5

21.1K 1.6K 23
                                    

5

Arion menyantap hidangan lezat—yang ia tahu adalah masakan istrinya. Ia duduk di bagian kiri meja makan dengan Flora di sisinya, sementara sang ayah di kepala meja. Sang ibu dan Selvi duduk di bagian kanan.

Ruang makan dihiasi oleh suara centil Selvi yang membuat Arion gerah. Sosialita cantik nan dangkal itu adalah putri kenalan ibunya. Arion tahu sang ibu ingin menjodohkannya dengan gadis itu. Selvi bukanlah gadis pertama yang ibunya ajak makan malam di rumah dengan niat dicomblangkan dengannya. Setiap kalinya, Arion menunjukkan dengan jelas ia tidak tertarik pada gadis-gadis yang ibunya kenalkan, termasuk Selvi. Namun rupanya sang ibu buta tuli. Yang menyebalkan dan membuat Arion tak habis pikir adalah, pernikahannya dengan Flora sama sekali tidak menghentikan niat ibunya.

Arion melirik Flora yang duduk di sisinya. Istrinya itu mengenakan gaun terusan selutut berwarna biru lembut. Gaun itu tampak longgar di tubuhnya. Rambut sehitam bulu gagak sepunggungnya tergerai, tampak lembap menandakan wanita itu baru selesai mandi dan keramas. Flora sangat cantik dan muda. Wanita itu baru berusia 23 tahun, terpaut delapan tahun dari Arion yang berusia 31.

"Kepiting asam manis ini sangat enak, Bibi."

Suara ceria nan manja yang dibuat-buat itu membuyarkan pikiran-pikiran Arion. Ia menoleh, memandang ibunya dan Selvi.

Wajah ceria sang ibu seketika berubah masam. Sesaat kemudian senyum licik menghias wajah tua yang masih menampakkan kecantikan masa mudanya itu. "Ya, Selvi sayang. Kami memesannya dari restoran. Senang mengetahui kau menyukainya."

Arion menyayangi ibunya, tapi akhir-akhir ini sifat sang ibu membuatnya kesal. Kepiting asam manis yang lezat itu jelas masakan Flora. Meski Arion tidak mencintai Flora, tapi penyangkalan ibunya atas kerja keras wanita itu membuatnya jengkel. Ia melirik Flora yang tampak terkejut tapi kemudian menerima dengan pasrah.

Arion menyeringai sinis. Tidak bisakah Flora menjadi lebih berani? Bersuara dan nyatakan dengan jelas bahwa itu masakannya. Ibu Arion akan tertampar dengan telak. Namun sepertinya Flora tipikal menantu yang patuh.

"Apakah sayur capcai itu juga enak, Nak Selvi?" tanya Abhitama Mahardika.

Selvi menoleh pada ayah Arion dan tersenyum lebar. "Sayur capcai ini juga sangat enak, Paman."

Abhidama tersenyum. "Itu masakan Flora, istri Arion."

Senyum seketika meninggalkan wajah Lily dan Selvi.

Diam-diam Arion menyeringai.

***


Evathink
IG : evathink
18 oct 2019

A Perfect Storm (Strongest) - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang