BG 43

29.6K 1K 118
                                    

Sekeras Apapun aku berusaha, Sepertinya kita memang akan menjadi dua kubu yang tak pernah bersatu. Mungkin kau memang yang aku mau, tapi tuhan tahu mungkin kau bukan yang aku perlukan sekarang.

-Bellvania.

***

Setelah perdebatan di kantor milik daddy-nya, Aya memutuskan untuk kembali ke Apartemen Miliknya, dengan pikiran tertuju pada perkataan Momnya.

Aya keluar Dari mobil, Berjalan Dengan santai masuk kedalam Apart. "Lo darimana Ya?" Tanya Ara, memberikan Segelas air putih kepada Aya.

Aya meneguknya, Lalu menoleh. "Gua mau, Siapin semuanya besok. Gua mau balik ke sekolah," Ujar Aya, Ara yang berada disampingnya Terkejut dengan perkataan Aya.

"Bahaya Ya, Mending Gak usah."

"Gua gak mau selalu nyusahin lo dan yang lain. Gua bakalan sekolah Sama Bara kok."

"Keras kepala! Terserah lo. Iya ntar gua siapin."

"Dimana kevin?" Tanya Aya.

"Dikamar, Lagi mainan sama Bara."

Aya berjalan kekamar, meninggalkan Ara. Diambang pintu Aya melihat Kedekatan Bara dan Kevin sangat dekat, Aya Merasa Bahagia, Setidaknya saat dia tidak ada Kevin akan dijaga sama Bara dengan baik.

"Mom Ngapain disitu? Sini, main sama Evin dan om bala," Ucap Kevin, menarik narik ujung Baju Aya. Seketika lamunan aya buyar, Berjongkok mensejajarkan Tinggi badan Kevin dan tersenyum.

"Boleh."

Terlalu bahagianya, hingga lupa bahwa hari sudah malam. Bahkan mereka lupa akan mandi, Tertawa Mampu membuat Seseorang lupa bahwa hari ini dia sangat Rapuh.

👣👣

"Hai," Sapa Aya, Lalu seseorang yang disapanya menoleh dan terkaget.

"Aa--aya?"

"Hai gais," Sapa Aya dengan senyum indahnya.

"Apa kabar? hati hati," Ucap Aya, lalu meninggalkan mereka yang mematung ditempat.

Aya dan juga Bara menjadi pusat perhatian, Mereka mulai berbisik bisik.

Bukannya kak aya sudah meninggal?

Mati suri kali.

Eh lo kalo ngomong, Kak Aya itu kuat gak mungkin dia meninggal begitu saja.

Bener si kata lo.

Hustttt, nanti orangnya denger, mati lo bertiga.

Masih banyak bisikan bisikan yang terdengar, namun Bara dan Aya tampak Acuh dan tidak Memperdulikan semua itu.

Mereka sudah sampai di depan pintu kapsek, Tubuh Aya sudah tidak sabar ingin memeluk Erat Abang kesayangannya.

Tok,tok,tok

"Masuk."

Bara masuk terlebih dahulu, lalu disusul Aya yang dibelakang Bara. "Hai abang," Sapa Aya tersenyum manis. Langit yang sedang duduk menatap berkas sontak ingin terjungkal kebelakang mendengar suara itu.

Bad Girl (PROSES PENERBITAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang