3

21.8K 1.4K 7
                                    

3

Ruang kerja Arion Mahardika terletak di lantai tertinggi hotel mewahnya yang berlantai dua puluh. Ruangan itu luas dengan sebuah meja kerja dan kursi empuk, serta satu set sofa dan minibar dengan gelas-gelas kristal dan minuman-minuman mahal.

Arion berdiri di dekat dinding kaca yang membentang dari lantai hingga langit-langit. Tatapannya melanglang buana pada bangunan-bangunan dan kendaraan-kendaraan yang hilir-mudik dan tampak kecil nun jauh di sana. Ia memegang gelas kristal berisi anggur.

"Aku tak habis pikir kenapa kau menikahi wanita yang tak kaucintai, bahkan tak kaukenal."

Arion berbalik, memandang sesosok bertubuh tinggi kekar yang duduk di sofa. Sahabatnya itu tidak hadir saat pernikahannya dan Flora dilangsungkan karena sedang berada di luar negeri. Arion tidak berkecil hati mengingat betapa terburu-burunya pernikahan itu sendiri.

"Aku lelah terus-menerus disodori wanita cantik demi wanita cantik oleh ibuku. Kau pun tahu, Harv, wanita-wanita itu dangkal. Putri-putri orang kaya yang tahunya hanya berdandan dan membelanjakan uang orangtua. Aku benci wanita matrialistis seperti mereka."

"Tapi bukan berarti kau harus menikahi sembarang wanita."

Arion menyeringai samar. "Flora bukan wanita sembarangan, Harv." Arion mengangkat gelasnya seakan mengajak Harvey bersulang, lalu menyesap anggurnya dengan nikmat.

Harvey menyeringai masam. "Kau bilang benci dengan wanita materialistis. Apa bedanya istrimu dengan wanita-wania itu? Dia bersedia menikah denganmu karena uang juga, bukan?"

Pernyataan Harvey telak. Sesaat Arion tak berkutik. Ia menatap gelas anggur di tangannya dengan tatapan kosong. Ia telah bercerita pada Harvey tentang uang tujuh ratus juta itu. Sekarang, alasannya menolak wanita-wanita materialistis pilihan ibunya, terdengar seperti omong kosong belaka. Sebenarnya masih ada alasan lain yang tak Arion ceritakan, tapi Harvey, atau siapapun, tak perlu tahu.

Setelah beberapa saat berlalu, Arion berucap, "Setidaknya dia tidak manipulatif. Tidak berpura-pura."

***

Evathink

IG : evathink
14 oct 2019

IG : evathink14 oct 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ebook versi tamat cerita ini tersedia di GOOGLE PLAY BUKU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ebook versi tamat cerita ini tersedia di GOOGLE PLAY BUKU

Btw, cek play buku kalian
Ada promo dari Google
Dapet voucher Rp. 40.000
(Lumayan buat beli ebook karya Evathink)

Voucher ini hanya berlaku untuk pengguna baru/gmail baru di PLAY BUKU
*catat ya kawan2, voucher hanya didapat pengguna baru alias email(gmail) baru, dan hanya di app PLAY BUKU.

Ebook bisa dibeli pake GOPAY, pulsa, or CC DC

____________________________________

Note : cerita akan dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT
____________________________________

A Perfect Storm (Strongest) - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang