tigapuluhlima

6.4K 648 40
                                    

Pukul 07.25 pagi, Song Ji Woo tersentak dari tidurnya ulah sinar matahari yang merambat tajam mulai menusuk kedua korneanya.

"Good morning" sapa Taehyung dengan suara berat khas bangun tidur begitu menyadari pergerakan gadis dalam lilitan tangannya itu. Kim Taehyung bangun lebih cepat sejak sekitar 7 menit lalu, memanfaatkan waktunya untuk menonton kepolosan gadis di hadapannya.

'Bahkan saat tidurpun dia begitu menggemaskan, bagaimana bisa seorang gadis tidur dengan mulut terbuka seperti ini?'

Taehyung dibuat mengulas senyum beberapa kali di pagi hari.

Menyadari bahwa saat ini ia tengah berada dalam dekapan hangat sang ahjussi, Song Ji Woo lantas mengurungkan niatnya untuk melepaskan diri. Menyenderkan kembali kepalanya di lengan kekar milik Taehyung jug memeluk tubuh hangat itu layaknya guling.

"Tidur nyenyak semalam?" Tanya Taehyung sembari mengusap lembut surai panjangnya yang  agak berantakan.

Gadis itu mengangguk dengan senyum tersipu. "Oooh...berkat ahjussi" tukasnya sedikit malu.

"Oo hoo, lihatlah...kau bisa tersenyum sekarang"

"Ahjussi, jangan menggodaku!"

"Wae? Apa kau malu? Huh? Kau malu denganku?" Taehyung semakin menjadi, semakin gadis itu berusaha untuk menyembunyikan wajahnya di balik dada Taehyung, maka semakin ingin ia untuk mengodanya.
Menggemaskan, batin Taehyung.

"Ah...tapi tunggu, kau tidak diam-diam menyentuh tubuhku kan semalam? Maksudku... siapa yang tahu kalau semalam kau terbangun dan-" matanya melirik curiga, seolah menuduh gadis itu diam-diam menodai kesucian.

"Ahjussi!!" Satu tepukan kuat mendarat di dada Taehyung, sukses membuat laki-laki dengan senyum kotak itu meringis kesakitan.

"Oouuwhh...perutku, kau-, kau memukul-?"

"Ooh? Ahjussi.. Apa sakit?? Aku tidak bermaksud-, oh..bagaimana ini?"
Wajah nya jelas berubah panik, ia sontak berniat untuk bangun lalu memeriksa luka di perut Taehyung jika saja itu kembali memburuk. Namun sekali lagi, ia bahkan tidak bisa bergerak sedikitpun karena Taehyung mendekapnya dengan semakin erat.

"Andwae..andwae.., jangan bergerak dan diam saja disini."

"Tapi ahjussi...bagaimana dengan lukanya"

"Tidak apa-apa, jangan khawatirkan lukanya. Tapi khawatirkan saja dirimu."

"N-ne? Aku? T-tapi..."

"Kalau kau tidak mau diam dan terus bergerak seperti ini, maka aku benar-benar tidak akan bisa lagi menahannya. Kau-, kau akan berada dalam masalah besar."
Song Ji Woo lantas melonggarkan cengkramannya pada kemeja Taehyung, merasakan bagaimana jantungnya dengan jantung Taehyung saling berpacu saat ini membuat gadis itu tergidik ngeri.
Ia paham betul dengan apa yang di maksud Taehyung.
Satu-satunya cara agar ia selamat pagi ini adalah dengan tetap diam dan membiarkan sang ahjussi memeluknya erat seperti ini.

Jangan bergerak, pokonya jangan bergerak sedikitpun.

"Jalhasseo...Bong-ah, tetaplah diam dan mari tidur sepuluh menit lagi. Setelah itu aku akan memasak sarapan kesukaanmu. Mengerti??"

Iya Mengerti,
terpaksa harus mrngerti karena menolakpun tidak akan ada gunanya.

***

Dua jam sebelum jam istirahat makan siang, Taehyung tiba di kantor. Menempati ruangan baru yang telah disiapkan sepenuhnya sesuai intruksinya kemaren.

"Hhaaaaahhh..."  Taehyung menghela panjang, menyenderkan tubuhnya ke bangku meja kerja yang terasa sangat nyaman.

Ia lantas tersenyum samar karena pikirannya barusaja kembali mengingat kejadian beberapa jam lalu. Saat ia dan Song Ji Woo terbangun di ranjang yang sama.

Namun tidak lama dan lamunannya terpaksa harus buyar karena pintu ruangannya yang barusaja terbuka dan digantikan dengan suara derit langkah.

"Oohh...anda disini direktur Kim?"
Taehyung berdiri, menyapa direktur Kim Na Myung  yang barusaja masuk dengan sopan.

"Aku lihat meja sekretarismu masih kosong, apa perlu aku mencarikan seseorang untukmu?" Tawar Tn.Kim dengan raut yang sulit untuk di artikan.

"Ah anda tidak perlu repot-repot direktur Kim. Aku akan memilih sekretarisku sendiri." Jawab Taehyung tegas tanpa terlihat goyah sedikitpun.

"Ahh...begitu ya" Tn.Kim mengangguk pelan sembari mendekat ke meja Taehyung. Meletakkan beberapa helai kertas di meja kerjanya lalu menyentuh papan nama Taehyung yang terpampang gagah di barisan paling depan area meja itu.

"President Kim Tae Hyung" gumam Tn.Kim sembari tergelak. "Kau sepertinya memiliki keberuntungan yang luar biasa, maksudku-, kau bisa menjadi presiden perusahaan hanya dalam sekejap." Tn.Kim melanjutkan sembari terkekeh beberapa kali.

"Jika sudah selesai, anda boleh keluar. Aku akan membaca berkas ini dulu sebelum menandatanganinya" sela Taehyung yang mencoba untuk mengusir pria paruh baya itu dengan cara yang sedikit sopan.

"Oooh...tentusaja, silahkan ambil waktumu dan tidak perlu terburu-buru" balas Tn.Kim lalu berbalik melangkah menuju pintu. Namun hanya tinggal beberapa jarak lagi, pria itu tiba-tiba menahan langkahnya, mrnoleh kembali ke arah Taehyung yang saat ini tengah duduk dengan lembaran berkas tersebut di tangannya.

"Ah Kim Tae Hyung-ssi, bagaimana kabar mantan menteri Kim? Dia pasti sangat menikmati masa pensiunnya bukan?"

"K-kau...bagaimana kau mengenal ayahku?"

"Aku?" Tn.Kim mengerutkan dahi juga mengangkat kedua sudut bibirnya, memberi kesan licik. "Aku cukup dekat dengannya. Aku banyak membantunya saat dulu beliau mencalonkan diri sebagai menteri"

Meninggalkan wajah bingung Taehyung Tn.Kim kembali melanjutkan langkahnya sebelum sekali lagi menoleh.
"Ah.., sepertinya kita harus meluangkan waktu untuk makan malam bersama. Tentusaja dengan ayahmu juga, hubungi aku jika kau punya waktu luang"

***

Taehyung masih tidak mengerti bahkan setelah ia memikirkannya berulang kali hingga malam ini.

Bagaimana ayahnya bisa mengenal Tn.Kim Na Myung?

Seperti apa hubungan yang mereka miliki?

Ah tidak, ini tidak akan berhasil.
Taehyung lantas bangun dari ranjangnya, bergegas keluar menuju ruang tengah.

"Aiishhh sial, dimana bocah itu?." Gerutunya sembari mengeluarkan ponsel begitu tidak mendapati seorangpun di ruang tengah.

Taehyung pun laluncoba melakukan panggilan benerapa kali ke nomor kontak yang sekarang ia namai dengan Jeon Licik

"Yaaiishh...berani-beraninya dia mengabaikanku"

Jeon Licik

Yaa!! Kau dimana?
Aku punya pekerjaan untukmu.

Yaa!!

JEON JUNGKOOK!!

                                Aku sedang sibuk hyung
                                Nanti saja

10.000$

                               Aku pulang sekarang.



♡♡♡
Sorry ya chapternya pendek-pendek.
Tapi aku usahakan untuk lebih rajin update.

I purple you all 🙆💜💜

"Ahjussi!" || K T H✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang