CL•26 | Bercinta

13K 685 117
                                    

WARNING⚠️⚠️

Yang masih dibawah umur mohon menjauh

Happy Reading!!

_____

"Aku akan mengabulkan perkataanmu. Aku mesum kan? Bagaimana jika kita melakukan sesuatu seperti yang kau pikirkan?"

Anna mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menatap Danzel dengan bingung. "Memangnya kau bisa mengetahui apa yang aku pikirkan?" Tanya Anna lugu.

Danzel menarik kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman tipis. Sangat tipis sampai Anna yang terus menatap wajah Danzel pun tidak menyadarinya.

Danzel berjalan mendekati Anna, kemudian memeluk pinggang gadis itu hingga tubuh bagian depan mereka menempel tanpa jarak.

"Bercinta?" Bisik Danzel serta meniup telinga Anna sensual.

Mendengar bisikan Danzel membuat Anna refleks membelalakkan matanya terkejut. Gadis itu menatap Danzel dengan pelototan matanya seolah ia tengah memperingati ucapan pria itu.

"Kau sadar dengan yang kau katakan hah?!" Pekik Anna.

Ekspresi Anna yang dibuat-buat segarang mungkin justru terlihat menggemaskan di mata Danzel, membuat pria itu tersenyum miring masih dengan posisi yang sama.

Yang benar saja, Anna berusaha berekspresi marah, tapi wajahnya malah memerah malu dan terlihat salah tingkah.

Anna menahan nafas saat merasakan benda lunak nan basah menyentuh daun telinganya. Tanpa bertanya pun gadis itu pasti tahu jika sesuatu yang baru saja menyentuh daun telinganya itu adalah lidah Danzel.

"Bukankah... sejak tadi kau sudah berhayal tentang adegan bercinta kita?" Bisik Danzel lagi.

Wajah Anna sudah sangat memerah mendengar ucapan frontal Danzel.

Bruk

"Akhh!!" Pekik Anna saat Danzel mendorong tubuhnya hingga punggung gadis itu membentur ranjang empuk yang merupakan tempat biasa ia tempati untuk tidur.

Gadis itu mendongak, menatap Danzel penuh tanya. Tapi saat melihat raut wajah Danzel yang datar dengan mata pria itu yang menyorot tajam ke arahnya membuat Anna menelan saliva nya paksa.

"A-ada apa?" Tanya Anna dengan nada mencicit.

Posisi badan Anna setengah berbaring, ia menyanggah tubuhnya dengan kedua sikutnya, sedangkan tubuh bagian bawahnya yang dari lutut hingga kakinya terjulur ke bawah samping ranjang.

Anna melototkan matanya terkejut saat Danzel merangkak naik di atas tubuhnya, hingga sikutnya yang menyanggah tubuhnya pun ia singkirkan. Refleks, kedua tangannya terjulur ke atas hendak menahan tubuh bagian atas Danzel.

Namun karena perbedaan kekuatan di antara mereka, Anna tak mampu menahan bobot badan Danzel yang mulai merapat di tubuh bagian depannya dari atas.

"A-apa y-yang ingin kau lakukan?" Ujar Anna gugup.

Gleg~

CURSED LORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang