Chapter 13 : Melted Pt. 3

3.9K 342 7
                                    

Author's POV

Saat ini mereka berada di lokasi yang berbeda. Setelah makan malam di sekitar sungai Han, mereka pergi ke Myeongdong. Di sana mereka mampir ke berbagai stand makanan dan mencoba makanan-makanan tersebut.

"Aku ingin bakso ikan..." gumam Hyein setelah beranjak dari stand kimbab.

Taehyung menoleh, "Bakso ikan?" Gumamnya. "Oke. Kita beli bakso ikan," ujar Taehyung kemudian.

Tak jauh dari tempat mereka sebelumnya, ada stand bakso ikan yang dimiliki oleh seorang bibi bertubuh agak gemuk. Mereka pun menghampiri stand tersebut. Hyein memakan empat tusuk bakso ikan. Biasanya ia makan lebih banyak dari itu, namun kali ini nampaknya Kookoo hanya menginginkan empat tusuk saja. Setelah tusuk keempat, ia bahkan menginginkan makanan lain, yaitu bibimbab.

"Bibi, kekasihku cantik ya," ujar Taehyung setelah ia membayar.

"Ya?" gumam bibi tersebut sembari menghitung uang yang Taehyung beri. "Tunggu!" serunya begitu menyadari sesuatu yang janggal. Mata si penjual tersebut langsung membulat dan ia menatap pasangan di hadapannya tersebut dengan tatapan tak percaya. "Apa?! Kekasih?! Kau bilang dia kekasihmu?! Sungguh?! Aku kira kalian sudah menikah! Yak!! Kau ini, pacarmu sudah hamil segitu besar Mengapa tidak kau nikahi juga! Aish... anak muda jaman sekarang!" omel bibi tersebut, memberi ceramah pada Taehyung yang kini sedang bersusah payah menahan senyumnya.

Hyein mencubit-cubit lengan Taehyung. Untuk yang kesekian kalinya hari ini, Taehyung membuat mereka menjadi pusat perhatian. Rasanya ia sudah tidak punya muka lagi untuk ditunjukkan saking malunya. Ia pun menarik-narik baju Taehyung, memberi kode pada Taehyung yang kini malah tertawa untuk pergi dari stand tersebut. Setelah mengucapkan terimakasih, Taehyung membawa Hyein pergi dari stand tersebut.

"Yak! Anak muda! Jangan lupa kau nikahi kekasihmu! Ya ampun... anak sudah mau lahir tapi belum menikah juga!" seru bibi pemilik stand itu.

Taehyung masih tertawa dan tawanya pun bertambah kencang mendengar seruan bibi tersebut. Mau tak mau, Hyein yang berada di sebelahnya pun ikut tertawa. Ia menoleh ke arah Hyein dan melihat Hyein yang tertawa lepas. Hatinya ikut senang melihat Hyein senang seperti saat ini. Ia pun merangkul pundak Hyein kemudian membawa Hyein ke tempat yang lain.

***

"Langit terlihat jauh lebih cantik dari sini..." ujar Hyein.

Saat ini mereka berada di sebuah bukit yang terletak di pinggir kota Seoul. Dari sana mereka bisa melihat kota Seoul lengkap dengan cahaya berwarna-warni yang berasal dari tiap gedung yang ada. Mereka duduk berdampingan tepat di depan mobil Taehyung.

Taehyung tersenyum, menyetujui ucapan Hyein, "Hm..." gumamnya. "Cantik..." ujarnya, "Tapi kau lebih cantik," tambahnya sembari tersenyum lebar, menunjukkan deretan giginya pada Hyein.

Hyein yang mendengar ucapan Taehyung tersebut langsung memukul pelan lengan Taehyung karena malu. Mereka kembali terdiam. Hanya suara hembusan nafas mereka yang lembut, angin sepoi-sepoi, dan binatang-binatang kecil penghuni malam yang terdengar. Namun keheningan tersebut tidak membuat mereka merasa tak nyaman maupun kikuk. Mereka malah menyukai keheningan tersebut.

"Mengapa..." ucap Hyein menggantung.

Taehyung menoleh dan menunggu Hyein melanjutkan ucapannya. Hyein pun menarik nafas kemudian kembali menatap lurus ke depan.

"Mengapa kau memilih diam bersamaku di rumah sakit saat itu? Mengapa kau tidak pergi mencari Jisoo?" tanyanya penasaran.

Pikiran ini sering kali mengusiknya sejak sehari setelah ia mulai dirawat di rumah sakit. Dan saat ini ia tidak mampu lagi membendung rasa penasarannya, ia ingin sekali tahu alasan Taehyung.

BTS ~ Amor Fate[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang