enampuluhempat

5.4K 431 24
                                    

Lima hari berlalu dengan begitu sangat membosankan bagi Song Ji Woo karena harus menghabiskan waktu di rumah sakit. Tapi tak apa, ia hanya harus bertahan satu hari lagi karena esok ia dijanjikan sudah boleh pulang ke rumah oleh dokter yang bertugas merawatnya.
Pun kehadiran Taehyung yang selalu menemaninya setiap malam dan juga Ny.Park yang selalu datang di siang hari membawakan bekal lezat membuat semuanya tak terlalu begitu buruk.

Hanya saja...

Beberapa hari ini Ji Woo merasa begitu merindui aroma tubuh Taehyung saat tidur. Song Ji Woo tak sabar ingin kembali ke rumah, tidur di ranjang yang sama dengan Taehyung sambil memeluknya dengan erat.

Dan pagi ini... sesuatu terasa sedikit berbeda, ia terbangun dengan keadaan ruangan yang sepi, tak ada satu orangpun disana yang ia dapati begitu membuka mata. Tak ada ahjussi, sang ibu ataupun Jungkook yang terkadang mendadak muncul untuk menggantikan Taehyung menjaganya.

Perlahan gadis itu bangun, melakukan sedikit peregangan pada tubuhnya sambil menguap beberapa kali.
Sedikit saja, toh Song Ji Woo masih harus sangat berhati-hati dalam bergerak agar bekas luka operasinya yang mulai mengering tidak kembali kambuh.

Sesaat begitu hendak turun, sehelai catatan kecil yang berada di nakas samping ranjangnya menarik perhatian Ji Woo, ia pun kemudian menjangkaunya dengan sangat berhati-hati.

Hei tukang tidur, selamat pagi.
Maaf ya aku harus pergi pagi-pagi sekali. Tadinya aku ingin bangunkan, tapi tidurmu nyenyak sekali, seperti bayi :)
Kalau sudah bangun, pergi mandi dan sarapan.
Aku meminta Jungkook untuk datang pagi ini. Jadi silahkan gunakan dia semaumu.
Aku mencintaimu...

Jelas sekali, gadis itu tersipu begitu sampai pada kalimat terakhir.

Taehyung sengaja meninggalkan catatan kecil saat hendak pergi berhubung ponsel milik Ji Woo tidak ditemukan setelah kejadian hari itu. Dan tentusaja... ini bukan pertama kalinya Taehyung menulis catatan,namun masih saja sukses membuar Ji Woo memerah saat sampai di penghujung kalimat.

'Aku juga mencintaimu, ahjussi...'
Gumamnya yang tak begitu jelas terdengar dan kemudian di akhiri dengan senyum malu-malu.

Ah...jika saja pintu tidak terbuka dan Jungkook tidak menampakkan diri dari balik sana, mungkin Ji Woo akan mengulang kembali membaca catatan itu untuk yang ke enam kalinya.

"Maaf nona, aku terlambat"
Ucap Jungkook begitu sampai di pintu dengan nafas terengah-engah dan keringat yang mengalir juga membasahi sebagian potongan rambut koma-nya.

"Ooh? Jungkook? Kau kenapa sampai berkeringat begitu?"

Jungkook melangkah gontai masuk ke dalam ruangan, mengambil sehelai handuk dari lemari guna mengeringkan keringatnya setelah mendapat tawaran dari Ji Woo tentusaja.
"Ahhh...halte bus nya jauh sekali nona, jadi aku berlari"

"Memangnya mobilmu kemana?"

"Di jual" jawabnya ringan sembari menyeringai lalu menyabotase sebotol air mineral dari lemari pendingin berukuran kecil yang memang tersedia di ruangan tersebut.
"Nona sudah sarapan? Butuh sesuatu?"

"Aku mau mandi Jung..."

Sesaat Jungkook membeku sebelum kembali tersadar dan meneguk habis air di mulutnya.
"N-ne? Ma-mandi? Tapi no-nona-,"

"Maksudku... bisa tolong panggilkan perawat untukku? Sepertinya aku belum bisa sendiri Jung..."

"Aaahhh....perawat ya.." akhirnya Jung Kook mengangguk paham setelah beberapa saat lalu sekelebat pikiran kotornya hampir saja membuat kesalah pahaman antara mereka.
"Oohh..tentusaja, aku akan memanggilkannya untuk nona"

"Ahjussi!" || K T H✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang