Chapter 16 : It's Not The End

4.5K 324 45
                                    

Previous Chapter:

"Mulai sekarang... Aku tidak akan peduli lagi padamu. Terserah kau mau melakukan apa, aku tak akan peduli. Mau kau sujud-sujud padaku, atau mau kau mati sekalipun, aku tidak akan meninggalkan Taehyung!"

Nafas Hyein tersengal-sengal setelah meluapkan semua emosinya. Ia pun pergi meninggalkan Jimin yang berdiri mematung di depan rumahnya. Jimin yang mencintainya. Jimin yang hatinya luluh lantak karenanya.

***

Author's POV

Malam itu, sesampainya di kamar sepulang ia kerja, Taehyung mendapati Hyein yang duduk melamun dengan tatapan ke arah Kookoo yang sedang tertidur pulas di ranjang mereka yang besar tersebut. Saking larutnya Hyein dengan dunianya sendiri, ia bahkan tidak menyadari kehadiran Taehyung. Hal tersebut jelas membuat Taehyung bertanya-tanya hal apakah yang sedang dipikirkan Hyein hingga Hyein termenung seperti itu.

"Hye," panggil Taehyung, membuat Hyein kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Astaga! Taehyung! Kau mengagetkanku!" protes Hyein sembari mengelus-elus dadanya. Jantungnya berpacu kencang seperti orang yang habis berlari bermil-mil.

Taehyung yang melihat Hyein terkejut pun hanya bisa memasang ekspresi tak berdosa sembari menggaruk lehernya yang tak gatal, "Hehe, sorry. Habisnya kau serius sekali melamunnya. Sampai-sampai tidak sadar kalau aku datang."

Taehyung pun berjalan mendekati Hyein lalu duduk di sebelah Hyein di atas ranjang. "Apa yang sedang kau pikirkan, hm?" Tanya Taehyung, khawatir.

Dari wajah Hyein, bisa ia pastikan hal yang dipikirkan Hyein bukanlah hal yang menyenangkan. Kalau menyenangkan tidak mungkin dia segalau itu.

Hyein menghela nafas berat. Ia tidak tahu harus mengatakan ini pada Taehyung atau tidak. Ia takut Taehyung akan marah setelah mendengarnya. Namun, ia juga tidak ingin menyimpan ini sendiri. Ia ingin membaginya pada seseorang agar beban yang ia rasakan bisa terasa berkurang. Dan orang itu adalah Taehyung.

Entahlah... Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa ia ingin memberitahu ini pada Taehyung, bukan pada orang lain. Sahabat-sahabatnya misalnya.

"Janji jangan marah ya?" pinta Hyein pada Taehyung yang direspon dengan sebelah alis terangkat oleh Taehyung.

"Hm... Bagaimana ya. Aku tidak berani menjanjikan, tapi aku akan berusaha untuk tidak marah," balas Taehyung, membuat Hyein kembali menghela nafas berat.

"Jimin..." mulai Hyein, "tadi datang ke rumah," sambungnya.

Taehyung menganggukkan kepalanya, sebuah tanda untuk Hyein melanjutkan ceritanya tentang Jimin yang tadi datang ke kediaman mereka.

"Dia memintaku untuk balikan lagi dengannya," ujar Hyein. Ia melirik Taehyung, ingin tahu bagaimana reaksi Taehyung.

"Lalu?" Tanya Taehyung.

Tidak ada ekspresi marah sedikit pun di wajahnya. Ia terlihat tenang dan sabar mendengarkan cerita Hyein.

Hyein menundukkan kepalanya, melihat kedua jari telunjuknya sendiri yang sedang ia mainkan. "Aku merasa bersalah," akunya dengan suara pelan.

BTS ~ Amor Fate[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang