XVIII.

1.3K 153 19
                                    

Mengawali hari dengan penuh amarah merupakan kegiatan rutin yang selalu Jaehyun lakukan akhir-akhir ini. Hampir setiap hari selalu ada hal yang membuat emosinya meningkat. Pagi ini, pria itu sudah berkali-kali membentak asisten rumah tangga karena kesalahan yang entah diperbuat oleh siapa. Sejak Veronica mengalami keguguran, pengendalian emosi Jaehyun menjadi buruk. Sedikit saja ada yang melakukan kesalahan, bisa dipastikan amukan dan bentakan Jaehyun akan langsung terdengar.

Napas Jaehyun memburu kasar disertai tatapan tajam yang menghunus ke arah beberapa pelayan yang berdiri di hadapannya. Tiga pelayan wanita di hadapan Jaehyun hanya bisa menunduk ketakutan karena emosi tuannya terlihat begitu menyeramkan. Jaehyun sedang memarahi mereka karena tidak ada satu pun yang tahu ke mana perginya Veronica. Bahkan, sekarang masih pukul tujuh pagi dan wanita itu sudah tidak ada di rumah.

"Kalian tidak tahu ke mana perginya Veronica?" bentak Jaehyun seraya meletakkan kedua tangan di pinggang disertai tatapan yang makin tajam.

Tidak ada satu pun dari asisten rumah tangga itu yang menajwab karena begitu ketakutan. Mereka merasa berada di posisi serba salah. Menjawab atau tidak, pasti Jaehyun akan kembali bicara dengan nada tinggi.

"Sebenarnya apa yang kalian lakukan? Kalian tidak tahu kapan dia keluar rumah?"

"Maaf, Tuan. Kami tidak tahu kapan Nyonya pergi. Kami sedang fokus mengerjakan pekerjaan rumah." Salah satu pelayan akhirnya memberanikan diri menjawab pertanyaan Jaehyun disertai debar jantung yang berpacu sangat cepat dan keringat dingin keluar dari sekujur tubuh. Dia sudah tahu konsekuensi yang akan diterima akibat melontarkan jawaban yang tidak diharapkan oleh majikannya.

"Kalian semua dipecat! Pergi dari sini sekarang juga!"

Para pelayan itu kompak mengangkat kepala dan menatap Jaehyun dengan mata membola. Mereka begitu terkejut karena tiba-tiba dipecat hanya karena tidak tahu kapan dan ke mana istri majikannya pergi. Hal itu seharusnya sudah diantisipasi, tetapi mereka tetap saja terkejut.

Sebenarnya, para pelayan di rumah itu merasa tidak nyaman dengan keberadaan Veronica. Sejak wanita itu datang, Jaehyun jadi sering marah-marah. Bahkan, mereka juga sering mendengar pertengkaran kedua majikan itu dan berakhir para pelayan yang menjadi sasaran amukan Jaehyun. Para pelayan merasa Veronica membawa bencana di rumah itu. Pemecatan pelayan secara mendadak seperti pagi ini pun bukan yang pertama kali terjadi. Sudah ada beberapa pelayan yang diusir dari rumah karena ulah Veronica yang membuat Jaehyun mengamuk.

Jaehyun kemudian pergi meninggalkan pelayan yang baru saja dia pecat tanpa perasaan bersalah sedikit pun. Emosinya yang sudah berada di puncak membuatnya tidak memiliki empati sama sekali karena dengan tega membuat mereka kehilangan pekerjaan akibat kesalahan yang tidak pernah mereka perbuat.

Setelah kepulangan Veronica dari rumah sakit, pasangan suami-istri itu justru makin sering bertengkar. Jaehyun melarang Veronica bekerja, tetapi istrinya begitu keras kepala dan terus memaksa untuk bekerja setelah dua hari pulang dari rumah sakit. Jaehyun jelas marah karena hal itu. Dia hanya ingin istrinya istirahat untuk sementara waktu agar tubuhnya bisa pulih dengan cepat, tetapi perkataannya tidak pernah didengar sama sekali.

"Sial! Wanita itu sulit sekali diatur!"

Jaehyun kemudian menghubungi Veronica, tetapi ponsel wanita itu tidak aktif, begitu pun dengan manajernya. Kedua orang itu seolah sengaja mematikan ponsel agar tidak dihubungi olehnya.

"Berengsek! Kau ingin main-main denganku, Veronica?" geram Jaehyun seraya membanting ponsel ke ranjang.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah delapan. Jaehyun harus segera bersiap untuk pergi bekerja. Pria itu kemudian bergegas mandi dan setelahnya menuju kantor dengan emosi yang masih belum mereda. Bisa dipastikan, karyawan di kantor akan terkena imbasnya, terlebih jika orang itu melakukan kesalahan. Nasib orang itu pasti akan sama seperti pelayan di rumahnya.

Unspoken TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang