian akan mengatakan jika Anna terlalu mudah percaya. Tapi kalian tau sendirikan bagaimana obsesi gadis itu yang sangat ingin menemukan mahluk Immortal--bukan manusia--. Dan finally, ia berhasil menemukan dunia mereka.

Setelah seminggu berlalu, Anna kembali menjalankan aktivitasnya seperti hari-hari sebelumnya. Meskipun ia kurang bersemangat karena selama seminggu penuh ia tidak pernah bertatap muka dengan Danzel. Mengetahui kabar pria itu pun tidak.

"Apa yang kau pikirkan?"

Anna tersentak dari lamunannya saat mendengar suara berat seorang pria sudah tak asing lagi di telinganya.

"O-oh Pak Alex? maaf karena tak fokus" ujar Anna terkejut dan segera berdiri dari duduknya kemudian sedikit menundukkan kepalanya sebagai tanda hormatnya pada sang atasan.

Alex tersenyum lebar. "Sudah berapa kali ku bilang untuk memanggilku Alex saja. Aku ingin lebih kenal dekat denganmu Anna" Pungkas pria itu santai.

Anna mengernyit bingung. "Maaf Pak Alex, bukankah saya dan pak Alex sudah cukup dekat? Pak Alex sebagai atasan saya dan saya sebagai pekerja?" Tanya Anna dengan raut wajah bingungnya. Gadis itu sebenarnya sangat risih akan perlakuan Alex tapi mencoba bersikap tenang.

Sedangkan Pristin yang sedari tadi mendengar percakapan antara sahabatnya dan juga Pak Alex itu hanya bisa menahan tawa.

Alex menggelengkan kepalanya pelan. "Sepertinya kau salah paham. Aku ingin mengenalmu lebih dekat bukan dalam pekerjaan" Tutur Alex diakhiri dengan kekehan.

Anna terkejut--Ah! Lebih tepatnya pura-pura terkejut. Tapi ia harus tetap berakting di depan Alex. Gadis itu memperlihatkan ekspresi terkejutnya dengan mata terbelalak dan mulutnya yang sedikit terbuka.

'Cih! Dia pikir aku mau?!' Pekik Anna dalam hati dengan sinis.

"E-emm. A-ah aku lupa. Ini waktunya istirahat kan? Ayo Pristin! Aku sudab sangat lapar hahaha" Dalih Anna tertawa garing.

Alex hanya tersenyum menanggapi. "Bagaimana dengan lunch bersama?" Tanya Alex dengan senyum lebar merekahnya yang jatuhnya malah terlihat sangat menggelikan membuat Anna rasanya ingin muntah.

"A-ah maafkan aku pak Alex. Tapi aku akan makan bersama Pristin! Aku sudah terlanjur janji dengannya tadi, kami ingin membahas masalah perempuan" Kata Anna mencari alasan seraya mengedipkan matanya dua kali pada Pristin yang hanya dibalas dengusan pelan oleh gadis itu. Karena aslinya mereka tidak janjian untuk makan bersama.

CURSED LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang