limapuluhsembilan

4.8K 449 16
                                    

Di bagian ini kita santai dulu ya, persiapkan mental untuk bagian selanjutnya.

Tapi,

Ini kapan ending nya sih? Heran deh 😒

♡♡♡

Kim Taehyung roboh bersamaan dengan lantingan pistolnya ke lantai, dan Jiminpun dengan cekatan langsung memungut senjata api yang memang sebenarnya adalah miliknya tersebut.

Taehyung membalik punggungnya, mendapati Song Ji Woo dengan tatapan kosong juga airmata yang belum henti mengalir, serta warna pasi yang mendominasi seluruh permukaan kulitnya terutama di bagian wajah. Song Ji Woo ketakutan luar biasa.

Dengan tangan bergetar, juga membiarkan air matanya ikut jatuh, Taehyung merangkul tubuh gadis itu, membawa Ji Woo ke pelukannya dengan sejuta rasa bersalah.

"Maaf, maafkan aku Ji Woo-ya..."

Setelah membiarkan momen haru tersebut beberapa saat, Jimin lantas memberi perintah kepada sang junior yang juga ikut menyaksikan kejadian barusan.
"Detektif Lee, hubungi ambulan dan bawa nona Song ke rumah sakit. Aku akan membawa Taehyung dan Tn.Kim ke kantor"

"Ne, aku mengerti..."
Jawab patuh si junior Lee yang langsung mengeluarkan ponselnya dari saku jaket kulit yang ia kenakkan.

"Ahh...dan juga bayinya..."
Jimin sempat menggeleng tidak yakin beberapa saat, entahlah...ia tidak tahu apa yang tadi sempat ia dengar itu benar atau tidak.
Bayi??

"Ahh...entahlah..." gumamnya sebelum melanjutkan.
"Minta juga pemeriksaan dari dokter kandungan dan pastikan semua baik-baik saja. Hubungi aku apapun hasilnya. Mengerti?"

"Baiklah sunbae-nim. Serahkan saja padaku. Aku akan pastikan semuanya baik-baik saja"

***

Malam itu, sepulang menyelesaikan urusannya di kantor polisi. Taehyung pulang dan langsung menuju dapur. Mengambil satu botol soju dari rak paling atas di dapur lalu membawanya kemeja makan, bahkan tanpa berniat untuk mengganti kemeja kantornya terlebih dahulu.

Hanya satu botol, dan itu sangat lebih dari cukup. Taehyung hanya ingin minum, ingin merasakan sesuatu yang pahit alih-alih membuat dirinya mabuk.
Ah tidak, Taehyung bahkan tidak punya batas toleransi terhadap alkohol. Ia mungkin tidak akan mabuk meski menghabiskan lima sampai delapan botol soju malam ini.
Tapi saat ini, Tae Hyung hanya ingin satu.

Perlahan Taehyung menuang ke sloki miliknya lalu mengosongkannya dalam satu tegukan dan mengisi kembali. Ia mengambil jeda beberapa saat, sambil menarik nafas panjang.
Berat dan sesak, itulah yang ia rasakan saat bernafas dalam sadar, bahkan Taehyung merasa udara di sekitarnya perlahan menjauh dan sebentar lagi mungkin akan kosong, dan dia akan mati akibat kehabisan oksigen.

Setelah tegukan keduanya berakhir, Taehyung mendapat satu tepukan ringan di bahunya, lalu menoleh. Ia mendapati Ny.Park barusaja mengambil tempat di bangku sebelahnya sambil menyodorkan satu lagi sloki yang barusaja wanita itu bawa.

"Tuangkan untukku juga" pinta wanita paruh baya itu sambil tersenyum.

"Eomoni..."

"Sudah lama tidak merasakan pahitnya soju. Dulu aku selalu minum saat begitu merindukan Ji Woo"

Tidak ada pilihan lain, Taehyung menuang perlahan dengan sopan ke sloki milik wanita itu. Bagaimana bisa menolak saat Ny.Park memintanya dengan senyum?

"Ahjussi!" || K T H✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang