9

20.7K 1.6K 34
                                    

9

Flora berkutat di dapur, memasak bihun goreng untuk Arion. Tadi pagi, sebelum pergi, ia sudah menyiapkan sarapan untuk kedua mertua, juga suaminya. Namun rupanya Arion sangat cerewet.

Bertepatan dengan Flora selesai memasak dan menghidangkan sepiring bihun goreng lengkap dengan perencah sayur sawi, udang dan bakso ikan, yang masih mengepulkan uap, Arion masuk ke ruang makan. Pria itu tampak sudah mandi. Jins tiga per empat dan kaus santai membalut tubuhnya.

Arion menatapnya. Tatapan mereka beradu. Darah Flora berdesir. Jantungnya seketika berdegup kencang. Flora benci efek Arion terhadap dirinya. Pria itu membuatnya sangat kesal, tapi juga berdebar tak menentu.

Arion duduk di balik meja dan mulai menyantap bihun goreng. Flora bersiap meninggalkan Arion.

"Mulai hari ini aku tak ingin lagi melihat kau mengenakan pakaian jelek itu, Flora."

Langkah Flora terhenti. Ia berbalik. "Apa maksudmu?"

Arion memandang Flora dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Pakaianmu tak pantas untuk istri pengusaha. Bukankah aku sudah memberimu kartu debit dan kredit? Kenapa takut membelanjakannya? Bukankah karena uangku juga kau bersedia menikah denganku?"

Wajah Flora seketika panas terbakar malu. Ia sadar sesadar-sadarnya, ia menikahi Arion karena uang semata—tepatnya demi membantu Sonia. Arion pun tahu itu. Mengapa sekarang mengungkit-ungkitnya lagi?

"Aku tahu apa yang aku kenakan, Arion." Flora berbalik dan melangkah pergi.

Namun ia salah jika berpikir Arion akan melepaskannya begitu saja. Kursi berderit nyaring dan jari-jemari panjang nan kuat tiba-tiba melingkar di pergelangannya. Langkah Flora terhenti. "Apa yang kaulakukan?" desisnya terkejut sembari menggeliatkan tangan untuk melepaskan diri.

"Aku tegaskan padamu, Flora. Mulai hari ini, buang semua pakaian-pakaian buruk itu. Jangan membuatku malu."

Flora mendelik kesal. "Tidak ada yang salah dengan pakaianku."

"Salah jika kau istri seorang pengusaha kaya-raya. Tempatkan dirimu dengan baik, Sayang."

Flora menatap Arion dengan kesal, tapi pria itu hanya menyeringai sinis. Dan Flora tahu, ia harus menuruti keinginan suaminya. Arion benar. Sudah seharusnya Flora pandai menempatkan diri. Ia sekarang istri pengusaha sukses. Lingkungan Arion menuntut segala sesuatu yang mahal dan berkelas.

"Baiklah!" Flora menyentakkan tangannya hingga cekalan Arion di pergelangannya terlepas. Ia berbalik dan melangkah pergi. Namun rupanya nasib baik belum memihaknya. Tiba di ruang keluarga, ia dikejutkan oleh adangan sang ibu mertua.

"Apa yang kau lakukan dengan gaunku, Flora??" serang Lily Mahardika marah sambil menunjukkan gaun cokelat berkilaunya yang tampak robek di bagian perut.

Mata Flora membesar. Ia yang mencuci gaun itu dua hari lalu. Namun tidak ada sobekan di bagian perut atau mana pun. Ia sangat berhati-hati saat mencucinya karena tahu itu gaun mahal.

"Ada apa?" Arion memasuki ruang keluarga.

Flora melirik suaminya sekilas dengan perasaan cemas, lalu kembali beralih pada ibu mertuanya.

"Tapi, Ma—"

Lily melangkah maju. "Apa kau tahu berapa harga gaun ini, hah? Sepuluh juta! Dan kau telah merusaknya!"

"Tapi aku tidak—"

"Tak perlu menyangkal!" Lily menekan gaun itu ke dada Flora dengan kuat.

Flora yang tidak siap, terjatuh dengan gaun tersebut melongsor dari dada ke pangkuan.

"Jika kau tidak becus mencuci, katakan saja! Aku bisa mengupah penatu!"

Mata Flora memanas mendapat perlakuan itu.

"Ceraikan wanita itu, Arion! Dia tak pantas berada dalam keluarga kita!" Setelah mengatakan itu, Lily berlalu.

Flora terdiam kaku di lantai dengan dada sesak oleh air mata.

Arion hanya diam memandang Flora. Sedetik kemudian, pria itu melangkah pergi. Meninggalkan Flora di sana sendirian.

Hati Flora berdarah. Sangat sakit.

Arion melihat perlakuan ibunya kepada Flora, tapi pria itu sedikit pun tidak peduli.

Flora menangis dengan isak tertahan. Neraka apa yang telah ia masuki dengan memutuskan menikah dengan Arion?

***


Evathink
IG : evathink
7 nop 2019

A Perfect Storm (Strongest) - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang