"Rencana selanjutnya apa?" Ujar Wanita di handphonenya.
"Lo buat Alvin jatuh cinta sama lo, lalu adu domba alvin dengan nathan. Secara perlahan lahan, keluarga alexander hancur. Dan satu lagi hancurkan hubungan Risa Dan Rio" Perintah Seseorang dari sebrang sana, wanita itu tersenyum licik.
"Baiklah, aku akan menagih janji mu tuan," Balas Wanita itu menutup sambungannya dan kembali ke dalam kelas.
Namun, Seseorang telah mendengarkan semuanya. Ia memang sudah memasang sadap hp ke hp wanita licik tersebut. "Gak akan gua biarin lo menganggu mereka, Kita lihat nanti sayang" Batin seseorang.
Bel Istirahat berbunyi, Seluruh siswa dan siswi berhamburan keluar kelas untuk mengisi perutnya yang kosong.
"Vin, Lo gak makan?" Tanya Alleta ke Alvin yang sedang memainkan ponselnya dengan santai. Alvin menggeleng, "Makan vin, nanti lo sakit. Gua pesenin nasi yaa," Lembut Alleta, Alvin seketika luluh dengan bujukan lembut alleta.
"Yaudah, jangan pedes pedes. Satu lagi, es teh nya jangan lupa ya Sayang," Ujar Alvin menyengir dan menyebut Sayang kepada alleta.
"Bisa aja kamu," Kekeh Alleta tertawa kecil, dan berjalan ke stand membeli nasi goreng 2 dan es teh 2.
Nathan dan yang lain datang, mendekat kearah Alvin dan duduk di sebelah Alvin. "Woi, Letta mana?" Tanya Arsen celingak celinguk mencari alleta.
"Tuh, lagi mesen," Tunjuk Alvin, "kenapa gak lo yang mesen curut, dodol amat si temen gua," ucap Arsen menyentil dahi Alvin.
"Sakit anjir," Desis Alvin menatap Arsen, arsen pun menyengir kuda.
"Lo bego apa goblok si vin, lo kan cowoknya. Kenapa gak lo yang mesen," Jelas Arsen lembut dengan tambahan kata Bego dan goblok.
"Yaudah si biarin, dia juga kok yang mau," Ucap Alvin kembali memainkan game online di handphone nya.
Ketiga cewek datang, dan duduk di samping nathan dkk. "Sen pesen sen," Suruh Manda, "Enak aja, datang datang nyuruh nyuruh, pesen sendiri," tolak keras Arsen.
"Sini gua yang mesen, mau makan apa lo semua?" Ucap Nathan berdiri dari duduknya, menanyakan mereka satu persatu. Setelah itu ia pergi membeli makan dan minum.
Setengah jam sudah mereka menunggu makanan datang, namun nathan dan alleta tidak datang datang. "Kemana mereka ini, udah lapar guaaa," Jengkel Galang, mencari nathan dan Alleta, sepertinya Alleta dan Nathan tidak ada dikantin.
"Gua ke WC dulu," Ucap Alvin berdiri dari duduk dan pergi meninggalkan mereka.
Saat Alvin melangkah masuk ke dalam WC alvin menoleh kearah taman disamping WC dan langkahnya terhenti oleh pemandangan yang sangat menyakitkan bahkan memalukan.
Pemandangan apa? Kepo kan? nyesekkk woi sumpah, kalo gua ngeliat pacar gua kayak gitu. Gua gak tau lagi gimana sakitnya melihat pacar kita bercumbu dengan sahabat kita, elehhh thorr thor kek punya pacar aja. Gegayaan :v
Alvin memukul rahang Nathan dengan sangat keras, menimbulkan suara yang sangat nyaring. "JADI GINI KELAKUAN LO DI BELAKANG GUA NATH! DASAR PENGKHIANAT! BUSUK LO NATH! MUNAFIK," Bentak Alvin memukul wajah Nathan bertubi tubi tanpa rasa kasihan. Alleta berusaha memisahkan Alvin dan Nathan dengan wajah yang sudah mengeluarkan air mata.
"Udah hiks vin, aku mohon berhenti vin," Ujar Alleta dengan suara seraknya, Alvin berhenti memukuli Nathan dan berbalik menghadap aletta.
"Dan lo! BERANI BERANINYA MENGKHIANATI GUA! gua kira lo lebih baik dari Aya, Tapi nyatanya Lo lebih murahan dari pada bitch!" Sentak Alvin dengan menohok dan menunjuk wajah Alleta.
"Gua kecewa sama lo ta! Demi lo gua rela kehilangan orang sangat gua butuhin saat ini, demi lo gua menghina orang yang gua cintai, lo ular yang berbahaya! Dan tololnya gua mudah percaya dengan bisah lo yang berbahaya!" Bentak Alvin, mengeluarkan semua yang berada di hatinya, dan pergi Meninggalkan Nathan dan Alleta di taman.
Alvin kembali ke kantin dengan wajah yang memerah, baju keluar semua, dan rambut yang berantakan, Arsen yang lainpun heran dan bertanya tanya.
"Lo kenapa vin?" Tanya Aldo, melihat pakaian Alvin yang sudah acak acakan. Alvin menggelengkan kepalanya.
"Nathan sama Alleta mana sih! Laper guaa. Sen, lang, lo sana mesen 10 menit lagi bel masuk, gua laper," Cerocos Manda mengelus perut sexy nya. "Iyeeiyeee non," Cibir Arsen dan Galang beranjak dari duduknya dan memesan makanan.
Alvin pun ikut beranjak dan pergi meinggalkan mereka semua tanpa mengucapkan kata kata, ia memutuskan ke rooftop untuk menenangkan dirinya dan pikirannya.
Alvin POV.
Gua duduk di pinggir rooftop yang sudah dibatasi oleh tembok pendek, Gua duduk diatas tembok tersebut dan menyandarkan nya di sudut tembok.
Jujur, Gua ga nyangka Aya yang notabenya masih jadi 'Kekasih' gua, meninggal Untuk selama lamanya. Dalam hati gua ga tega mengucapkan kata kata yang tidak pantas Aya dengar waktu itu.
Nyesel? Sangat menyesal. Tetapi bagaimana semuanya sudah terlambat tidak ada kesempatan bagi gua untuk memulai nya dari awal, karena seseorang yang gua anggap tokoh utama tidak ada di dalam kehidupan gua.
Gua kecewa sama Nathan sahabat gua yang udah gua anggap saudara gua sendiri, memang bener kata orang. Sahabat memang mendukung sahabatnya di awal, dan akhirnya mereka pun yang menikung sahabatnya.
Sakit si, yaaa gua milih mundur demi kebahagiaan Sahabat gua.
Jangan lupa Follow, Vote, and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl (PROSES PENERBITAN)
RandomHighest Ranking #1Kakak #5Kasihsayang #7brokenhome. 100%HASIL PEMIKIRAN SENDIRI! DILARANG COPAS/MENJIPLAK DILARANG!! Kesalahpahaman antara keluarga Ananda, mengharuskan seorang gadis kecil harus merasakan kebencian, kekerasan, dan keegoisan Ayah kan...