[1]Bukan del luna✓

26

double lagi huhu..

•

"dalam beberapa situasi aku terpaksa mengarang cerita demi pasien"

"jadi selama ini kamu bohongin aku?" tanya Taeyong tak percaya. Matanya bergetar, rasanya percuma selama ini ia mengasihani Yooa. Ia pikir Yooa sama dengannya, ternyata ia salah. Mereka beda. Yooa tidak pernah terpuruk, Yooa tidak pernah kecewa, Yooa tidak pernah terluka. Terlebih Yooa tidak pernah merasakan bagaimana rasanya di tinggal oleh orang yang di sayang.

"aku bohong demi kesembuhan kamu"

"tapi kenapa"

"aku-"

"kenapa kamu bohong Yoo. Gara-gara kebohongan itu aku jadi simpati sama kamu, aku pikir kita sama" nadanya terdengar sangat kecewa. Yooa menunduk, memang ia yang salah di sini. Tapi kan, Yooa melakukan itu demi Taeyong juga. Selama ini tidak ada pasien yang merasa di kecewakan, Taeyong lah yang pertama.

"Yong"

"gara-gara cerita itu aku ingin sekali membahagiakan kamu Yoo. Tapi sekarang! Aku harus mengubur kembali niatku"

"Tae"

"sepertinya aku salah karna telah menyukaimu"

Hari demi hari berlalu begitu saja.
Semenjak percakapan di taman itu, Taeyong tidak pernah lagi menghubungi Yooa. Seolah di telan bumi, tak pernah terdengar kabar apapun lagi. Bahkan, Mark Jeno dan Haechan juga tidak tau dimana abang mereka itu sekarang.
Terakhir kali, Mark dengar dari neneknya kalau Taeyong pergi ke Kanada.

"KAK YOOA" Yooa berbalik, menatap seorang pria yang sedang berlari mendekati nya.

"kenapa Jen?" Jeno terengah

"bang Taeyong kak"

"taeyong? Dia kenapa? Udah ada kabar emang"

"bang Taeyong kekanakan sumpah! Kayak banci" umpat Jeno.

Yooa mengernyit "maksud kamu apaan sih jen"

"bang Taeyong enggak pernah ke Kanada. Ternyata dia di rumah, ngurung diri di kamar. Dan tadi pagi, mama nemuin bang Taeyong pingsan. Dia ga mau makan, katanya mau nyusul kak Jisoo ke surga" jelas Jeno dengan tampang kesalnya.