23

588 88 4
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berlima tidak tau, apakah ini saat yang tepat untuk menjelma menjadi patung di tengah kerumunan manusia ini atau tidak. Mereka berlima berdiri saling bersisian, saling diam tanpa adanya gerakan, membuat jalan sedikit tersumbat.

Johnny, Yuta, Taeyong, Doyoung dan Jaehyun. Lima pria tampan yang menjadi pusat perhatian itu sama-sama sedang tertegun. Mata mereka mengedar ke arah yang berbeda, tentu menikmati keindahan yang beda juga.

"cantik" dua sudut bibir Doyoung terangkat, seorang gadis berbalut dress ungu mendekati nya dengan seulas senyum dan lambaian tangan.

"doyoung aku gugup banget huhu.. yuk latihan sekali lagi" Seunghee rangkul tangan kanan Doyoung. Doyoung mengangguk, ia usap poni tipis milik Seunghee lalu mereka beranjak pergi.

"kamu sangat cantik malam ini" puji Doyoung pada akhirnya sungguh ia tak bisa menyembunyikan kekagumannya akan Seunghee.

"maksud kamu aku cantiknya cuma hari ini,gitu?"

"eh enggak gitu mak-"

"aku tau hehe aku hanya bercanda dokter Kim" kekeh Seunghee. Doyoung tergelak, mereka lewati perlahan para tamu undangan.

"aiss yang benar saja. Itu mereka ngapain diri di situ sih? Ngehalangin jalan" umpatan keluar dari seorang gadis lain yang tak sengaja berpapasan dengan mereka. Sama dengan Seunghee, ia juga sangat cantik malam ini, rambutnya berhasil di warnai.

"adek kamu kayaknya mau ngamuk doy"

"haha salah mereka juga sih, ngapain diri di situ lama-lama" sahut Doyoung.

"eleh. Kamu kalo enggak aku jemput juga masih diri di sana"

Gadis yang sedang berdecak kesal itu Kim Jiho adik perempuannya Kim Doyoung.

Jiho mengumpat. Tepat ketika ia sampai dan berdiri di hadapan empat pria itu. Jiho layangkan satu pukulan di kepala masing-masing pria tampan tersebut "AW SAKIT JIHO" serentak mereka mengerang.

"kalian ngehalangin jalan. Minggir!" titah Jiho berbarengan dengan menyeret Jaehyun keluar dari barisan. "dari pada jadi patung mending kamu sapa mama papa aku sana" lanjut Jiho yang memang mereka sedang berjalan ke arah salah satu meja yang di duduki orang tua Jiho.

"eh gimana? Ini kamu mau ngenalin aku-"

"enggak usah geer. Papa yang nyuruh, katanya dia kenal kamu! Emang bener? Kamu kenal papa?" potong Jiho cepat. Ia tatap Jaehyun yang berada di belakangnya. Jaehyun tampak berfikir, lalu ia menggeleng.

[1]Bukan del luna✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang