20

662 100 5
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yooa melempar senyum pada sesosok raga yang terduduk manis di antara tiga adik lelakinya.

Jika Jeno dan Haechan sibuk menyantap makanan, dan Mark yang sedang menyesap minuman. Dia, Lee Taeyong, hanya duduk dengan pandang yang sedari tadi memperhatikan Yooa.

Ia lihat, gadis berwajah kecil itu melangkah mendekati nya. Seulas senyum ikut membalas senyuman yang di lempar Yooa “mau ikut ga?”

“kemana?”

“rumah sakit” jawab Yooa sambil mengangkat rantang yang ada di tangan kanannya tinggi.

Taeyong diam. Jeno, Haechan dan Mark juga diam. Mereka sama-sama tau, Taeyong kurang suka akan tempat yang bernama rumah sakit itu. Agak membenci.

“cuma kamu lho yang belum jenguk Seunghee. Masa kalah sih sama mereka bertiga. Ayok anak cowok harus berani” ujar Yooa lagi.

Taeyong berfikir sejenak.
Yooa meyakininya dengan tatapan teduh.
Taeyong tersenyum, namja tampan itu bangkit dari duduknya, mengangguk mantap “yaudah ayo”

“bang Taeyong yakin?” seru Haechan ragu.

Yooa menghela nafas, ia pukul pelan pucuk kepala Haechan “yakin dong. Abang kalian ini udah sembuh total tau, enggak usah khawatir” kata Yooa.

Mark mengangguk setuju “besok juga kan kita tau bang Taeyong udah bisa pulang ke rumah”

“nah itu tau...ayo, Yong” ajak Yooa. Mereka berdua pun berjalan bersisian keluar dari kafe.

Besok, Taeyong bakal pulang ke rumah, sudah lama sekali rasanya Taeyong berada di penginapan. Ia akan pulang, dan akan menata kembali hidupnya yang sempat berantakan.

“yoo”

Yooa yang sedang menyetir menjawab dengan deheman.

“yooa”

“iya kenapa?” tanya Yooa yang masih sibuk menatap jalan.

“besok aku pulang”

“tau kok” kekeh Yooa. Nada bicara Taeyong itu lho, terdengar lucu

“kalo ada waktu, kamu mau ikut”

Yooa terlonjak, perkataan Taeyong barusan,dia enggak salah dengar kan?
Yooa menepikan mobilnya di pinggir jalan, “apa?” tanya Yooa ulang. Hanya ingin memastikan ia tak salah dengar.

“kalo ada waktu, kamu mau ikut?”

“hah?!”
“aku?”

Taeyong mengangguk “haechan sama Mark ceritain semua tentang kamu ke mama papa. Jadi mereka minta aku buat ngajak kamu” jelas Taeyong dengan nada tenang.

Yooa diam untuk beberapa saat.

“kalo enggak mau juga gapapa”

Yooa tersentak, ia tersenyum sejenak “aku pikir-pikir dulu ya” balas Yooa lalu kembali melajukan mobilnya.

[1]Bukan del luna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang