VI.

1.4K 159 18
                                    

Suara erangan dan desahan memenuhi seisi kamar hotel. Ranjang berukuran besar menjadi saksi aksi panas yang dilakukan sepasang anak adam. Gairah yang memuncak disertai peluh menjadi tanda bahwa hasrat mereka tidak bisa ditahan lagi. Dalam keadaan tubuh polos dan ditutupi sehelai selimut putih, sang pria bergerak memaju-mundurkan tubuhnya, memompa tubuh wanita yang pasrah di bawahnya. Klimaks panjang mengakhiri pergumulan panas itu dan si pria menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh wanita itu demi menikmati sisa-sisa pelepasan.

Jaehyun mengangkat kepala dan memperhatikan Veronica yang masih terengah di bawahnya dengan mata yang terpejam. Seulas senyum tercetak di bibir pria itu sebab merasa bangga bisa membuat Veronica puas. Jaehyun kemudian beranjak dati tubuh Veronica, lalu melepas pengaman dan membuangnya ke tempat sampah setelah membungkusnya dengan tisu. Setelahnya, pria itu kembali berbaring dan Veronica langsung memeluknya.

"Kau pulang ke Korea besok?"

Suara Veronica membuat mata Jaehyun yang sudah terpejam kembali terbuka. Kepalanya sedikit menunduk dan mengangguk pelan saat tatapannya beradu dengan wanita itu.

Jawaban Jaehyun tidak sesuai harapan Veronica. Pria itu seolah enggan mengeluarkan suara dan hanya menganggukkan kepala sebagai tanggapan. Rasa kesal seketika menghampiri wanita itu sebab sifat Jaehyun masih sama seperti dulu, irit bicara. Veronica kemudian sengaja menggoda Jaehyun dengan memainkan jari lentiknya di dada pria itu, lalu secara perlahan turun hingga ke perut dan jauh makin ke bawah hingga hampir menyentuh titik sensitif tubuh Jaehyun.

"Aku lelah, Veronica," tutur Jaehyun seraya mencegah tangan wanita itu agar tidak membuat hasratnya kembali naik.

"Kita baru bertemu seminggu, tetapi kau akan kembali ke Korea besok," rengek Veronica dengan wajah manja. Bibir bawahnya sengaja dimajukan dan dahinya mengerut.

Gemas melihat ekspresi Veronica, Jaehyun menarik dagu wanita itu dan mendaratkan ciuman serta lumatan di bibirnya. "Kau akan kembali ke Korea, bukan? Kita bisa bertemu di sana setiap hari," cakapnya setelah melepas pagutan.

"aku masih ingin bersamamu."

"Bagaimana kalau kau ikut pulang bersamaku besok?"

Veronica menggeleng pelan. "Aku belum bisa pulang ke Korea. Masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan di sini."

"Kapan kau bisa ke Korea?"

"Sekitar dua minggu lagi."

"Aku akan menemuimu akhir pekan depan. Kau tidak perlu bersedih."

"Benarkah?" tanya Veronica antusias.

Jaehyun kembali mengangguk, lalu memejamkan mata seraya mengeratkan pelukan di tubuh polos Veronica. "Sekarang biarkan aku tidur."

Veronica, wanita yang sedang bersama Jaehyun sekarang merupakan seorang model papan atas yang juga mantan kekasih pria itu saat sekolah menengah. Keduanya terpaksa mengakhiri hubungan saat Veronica memutuskan pergi ke Inggris untuk mengejar cita-cita menjadi seorang model.

Awalnya, Jaehyun menolak memutuskan hubungan sebab dia merasa yakin bisa menjalani hubungan jarak jauh, tetapi Veronica menolak. Wanita itu tidak bisa bertahan dengan hubungan seperti itu, padahal dia sendiri yang akan pergi. Dengan berat hati, akhirnya Jaehyun menerima keputusan Veronica. Sejak berpisah dengan wanita itu, Jaehyun sering mencari wanita di klub malam untuk memuaskan nafsunya sebab tidak ada Veronica yang melayaninya.

Tujuh tahun berlalu, takdir kembali mempertemukan mereka. Seminggu lalu, keduanya bertemu secara tidak sengaja di hotel tempat Jaehyun menginap. Sejak saat itu pula mereka tinggal di hotel dan kamar yang sama. Mereka seolah saling melepas rindu dengan terus-menerus melakukan pergumulan panas di atas ranjang hampir setiap hari.

Unspoken TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang