lama juga ya saya gak nongol..
hehe maaf ya.
enjoy, teman!
-
'BAB 15: Sudut Pandang
-Hari ini adalah hari yang paling istimewa bagi Gebi. Hari ini adalah hari dimana ia dilahirkan di bumi. Hari dimana ia dapat menangis untuk pertama kalinya.
Kaluna yang baru saja berangkat sekolah lantas mendekati Gebi, memberi ucapan untuk gadis itu dan tak lupa memberikan sebuah kotak dengan kertas kado sebagai pembungkusnya.
Memang kebiasaan mereka berdua sejak masuk SMA; saling bertukar kado.
"Makasih, Lun," balas Gebi sembari tersenyum.
Sang lawan bicara hanya tersenyum lebar. Ia tidak menyangka bahwa temannya yang terlihat masih kanak-kanak ini sudah bertambah umur.
"Barakallah fii umrik, Geb."
Suara itu. Gebi sangat mengenalnya. Itu suara Sean, laki-laki yang membuatnya tersenyum akhir-akhir ini.
Sean langsung menyerahkan kado yang dibungkus rapi olehnya sendiri. Sean tersenyum ramah. Memperlihatkan sisi manis di dalam dirinya.
"Makasih."
"Sama-sama."
Gebi menggeleng. "Makasih udah nyemangatin gue pas gue lagi terpuruk, makasih udah selalu ada sama gue, makasih udah hadir di hidup gue. Makasih banyak, Sean."
"Sama-sama."
Kaluna yang sedari tadi memperhatikan keduanya lalu tertawa kecil. Ia senang akhirnya Gebi dapat menemukan cahayanya kembali. Kaluna senang walaupun ia tahu, kebahagiaan temannya hanya sementara.
Kaluna sangat tahu, akan ada masanya Gebi harus kehilangan lelaki itu. Cepat atau lambat.
•∆•
•∆•
Sean tidak mengerti.
Hari ini, Jeana bungkam kepadanya. Gadis itu akan memalingkan wajah saat bertemu pandang dengannya. Sean merasa seolah ada sesuatu yang membuat gadis itu membangun tembok baja dengannya.
Sean tidak mengerti kenapa Hanan juga diam saat berpapasan dengannya. Teman sebangkunya itu bahkan tidak pernah menoleh padanya. Hanan hanya akan berbicara seperlunya.
Sean tidak mengerti kenapa semesta tega membuatnya jauh dari kebahagiaan miliknya.
"Jeana," panggil Sean saat tak sengaja melihat Jeana sedang berjalan melewatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange | кim seungmin
Фанфик『ft』. ᴴᵂᴬᴺᴳ ᵞᴱᴶᴵ [COMPLETED] ↳ Orang-orang bilang, Jean terlalu bar-bar untuk Sean yang notabenenya adalah ketua Rohis di sekolah. Orang bilang, sebaiknya Sean tak dekat-dekat dengan Jean karena gadis itu membawa aura buruk untuknya. Semesta jug...