14

680 113 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Mimi baru saja mengantar seorang tamu perempuan ke kamarnya. Selepas itu, Mimi arahkan langkahnya menuju balkon bar.
Dia sudah janji, akan menemui Yuta di sini.

Alasan kenapa mereka ingin bertemu, Mimi belum tau pasti. Yuta hanya berkata kalau dia ingin memberi tahu sesuatu pada Mimi.

"Kak Mimi telat. Sayang bang Yuta nungguin" seru Binnie yang menangkap sosok Mimi.

Mimi tersenyum. Hanya ada Binnie dan Hyunseo disana, serta beberapa tamu juga.
Tumben. Winwin tidak ada, pikir Mimi.

"Ada apa" Mimi langsung bertanya bahkan enggan menyapa. Gadis bersurai pirang itu sudah mengambil posisi berdiri di samping Yuta, yang tadinya sibuk memandang bangunan kota.

Yuta menoleh. Seulas senyum dia lemparkan terlebih dahulu, sebelum akhirnya berujar "aku mau ngomong sesuatu. Ini serius"

"Serius?"ulang Mimi sedikit terheran. Yuta mengangguk lagi "ini tentang hubungan kita"

Mimi makin mengernyit keheranan. Tentang hubungan mereka? Memang nya hubungan mereka kenapa? Semua kan baik-baik saja. Tidak ada masalah. Ya. Meskipun tak ada status yang pasti tapi Mimi rasa dia menikmati kebersamaannya dengan Yuta.

Tidak berharap lebih sih. Takutnya Mimi akan patah hati. Jadi Mimi biasa-biasa saja.

"Kalau aku ngajak kamu untuk menjalin hubungan yang serius apa kamu mau?" Tanya Yuta terlebih dahulu.

Ah, namja itu benar-benar tidak tau apa itu romantis. Kenapa hari ini kata-kata Yuta terasa lebih mirip Winwin. Terdengar polos dan bodoh.

Mimi terdiam, dia teguk ludahnya sebentar.
Meski Mimi tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang namja. Tapi untuk ukuran wanita dewasa, jelas dia tahu apa arti hubungan yang serius.

Menikah kan?

"Maaf. Jika kedengaran ga romantis. Aku ga bisa merangkai kata seperti Johnny ataupun menyiapkan hal-hal manis seperti bang Taeil" lanjut Yuta.

Di bawah sinar matahari. Mimi terkekeh pelan. Kata-kata Yuta terdengar lucu. Benar, mirip Winwin.

"Kamu sudah tau tujuan aku datang kesini kan—" Mimi mengangguk "—aku rasa wanita itu kamu" lanjutnya.

Mimi diam. Jantungnya benar-benar berdebar. Itu kali pertama jantungnya berdetak hebat di depan seorang namja, semenjak dia terlahir ke dunia.

"Menikah lah dengan ku"

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1]Bukan del luna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang