Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
Buruknya hubungan antara Taeyong dan Yooa sudah di ketahui oleh semua anak Lentera. Kebanyakan dari mereka memihak Yooa, mereka juga sama-sama mengumpat kenapa ada manusia sebocah Taeyong. Agois. Padahal jelas cerita bohong itu untuk kebaikannya.
Hari ini. Seunghee membawakan makan siang untuk Doyoung, sepertinya juga Seunghee akan mampir sejenak untuk melihat Taeyong.
Dan di sinilah Seunghee sekarang, di depan kamar Taeyong. Seunghee dorong pintu perlahan.
Ada Taeyong yang di temani Lami di sana. “selamat siang” sapa si kecil Lami sopan.
Seunghee tersenyum “bang Taeyong tidur dek?”
“pura-pura kak. Btw, kakak siapa hehe”
“kakak temen bang Taeyong”
“oh. aku keluar bentar ya kak” Seunghee mengangguk. Lami pun hilang di balik pintu.
Seunghee menghela nafas pelan, rasanya dugun-dugun. Soalnya Doyoung bilang, bang Taeyong sudah kasar sekarang.
“bang Taeyong apa kabar?” tanya Seunghee pelan.
Taeyong yang pura-pura tidur itu hanya diam. Enggan menjawab, ia masih tidak berani menatap anak-anak Lentera. Taeyong tau mereka sudah membencinya sekarang.
“aku mampir doang kok ke sini. Ga niat buat jenguk abang”
“aku juga ga benci sama bang Taeyong” ujaran Seunghee sedikit melegakan untuk Taeyong. Berkat kata itu juga, akhirnya Taeyong membuka matanya perlahan. Seunghee mengulum senyum, ia setuju, taeyong memang bocah.
“tapi Yooa...”
“kak Yoo enggak pernah benci sama bang taeyong. Yang ada bang Taeyong kan yang benci kak Yooa”
“tidak” jawab taeyong cepat. Seunghee terkekeh. Sepertinya ia paham bagaimana rumitnya perasaan antara Taeyong dan Yooa sekarang.
“kak Yooa emang gitu. Dia punya cara sendiri buat ngobatin pasiennya. Alih-alih memberi bahan-bahan kimia. Kak Yoo lebih suka melakukan terapi cerita. Sedikit karangan dari kak Yoo, selalu bisa mengembalikan senyuman mereka”
“aku ga bakal ngehakimin bang taeyong kok. Setiap orang punya hak buat marah” lanjut Seunghee. Ia sudah terduduk di kursi samping ranjang. Mengusap punggung tangan Taeyong pelan, Seunghee akan menyampaikan sesuatu yang mungkin Taeyong berhak tau.
“sebenarnya ada satu lagi yang kak Yooa sembunyikan, bukan dari bang Taeyong, tapi dari semua orang”
“apa” Taeyong tabrak netra coklat tua milik Seunghee.
“kak Yoo juga pernah di tinggalin sama orang yang dia sayang. Dulu sekali, saat kak Yoo masih berada di bangku sma, cinta pertamanya meninggal akibat nyelamatin kak Yoo”