°BAB 3: GOSIP

1.1K 231 6
                                    

enjoy!

-
'BAB 3: GOSIP?
-

Ada beberapa faktor mengapa laki-laki menyukai game online:

1. Kecanduan dari teman
2. Emang suka dari kecil
3. Kepingin handal bahasa Inggris

Dan opsi nomor tiga dari daftar tersebut adalah alasan mengapa Sean menyukai game online. Omong-omong, ia mulai 'kecanduan' game sejak kelas 11 semester akhir.

Dan alasan mengapa Sean dapat mengenal game online populer itu adalah Hanan. Jangan tanyakan bagaimana Hanan dapat menyebarkan virus tersebut pada laki-laki alim semacam Sean.

Karena caranya tidak terdefinisi.

"Yaannn! Mabar yok," ujar Hanan dengan riangnya.

"Ntaran. Lagi ngerevisi laporan rohis gue."

Hanan mencibir pelan. "Nak sibuk asiyap."

"Daripada nak gabut," balas Sean tak kalah pedas.

Oke, sebagai teman yang baik nan budiman, pemuda Natraka lalu duduk di kursi samping ketua rohis. Ia mengotak-atik barang yang ada di sampingnya seperti penghapus, pensil, bahkan brushpen milik Luna yang duduk di depan Sean.

"Widih, ini mahal bener Lun. Mana masih ada labelnya lagi. Ini gue pake gapapa?" tanya Hanan dengan brushpen biru laut di tangannya.

"JANGANN! Ntar rusak."

"Aelah sama ae ini mah sama standar," celetuknya kemudian tatapan tajam bak laser berhasil ditembakkan dari gadis Amalia itu.

Dengan tangkas, brushpen itu sudah kembali ke pemiliknya.

Sebuah motto seorang pencinta lettering:

Gapapa gak punya brushpen. Nonton tutorialnya di YouTube aja udah bahagia. Definisi bahagia yang sesungguhnya.

Menggelengkan kepalanya, Sean dapat memaklumi kenapa dua insan itu tidak dapat akur. Yang satu sensitif, yang satu terlalu jahil.

"E anjir. Si Je, katanya pacaran sama anak stm." Perkataan itu mampu diterima baik oleh gendang telinga Sean.

"Kerad," komentar teman yang lain.

"Apa sih Jean ini, pansos bener."

Sean menoleh ke arah Hanan. "Cepet banget nih njir."

"Anjing!"

Hanan marah, ia kesal sekali dengan perempuan yang dengan entengnya menggosipkan Jean di depannya. Apa mereka tidak merasakan bagaimana susahnya Hanan menutupi hal itu?

"Yan, anterin Je pulang ya. Gue ada rapat osis. Gue ga bakal biarin Je pulang sama Yovie," terang Hanan, "gue percaya sama lo."

•∆•

•∆•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•∆•

Jean mengerutkan keningnya saat seorang pemuda berwajah damai mendekat kepadanya. Bukannya Hanan tidak seadem itu?

"Lo ngapain?" Jean buka suara.

"Anterin lo."

"Hanan?"

"Rapat osis."

Respon Jean yang pertama adalah cemberut lalu air mukanya tampak dendam. Kepada Hanan tentunya.

"Udah, namanya juga hal mendadak," sahut Sean.

Jean mengangguk lalu mengikuti Sean yang sudah berjalan menuju parkiran. Gadis itu berpikir sejenak, ia ingat betul Hanan sangat membenci Yovie.

Ini pasti alasan Hanan menyuruh Sean mengantarnya.

"Gue bisa pulang sama Yovie."

"Lo diamanahkan ke gue," jawab Sean.

"Lo bisa hindari amanah itu kan?"

Sean berhenti sejenak. "Amanah itu ada buat dilaksanain, bukan dihindari. Paham?" Jean mengangguk saja.

Malas berdebat dengan Sean karena pastinya cowok itu yang akan menang.

Jean memandang langit yang telah memudarkan warna birunya. Dan sekarang, yang tersisa hanyalah warna jingga yang menyala. Ia benci itu. Ia benci senja, jingga, dan dirinya sendiri.

Sean kembali berhenti berjalan. "Gue gak bawa helm dua."

"Yaudah, gue gak usah pake helm."

"Gue gak bawa jaket dua."

"Yaudah," balas Jean lagi.

Sean membalikkan badannya ke arah Jean. "Sorry ya kalo ntar lo sakit."

Sembari menaiki motor Sean, Jean mencibir kesal. "Emang gue selemah itu?"

"Cewek kodratnya lemah, makanya dia butuh lindungan. Kalo cowok tugasnya jadi pelindung, makanya fisiknya kuat. Jadi, jangan berusaha sok kuat kodrat lo itu dilindungi bukan melindungi."

Sebait kalimat yang dirangkai Sean mampu membuat Jean merasa terlindungi saat senja itu.

Kau tahu langit Yogyakarta? Hati gadis Hanindita itu tengah merasa hangat seperti ada sebuah potongan yang menyusun hatinya dengan sempurna sedangkan sebelum ini hatinya ada yang hilang.

•∆•

•∆•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•∆•

terimakasih yang sudah baca!😍❤️💘

ayo terus layarkan kapal seungji hehehehe

Strange | кim seungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang