•
Andai saja waktu itu tak kutunda
Tuk ungkapkan isi hati kepadanya
Mungkin dia jadi milikku
Bahagiakan hariku
Oh, tetapi kenyataan tak begituAlunan suara lembut khas milih Seunghee mengalun indah memenuhi seluruh ruang cafe.
Seperti biasa, para tamu yang sedang menyantap makan malam mereka menikmati nyanyian. Tak terkecuali juga bagi mereka mereka yang duduk di meja nomer 12.Di saat ku mencoba merajut kata
Dan berharap semua menjadi sempurna
Tiba-tiba ada yang lain yang mencuri hatinya
Hilang sudah kesempatan ku dengannya
"Suaranya bagus. Aku suka" tutur Johnny dengan mata yang masih menatap betah sosok si gadis berbaju merah muda di panggung sana.Doyoung yang juga ada dalam garis meja itu hanya diam. Diam dalam kehanyutan melodi nada.
Terlambat sudah semua kali ini
Yang kuinginkan tak lagi sendiri
Bila esok mentari sudah berganti
Kesempatan itu terbuka kembali
Akan kucoba lagi
"Udah dapet belum Rin"Arin menghentikan gerak sendok nya, sekedar ingin menatap si pemilik suara "belum bang. Kak Yoo masih sibuk sama bang Taeyong jadi mungkin agak lama nemu seseorang yang cocok buat bang Doy" tutur Arin
"Kalau saya konsultasi sama kamu boleh ga?" Suara milik Yuta barusan tertuju pada Arin. Arin tersenyum merespon kata Yuta. "Boleh dong, Mau konsultasi apa emang bang Yuta"
"Hm" Yuta mengedar pandang. Di meja ini terlalu ramai orang. Ada Doyoung,Johnny, Taeil,Mark,Jeno,dan Mimi. Rasanya aneh bercerita di depan mereka "besok aja ya Rin"
"Pasien Arin rame ya. Kamu ga niat pakai jasa Arin juga, Jen" goda Mimi pada Jeno yang duduk di sampingnya.
Iya. Mereka sudah akrab sekarang, itu semua gara-gara kemaren hari Jeno sempat berdebat dan hampir di bunuh Chaeyeon, beruntung Mimi datang dan menyelamatkan nya. Dan semenjak itu Jeno jadi sering ngintilin Mimi kemana-mana. Kalo kata Jeno 'kak Mimi baik. Aku suka. Bang Taeyong move on sama kak Mimi aja'
"Untuk saat ini enggak. Mungkin nanti,iya" jawab Jeno sambil menunjuk sesosok raga yang baru saja keluar dari area dapur. Semua mengikuti arah telunjuk Jeno, dan detik itu juga semua ngeh dan bersorak heboh.
"Kamu suka Chaeyeon? Anjir lah. Dia itu titisan mba Jiho, garang. Mau di bunuh kamu" Mark pukul kepala Jeno, berharap Jeno sadar apa yang baru saja dia lakukan.
Bukannya sadar Jeno malah cengengesan "aku suka cewe yang pinter masak" belanya.
"Pinter masak sih emang. Tapi ga--"
"Gapapa kok gapapa. Chaeyeon ga garang, dia itu baik. Dia gitu karena gedeg sama Jeno yang selalu cerewetin dia" bela Arin. Yang terlihat mendukung keputusan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1]Bukan del luna✓
Fanfiction--tapi Lentera. sebuah penginapan yang di khususkan untuk para jomblo sejagat raya. →OHMYNCT AREA←