02

2.6K 223 4
                                        

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Bukan Del Luna

Tapi lentera. Tepatnya penginapan lentera yang di dirikan khusus untuk seluruh jomblo sejagat raya.

Bukan Del Luna, tapi lentera. Penginapan ini juga hanya menerima tamu-tamu tertentu.
Untuk orang-orang yang menjalin hubungan di larang menginap di sini. Untuk seorang playboy dan playgirl juga di haramkan.

Bahkan ada peraturan yang tak tertulis, dimana hanya menerima tamu yang baru patah hati hari ini atau kemaren hari. Jika lewat, sebaiknya harus menunggu setahun lagi untuk bisa mencoba penginapan ini.

Meski begitu. Penginapan ini selalu ramai pengunjung. Tandanya populasi jomblo yang patah hati meningkat bukan.hahaha.. lucu.

Oh, tak jarang juga beberapa orang bertemu jodoh mereka di sini. Karna memang penginapan juga memiliki seseorang Cupid bernama Choi Arin.

Lengkap sudah bukan.

"Kak Yoo, tamu kamar 121 udah ngejomblo setahun lebih. Tujuan dia kesini buat ngedapatin teman kencan untuk hari valentine" tutur Arin sambil memperlihatkan foto tamu kamar 121

"Namanya siapa Rin"

"Jung Yein" Yooa mengangguk, detik berikutnya dia mulai sibuk membolak-balik kan daftar para pasien yang pernah berkonsultasi padanya.

"Jung Yein. Sama ini cocok deh Rin, dia korban perselingkuhan. Namanya Jung Chanwoo" Arin memperhatikan foto selca yang tertempel rapi di buku milik Yooa.

Gadis itu mengangguk. Tampan,pikirnya.
"Oke. Kamar nomer berapa kak?"

"98"

"Oke. Makasih kak Yoo"chup! Kecupan kilat mendarat di pipi kanan Yooa dan sosok yang mendaratkan nya pun hilang dengan cepat di balik pintu ruang kerja Yooa.

Yooa hanya tersenyum, sudah biasa di hadiahi kecupan oleh gadis SMA itu.

Tak mau berlama-lama Yooa ikut keluar dari ruang kerjanya. Dia harus menemui tamu baru yang menurut informasi Mimi membutuhkan seorang pendengar.

"Itu Arin kenapa sih" baru juga di sebut,orangnya langsung muncul.

"Biasa dapet pasien baru" jawab Yooa enteng, Mimi hanya mengangguk dan kembali berjalan menjauh bersama seorang tamu perempuan yang sedari tadi mengekori Mimi.

"Jadi ingin berkencan dimana?cafe lantai 2 atau bar yang di lantai 3" tanya Arin pada Yein.

Yein tersenyum malu-malu. Dia bahagia karena akan berkencan lagi setelah setahun lebih menjomblo. "Menurut kamu lebih bag--"

"Di cafe sih kak! Soalnya nanti di sana ada kak Seunghee. Kita bisa request buat di nyanyiin lagu romantis"

"Yaudah di situ aja"

"Oke udah fix ya kak. Di tunggu nanti malam. Dandan yang cantik kak, soalnya bang Chanwoo nya ganteng banget, biar setara gitu hehe" Yein bersemu dan Arin tak peduli, gadis itu malah berjalan santai keluar dari kamar Yein.

Dia harus ketemu Seunghee dulu, buat bicarakan pasal lagu. Dan mungkin akan sedikit bercerita juga dengan Chaeyeon sang koki.

Arin melewati koridor dengan bersenandung kecil, sebagai pertanda dia bahagia.

"Bahagia banget Rin" Arin alihkan pandangannya, dan langsung menemukan sosok JinE yang baru saja keluar dari sebuah kamar. "Hehe iya nih kak. Kak JinE habis bersih-bersih"

"Iya nih"

"Mau kemana lagi? Temenin ke bawah yuk nemuin kak Seung"

"Ga bisa. Kakak masih mau ke ruang kak Hyo ambil kunci gudang, buat ngambil lampion"

Arin langsung menepuk jidatnya"oh iya aku lupa hehe. Yaudah duluan ya kak" Arin paham. Ini sudah tradisi dari dulu. Kalau nanti malam tepat di jam 00.00 akan ada perayaaan hari valentine ala penginapan lentera.

Dimana semua tamu dan staf berkumpul di atap untuk saling menerbangkan lampion, dengan sedikit pesta kecil-kecil an juga.

Oh pantas saja.
Arin lihat hari ini semua staff penginapan lentera terlihat sibuk dan memancarkan aura bahagia. Ternyata ini alasannya. Kenapa dia bisa lupa?bodoh sekali.umpatnya.

Ting

Pintu lift perlahan terbuka. JinE langsung keluar dari benda kotak tersebut dan berjalan cepat menuju ruangan Hyojung

Ceklek'.
Mata JinE menangkap sosok Hyojung yang sibuk memandangi kalender di meja kerjanya. JinE paham betul makna tatapan itu, dia jelas tau kalau Hyojung masih merindukan nya, seseorang yang bahkan sudah memberinya luka.

"Kak Hyo minta kunci gudang" Hyojung tersentak kaget mendapati JinE di depannya.

"Sejak kapan kamu da-"

"Baru aja. Minta kunci mau ambil lampion" JinE todong telapak tangan kanannya tepat di depan wajah Hyojung. Hyojung menghela nafas, tersenyum sebentar lalu memberikan kunci yang dihiasi gantungan lentera itu.

"Makasih" buru-buru JinE keluar.

Hyojung menggeleng, kan sudah biasa di perlakukan seperti itu. Mau bagaimana pun perlakuan bawahannya itu tetap saja Hyojung tak pernah marah. Bahkan suka. Hehe

"Ji ke supermarket bentar kuy" ajak Binnie enteng yang baru saja keluar dari lift.

Jiho yang mengantuk di meja resepsionis seketika melebarkan mata bahagia. "Hayuk lah. Tunggu aku SMS Arin dulu, suruh jaga bentar"

Jiho: Rin gantiin kaka bentar ya. Mau pergi sama Binnie dulu. Bye adik kecil ku

setelah mengetik beberapa pesan. Jiho pun menggandeng Binnie keluar dari dalam penginapan.

"Mau beli apaan emang"

"Bahan bahan buat nanti malam. Ini chaeyeon juga nitip soalnya"

Sekalian beli bunga sama lilin juga kak _ arin

••••

Anak nct nya mana? Hehe sabar oke, part selanjutnya kita bertemu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak nct nya mana?
Hehe sabar oke, part selanjutnya kita bertemu mereka.


.

[1]Bukan del luna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang