empat

13.5K 1.2K 61
                                    

Malam itu, entah apa yang terjadi di sepanjang harinya, Taehyung pulang cukup larut dalam keadaan kusut dan bau alkohol yang menyengat tentunya.

Laki-laki itu menghela nafas berat begitu menyadari bahwa mulai hari ini ia tak lagi tinggal sendiri di rumah yang biasanya menjadi tempat paling nyaman baginya untuk menyendiri.

Taehyung mengambil tempat kosong di sudut sofa dimana gadis itu tengah terlelap, ia kembali menghela nafas beratnya, mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu merebahkan tubuhnya di sandaran sofa itu agar sedikit nyaman. Sepertinya ia melalui hari yang benar-benar cukup berat.

Sejenak ia memandang sayu wajah polos gadis itu sebelum kembali mengusap wajahnya.
Bagaimanapun Taehyung sadar bahwa dia bukan satu-satunya yang menderita saat ini. Gadis itu mengalami hal yang jauh lebih berat dan mengerikan.

Sekali lagi sebuah helaan tak terbendung sebelum laki-laki itu berdiri dan beranjak masuk ke kamarnya.
Selang beberapa detik ia kembali menuju ruang tengah dengan sebuah selimut hangat dan membentangkannya di tubuh lelap yang tengah meringkuk kedinginan itu.

Malam ini Taehyung hanya berharap semoga keputusan yang dengan sangat terpaksa ia ambil untuk gadis ini bukanlah keputusan buruk yang akan ia sesali di kemudian hari.

***

Matahari sudah berada di setengah perjalannya menuju puncak, gadis yang barusaja keluar dari kamarnya itu berjalan pelan dengan langkah ragu mendekat ke arah Taehyung yang tengah mengunyah sarapannya sambil membaca sebuah buku.

Langkah pelan gadis itu sukses pembuat Taehyung mencuri sebuah pandangan.
"Ooh sudah bangun? Duduklah" sapa Taehyung lalu mengembalikan pandangannya ke halaman buku.

Tanpa kata gadis itu duduk seperti yang di titahkan si pemilik rumah padanya.

"Makanlah, aku juga memasak untukmu"
Lanjut Taehyung kali ini tanpa membagi pandangannya dari bacaan yang sepertinya cukup menarik itu, dan lagi-lagi gadis itu hanya patuh dan mulai menyendok sarapan yang memang sudah disediakan Taehyung untuknya.

Suasana kembali senyap, yang terdengar hanya dentingan sendok yang beradu dengan piring berbahan keramik putih mengkilap itu sebelum disela oleh suara helaan Taehyung yang cukup panjang.

Taehyung menutup bukunya setelah memberi tanda pada bagian halaman terakhir yang ia baca lalu meletakkannya di meja makan, disamping piring miliknya yang sudah hampir kosong.

"Bagaimana aku harus memanggilmu?" Pertanyaan itu sukses mencuri fokus gadis yang sedang sangat menikmati masakan ahjussi tampan itu yang memang kelezatannya sudah tidak diragukan lagi. selain tampan ternyata dia juga pandai memasak.
Benar-benar gambaran laki-laki sempurna idaman ribuan wanita diluar sana.

"Ne? Ah..."

"Maksudku kau akan tinggal disini untuk sementara dan pastinya kita-- ah sudahlah, lupakan saja"
Ia tampaknya menyerah untuk menjelaskan maksudnya, ya...memang begitu lah Kim Taehyung, dia tidak ahli dalam berbelit-belit.

"Tidak bisakah ahjussi saja yang memberiku nama?"

"Aku?? Ah..." Kim Taehyung tampak tengah menggunakan otaknya saat ini sambil jari telunjuk dan jari tengahnya menghentak pelan senada di atas meja berbahan kaca tebal itu.
"Bagaimana kalau kau aku panggil Bong?" Ucapnya dengan kedua sisi alis yang sedikit naik.

"B-Bong?" Gumam bibir merah muda itu lirih mencoba meyakinkan diri sekali lagi atas nama panggilan yang barusaja disarankan Taehyung untuknya, mulutnya tampak sedikit menganga dengan pandangan yang entah menuju kemana.

"Wae? Kau tidak suka?" Tanya Taehyung yang mulai menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Oh? Ah bukan ahjussi, aku-, aku menyukainya" gadis itu tampak mulai  mengembangkan bibirnya, memamerkan susunan gigi rapinya ke hadapan Taehyung, seperti sebuah senyuman tanpa beban.
Senyuman yang biasanya hanya dimiliki bocah kecil yang samasekali belum paham tentang kehidupan. "Ooh...aku suka" ucapnya sekali lagi meyakinkan Taehyung lalu dibalas dengan seringai tipis namun tampak sedikit licik dari bibir kotak itu.

"Baguslah, kalau begitu lanjutkan sarapanmu" Taehyung berdiri lalu beranjak dari meja makan itu, meninggalkan piring bekas sarapannya berharap gadis itu mau membantunya sekedar untuk berberes.

Namun baru beberapa langkah mereka berjarak, Taehyung tampak menarik mundur langkahnya, tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke arah gadis yang tengah menyuapi mulutnya dengan khidmad itu.

"Ahh...kau belum mandi dari kemaren kan?" Ucapnya sembari mengernyitkan hidungnya yang terpahat sempurna itu. "Mandilah setelah selesai sarapan, kau boleh pakai kamar yang dipojok sana sekaligus kamar mandinya." Lanjut Taehyung lalu kembali ke posisi tegaknya.

"Oh iya...jangan lupa bereskan mejanya kalau sudah selesai" iapun beranjak dan perlahan menghilang setelah mengeluarkan sebuah titah untuk gadis itu.
Ah....dia sekarang memiliki nama, BONG.

Bong ikut mengernyitkan hidungnya setelah sempat mencium aroma tidak sedap yang berasal dari rambutnya yang mulai terasa lepek. Sepertinya ia paham maksud kenapa laki-laki itu memintanya, ah lebih tepatnya Kim Taehyung mengharuskannya untuk mandi.


Masih kependek-an ya chapternya?🙄

TBC
Vote, Komen Juseyo🙏💜

"Ahjussi!" || K T H✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang