••••
Di antara hiruk-piruk nya perayaan pesta ulangtahun perusahaan. Terlihat dua orang pria tidak terlalu menikmatinya. Masa bodo dengan orang yang sedang tertawa dan saling berbagi cerita bersama. Mark dan Jeno tak peduli. Mereka memilih mengistirahatkan diri di kamar hotel.
Mereka sama-sama hampa tanpa alasan.
Pikiran mereka sama-sama di penuhi oleh penginapan Lentera. Atau mungkin gadis yang bekerja di sana."Kak Mark! Kak Jeno! Papa cariin tuh" suara seorang gadis memasuki kamar. Menghentikan aktivitas Jeno dan Mark yang tadi sama-sama sedang bermain hp.
"Malas ah dek. Sana kamu aja yang keluar Jen" suruh Mark yang kembali sibuk dengan hpnya.
"Ih ga boleh gitu. Pokoknya kak Mark sama kak Jeno harus turun. Cepet!udah hampir sebulan ga pulang-pulang, giliran pulang bukannya menyapa orang-orang ini malah malas-malasan. Selain papa,nenek kakek juga nyariin" cerewet Lami sambil menyeret dua kakak laki-laki nya itu untuk kembali ke tempat acara.
Jeno dan Mark yang di tarik-tarik hanya membuang nafas malas. Belum apa-apa, mereka berjalan sambil di tarik saja sudah menjadi pusat perhatian tanpa sebab.
Dulu mungkin Jeno suka suasana seperti ini. Suka ketika dia di tatap penuh kagum oleh semua tamu. Tapi tunggu. Itu dulu. Tidak untuk sekarang. Semenjak mengenal Chaeyeon dan suka beradu mulut, semua keangkuhan dan kesombongan itu sirna. Menyisakan Jeno hanya dengan sikap sederhana.
"Yaampun pangeran nenek udah pulang" sang nenek memeluk Mark dan Jeno bergantian.
"Mark rindu. Nenek apa kabar? Kepalanya masih suka sakit" tanya Mark sambil memasang senyum.
Sang nenek tertawa dia usap gemas pucuk kepala Mark. Di antara semua cucunya hanya Mark dan Taeyong yang suka menanyai tentang sakit kepala. Haha makanya Mark dan Taeyong itu menjadi cucu kesayangan.
"Awalnya sakit. Tapi karena sudah liat kamu, sakitnya jadi hilang" kata nenek. Mark tertawa sesaat mendengar ucapan neneknya yang selalu saja sama.
Beda dengan Mark yang menikmati percakapan nya dengan sang nenek. Si tampan Jeno malah enggan berkata. Selesai menyapa nenek dan kakek tadi, Jeno yang di ekori Lami memilih berjalan-jalan di tengah-tengah kerumunan manusia itu.
"Kak Jen! Aku mau kesana dulu ya. Ada Jiheon"
"Pergi aja. Lagian kakak ga nyuruh kamu ngikutin kakak kan"
Lami mendengus, tak ambil pusing gadis kecil itupun memisah. Dia berlari menghampiri seorang gadis yang menjadi sahabat nya.
Jeno kembali berjalan.
Dia ingin mengumpat. Selain tak suka kebisingan ini, dia juga kesal karna Haechan sang kembaran dari tadi belum kelihatan batang hidungnya."KAK HYO" baru juga di sebut. Suara cempreng milik Haechan langsung terdengar. Para tamu terdiam sejenak, melirik pada sang pemilik suara. Tapi Haechan tak peduli, dengan masa bodoh nya dia malah berlari dan memeluk seorang wanita yang tadinya di teriaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Bukan del luna✓
Fanfiction--tapi Lentera. sebuah penginapan yang di khususkan untuk para jomblo sejagat raya. →OHMYNCT AREA←