Chapter 15 : The Aftermath Pt. 2

4K 304 9
                                    

Author's POV

Keesokan harinya, Jimin datang membesuk Hyein. Kebetulan saat ia datang, yang menemani Hyein adalah Jungkook karena Jungkook sedang tidak ada kelas dan tidak sibuk. Hyein yang khawatir dengan maksud dari kunjungan Jimin pun menyuruh Jungkook untuk pergi ke kantin.

"Terima kasih," ucap Hyein pada Jimin setelah menerima bunga dan bingkisan dari Jimin.

Jimin tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Bagaimana keadaanmu?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja," jawabnya dengan senyum ramah meskipun terlihat kaku.

"Boleh aku melihat anakmu?" pinta Jimin yang ditanggapi Hyein dengan anggukan kepala. Jimin pun berjalan ke arah box bayi Kookoo. "Lucu dan tampan sekali," komentarnya sembari mengelus pipi Kookoo.

Ada perasaan sedih yang muncul dibenaknya saat melihat Kookoo. Ada angan-angan yang akan selamanya menjadi angan-angan baginya. Mimpi yang mungkin tak akan pernah jadi nyata.

"Benar-benar seperti fotokopi dari Taehyung hyung," tambahnya, melemparkan senyum tertulus yang mampu ia tunjukkan pada Hyein.

"Yang lain juga bicara seperti itu. Haha." ujar Hyein menanggapi komentar Jimin. Ia mencoba bicara sesantai mungkin namun tetap saja terasa kaku di antara mereka.

"Hyein," panggil Jimin yang masih menatapi wajah rupawan Kookoo. Berharap bayi dihadapannya ini adalah miliknya dengan Hyein.

"Hm?"

"Apa benar-benar tidak ada kesempatan lagi untuk kita berdua?"

Hyein mendesah. Ia lelah harus membahas hal yang sama berkali-kali. "Kau tahu jawabannya," jawab Hyein singkat.

"Tidak bisakah kau beri aku kesempatan? Aku janji aku akan jadi suami yang baik untukmu dan menjadi ayah yang baik untuk anakmu," Jimin membalik badannya dan menatap Hyein penuh harap. Ia sudah tidak peduli semenyedihkan apa dirinya sekarang.

Hyein menggelengkan kepalanya, "Untukku, suami terbaik hanya Taehyung dan ayah yang terbaik untuk Kookoo juga adalah Taehyung. Dia mungkin bukan pria paling sempurna di dunia ini, dia mungkin juga tak sebaik dirimu, tak melakukan lebih banyak untukku sepertimu, tapi sekarang ia di sini, berusaha untuk menjadi yang terbaik untukku dan putraku. Aku..." Hyein menundukkan kepalanya, tak mampu menatap Jimin lagi, karena perasaan bersalah ditambah iba kini muncul dalam benaknya. "Maafkan aku... Aku tidak pernah berencana untuk memiliki perasaan padanya. Tapi hal tersebut muncul diluar kendaliku. Maafkan aku..."

kreekk

"Aku dat- Jimin?" ucapan Taehyung terpotong begitu melihat sosok Jimin di sana.

Terkejut? Tentu. Siapa yang tidak bereaksi seperti itu saat bertemu dengan orang yang beberapa waktu lalu bertengkar denganmu? Di sisi lain Taehyung juga merasa... tidak nyaman.

"Hai hyung," sapa Jimin.

"Oh.. hai..." balas Taehyung.

"Um, aku tidak bisa lama-lama di sini. Masih ada kerjaan yang harus aku selesaikan," bohong Jimin. Ia merasa tak nyaman bicara dengan Hyein jika ada Taehyung begini apalagi setelah Taehyung tahu semuanya.

BTS ~ Amor Fate[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang